NusanTaRa.Com
byLaDollaHBantA, 08 A g u s t u s 2020
Theater
Aquarium merupakan bagian utama dari Institut Riset Kelautan dan Integrasi
Akuarium Pangandaran alias Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research
Institute (PIAMARI), serta Agus Setiawan Kepala Unit Rintisan Teknologi
Kelautan pada lembaga tersebut. Akuarium
raksasa itu sebesar lorong stasiun dengan panjangnya 32,5 meter terpanjang di
dunia, cukup untuk parkir delapan mobil Kijang
sambung menyambung, lebarnya
satu setengah kali lapangan badminton dan
tingginya empat meter lebih terbesar.
Rencananya, akuarium berukuran jumbo itu akan diisi jenis-jenis ikan laut yang sudah hampir punah dan jarang ditemukan soporti ikan hiu, pari, penyu, dan beberapa jenis ikan hias tropis yang ada di Indonesia – semuanya sekitar 50 sampai 100 jenis. " Tapi sekarang baru diisi air saja, ikannya belum ada ", Ujar SiDin Agus Setiawan, 04 Juli 2020.
Rencananya, akuarium berukuran jumbo itu akan diisi jenis-jenis ikan laut yang sudah hampir punah dan jarang ditemukan soporti ikan hiu, pari, penyu, dan beberapa jenis ikan hias tropis yang ada di Indonesia – semuanya sekitar 50 sampai 100 jenis. " Tapi sekarang baru diisi air saja, ikannya belum ada ", Ujar SiDin Agus Setiawan, 04 Juli 2020.
Bangunan
megah berdindim banyak kaca tersebut berdiri di atas lahan 10 hektar, di
kawasan Pelabuhan Ikan Cikidang, Desa Babakan, Pangandaran, bangunan yang berdiri menghadap Samudera
Indonesia. Pusat riset kelautan ini
merupakan proyek Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dibangun sejak 2016, proyek senilai Rp325
miliar yang dibiayai dengan APBN secara multiyears itu, secara fisik sudah siap
sejak 2019 lalu. Selain PIAMARI,
Kementerian KKP juga membangun pusat riset serupa di Morotai, Maluku Utara,
dengan nama Morotai Integrated Aquarium and Marine Research Institute (MIAMARI).
PIAMARI
digagas sebagai pusat edukasi dan rekreasi kelautan dilengkapi akuarium,
laboratorium, museum kelautan, kapal penelitian samudera dan
sobagainya, yang akan menjadi semacam
sea world. Menurut Agus, PIAMARI
sedianya siap beroperasi Maret lalu
meski fisik gedungnya sudah komplet, ada sejumlah sarana penunjang yang
belum lengkap. “ Mungkin
baru bisa beroperasi tahun depan ”, Ujar SiDin Agus kepada jurnalis, " anggarannya kesedot untuk penanganan
Covid-19 ".
Akuarium
utama akan dimanfaatkan sebagai tempat riset terumbu karang, yang saat ini baru dikenali lebih dari 600 jenis terumbu
karang, sebagian besar dari jumlah ini
terancam punah, sehingga perlu berbagai studi pelestarian dan riset pengembangan. Selain Theater Aquarium, ada dua akuarium
lain meski tak sebesar yang utama, tapi tidak kalah unik
dan memiliki fungsi yang berbeda. Yang satu disebut sebagai schooling aquarium,
bentuknya seperti bola bulat, dengan tinggi tujuh meter, dan garis tengah lima
meter. Akuarium air laut ini akan diisi
ikan yang bersifat koloni (bergerombol), seperti ikan ekor kuning, siganus sp
atau rabbit fish, bawal, dan ikan lainnya.
Tunnel
Aquarium bagian kedua pusat riset ini merupakan akuarium air tawar berdimensi tinggi tiga meter, lebar tiga
meter, dan panjang 48 meter, " Ini akuarium terpanjang di dunia, lebih
panjang dari yang di Portugal ", Ujar SiDin Agus sambil menyalakan lampu warna
biru dan violet yang menerangi akuarium tersebut. Akuarium ini akan diisi aquascape (kebun di
dalam akuarium) dengan beberapa spesies ikan hias air tawar dan tema yang berbeda di setiap blok. Ada tema
hutan Indonesia, arkeologi maritim, serta penenggelaman kapal.
Pasilitas
ini juga dilengkapi dengan sistem instalasi keren yang akan menjadi pemasok air
laut dan air tawar. Instalasi tersebut dilengkapi penyaring dan skimmer, yang
bisa memisahkan zat tak terlarut yang berasal dari sekresi biota sehingga air
tersebut aman digunakan dan dibuang.
Dalam
pasilitas ini terdapat beberapa laboratorium kelautan dan perikanan. "
Ada yang berhubungan dengan perlindungan pantai, alat ukur kelautan,
atau teknologi kelautan ", Ujar
SiDin Agus. Meski kesan fasilitas pusat
riset kelautan dan perikanan tersebut sempurna tapi Ketua Komisi IV DPR Agus
Sudin masih mempertanyakan akan beberapa kejanggalan dalam bangunan tersebut,
sampai berganti menteri kedua pusat riset tidak banyalk progres dan Menteri
Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjawabnya semua masih dalam proses berjalan
dan pembenahan.
Aquarium perairan mini buatan manusia,
Pusat Riset Kelautan Pangandaran, Aquarium terbesar di dunia.
Pusat Riset Kelautan Pangandaran, Aquarium terbesar di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar