Selasa, 22 Juni 2021

RUMAH SAKIT APUNG PERTAMA dr. Lie Dharmawan TENGGELAM DIPERAIRAN BIMA

NusaNTaRa.Com

byPakeLEE,   J   u   m ‘ a   t,   1  8      J    u    n    i      2  0  2  1

 

Rumah Sakit Apung (RSA) swasta pertama di Indonesia yang dimilik dr. Lie Dharmawan karam,  saat itu kapal  Rumah Sakit Apung  dalam pelayaran dari Kupang menuju Torano dan berada diperairan Bima NTB, Rabu (16/06/2021) sekitar pukul 14.00 WIT. Lie mengatakan saat ini masih menelusuri penyebab terjadinya musibah.   "  Dalam pelayaran dari Kupang, NTT - menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB di Perairan Bima, kapal mengalami musibah hingga karam  ",   Ujar SiDin LieDharmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).

Kala itu Rumah Sakit Apung baru saja menyelesaikan  tugas pelayanan medisnya  di Pulau Semau, Kupang, NTT  yang diselenggarakan dari tanggal 7 hingga 14 Juni 2021.  Selama empat hari di Semau, RSA telah melayani pasien  sebanyak total 311 orang pasien dalam bentuk pengobatan umum, bedah minor, KB, KB Implan, suntik 3 bulan, cabut gigi, dan Antenatal Care (ANC).    Saat tenggelamnya kapal  RSA dr Lie Dharmawan  terdapat  6 orang yang berada di atas kapal,  namun dr. Lie memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

"  Di atas kapal ada 6 orang, semuanya ABK termasuk kapten kapal. Puji Tuhan mereka semua selamat sehingga tidak ada korban jiwa  ",  Ujar SiDin dr. Lie dan beliau menambahkan bahwa,    "  Mereka berhasil menyelamatkan diri menggunakan skoci sebelum akhirnya mendapat pertolongan dari kapal penumpang KM Niki Sejahtera arah Surabaya  ".

Dia mengaku sedih dengan karamnya Rumah Sakit Apung ini,  tapi dia memastikan semangat menjangkau  wilayah - wilayah pelosok tanah air tidak akan pernah padam dan akan terus dilakukan.   "  Secara manusiawi kita tentunya sangat sedih.  Tetapi, saya pastikan semangat doctorSHARE untuk membantu orang-orang kecil tetap menggebu-gebu. Kami akan bangkit dan kembali berlayar dengan 'bahenol' baru, dengan RSA dr. Lie Dharmawan kedua dalam waktu dekat  ",   Ujar SiDin Dr. Lie Dharmawan.

dr Lie Dharmawan mengkisahkan ketika  mengikuti program Pemerintah untuk mengabdi di daerah terpencil  dan mulai tergerak  untuk  membantu lebih banyak orang.  Suatu ketika kejadian di Maluku Tenggara benar-benar mengubah hidupnya, di mana ada orangtua dan anak berumur 8 tahun yang mengarungi lautan 3 hari 2 malam untuk bertemu dengannya, meminta bantuan untuk mengoperasi anaknya.

"  Anak ini dalam keadaan sakit berat karena ususnya terjepit. Sedangkan secara medis usus yang terjepit sudah harus dioperasi 8 jam sejak kejadian atau ususnya pecah, maut di tangannya. Operasi berhasil, anaknya pulang dengan selamat. Pulang ke Jakarta, terbayang-bayang oleh saya akan anak yang menderita itu, khususnya pada malam hari sebelum tidur, saya berdoa dulu dan bayangan anak itu terbayang senantiasa dan saya terpikir bagaimana bisa membantu mereka yang jauh  ",   Ujar SiDin dr. Lie Dharmawan.

dr. Lie  Dharmawan

Ia terpikir bahwa banyak orang yang tidak berkesempatan mendapatkan akses kesehatan karena infrastruktur yang kurang memadai baik tenaga kesehatan, peralatan medis yang kurang mumpuni  dan tempat berobat yang tak memadai.   Dari sana muncul ide untuk menciptakan kapal apung yang kemudian membuat ia justru dicemooh  “gila”.

Meski merasa terpukul dan sedih atas peristiwa yang menimpa kapalnya, dokter ahli bedah tersebut  yang pertama kali mendirikan Rumah Sakit Apung  ini  tetap bertekad untuk terus menjangkau daerah-daerah pelosok di Tanah Air guna memberikan pelayanan kesehatan.   "  Secara manusiawi kami tentunya sangat sedih. Tetapi, saya pastikan semangat  doctorSHARE untuk membantu orang-orang kecil tetap menggebu-gebu  ".  Ujar  SiDin dr. Lie.

"  Kami akan bangkit dan kembali berlayar dengan 'bahenol' baru, dengan RSA  dr. Lie Dharmawan kedua dalam waktu dekat  ",  Ujar SIDin dr. Lie.   Seperti yang telah diketahui, sejak 2013, RSA dr. Lie Dharmawan atau yang biasa disebut  “bahenol”  telah menjadi ikon doctorSHARE  dan berlayar ke berbagai pelosok Nusantara  menjalankan misi kemanusiaan, sudah ada ribuan warga yang mendapatkan pelayanan medis di Kapal Rumah Sakit Apung tersebut.

Berlayar kepelosok hingga pulau terpencil disana,

Rumah Sakit Apung Pertama dr, Lie tenggelam diperairan Bima.



1 komentar:

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...