NusaNTaRa.Com byRyaNSyaHPutrA, Sabtu 20 M a r e t 2021
Pencak silat kita kenal sebagai SENI BELA DIRI tertua di NusaNTaRa, namun tak terduga bahwa Sundang Majapahit seni bela diri warisan Kerajaan Majapahit merupakan Seni Bela Diri tertua di Nusantara dan telah ada sejak kerajaan itu berdiri. Seni bela diri ini ternyata telah lama berkembang di Filipina dengan nama Kali Majapahit, seni bela diri yang wajib di kuasai oleh petugas Kepolisian di sana dan menjadi bela diri yang populer di sana.
Sundang Majapahit diperkenalkan pertama kali oleh Mahesa Anabrang seorang anggota Kerajaan Majapahit kala itu. M Anabrang awalnya Laksamana Singosari yang dikirim saat Ekspedisi Pamalayu dizaman Raja Kertanegara. Ketika Kertanegara tewas dalam pemberontakan Jayakatwang ia berlindung dibawah naungan Raden Wijaya yang kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit.
Ketika kembali ke tanah Jawa ia ditugaskan untuk memadamkan pemberontakan dan ia berhasil mengalahkan Ranggalawe, namun kemudian ia dibunuh oleh Lembu Sora yang merupakan keponakan dari Ranggalawe dan pembunuhan tersebut merupakan balas dendam dari Ranggalawe.
Sebelumnya Mahesa Anabrang tewas ia telah mewariskan sebuah seni bela diri yakni pada turunannya Mahesa Teruna / Adityawarman, seni bela diri ini merupakan gabungkan seni bela diri militer yang dimiliki Kerajaan Singosari dan Kerajaan Dharmasraya asal Sumatera Barat dan inilah yang disebut Sundang Majapahit.
Bela diri ini dulunya hanya ada dalam kerajaan Majapahit yang digunakan oleh kalangan pasukan militernya yang besar, kuat dan gagah, serta hanya bisa dipelajari Pasukan Elit mereka yang berada dalam jajaran pasukan terbaik kerajaan.
Sundang Majapahit mengkombinasikan teknik pertarungan menggunakan teknik patahan dikombinasikan dengan beberapa senjata seperti pedang dan keris, sehingga lawan mudah dikalahkan dalam waktu singkat. Sundang Majapahit terdiri dari beberapa bagian Pertahanan, Penyerangan, Penaklukkan, Penyusupan serta untuk Perlindungan.
Kelima unsur ini di bagi dalam Sundang Gunung untuk kemampuan pertahanan, Sindang Kali dan Laut digunakan.untuk menyerang dan menaklukkan, Sindang Angin untuk penyusupan dan Sindang Matahari untuk melindungi.Raja dan keluarganya. Dengan senjata Pedang dan Keris dikedua tangan maka ia tak terkalahkan dalam pertarungan.
Adityawarman yang mewarisi Sundang Majapahit dari Mahesa Anabrang ketika ia menjadi Penguasa di Kerajaan Malayapura yang beribukota di Dharmasraya, maka dari pasukan Dharmasraya inilah Seni Bela Diri Sundang Majapahit menyebar ke Kepulauan Riau, Bugis, Wajo, Bulukumba, Semenanjung Melayu hingga ke Sulu (Mindanao) Filipina.
Penyebaran Sundang Majapahit di Filipina seiring dengan migrasi warga Melayu ke wilayah Filipina bagian solata, tengah dan Utara di abad ke - 14. Di Nusantara keberadaan Sundang Majapahit lenyap seiring runtuhnya kejayaan kerajaan Majapahit.
Fred Edvar praktisi Kali Majapahit menyatakan ilmu tersebut berakar dari Kerajaan Majapahit Kuno yang berpadu dengan budaya Filipins. Didalam bela diri Sundang Majapahit terkandung elemen Mauythai, Pencak Silat, Hakka Kuntao dan Chen Taijin Quan seiring perkembangannya dikenal istilah Eskrima dari kata Esgrima bahasa Spanyol yang berarti Anggar / Pedang.
Hingga kini Kali Majapahit semakin populer di Filipina dan menjadi hal yang wajib didunia militer dan Kepolisian mereka.
Bela diri agar hidup jadi kuat,
Kali Majapahit bela diri asal Majapahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar