Selasa, 08 September 2020

PENEMU ALAT UJI TES COVID-19 TERCEPAT PROF JACKIE YING SEORANG MUALLAF SINGAPURA


NusanTaRa.Com
byMapiroHBorrA,      02/04/2020



Muslimah muda asal Singapura berhasil menciptakan alat atau kit rapid test, mempunyai kemampuan kerja tercepat hanya dalam jangka waktu lima menit dpat mendeteksi apakah seseorang positiv virus Corona (Covid-19) yang mnakutkan tersebut.  Dia adalah Prof Jackie Ying  seorang muslimah, yang berprofesi sebagai Kepala Lab NanoBio di Agensi untuk Sains, Teknologi, dan Penelitian (A*Star) Singapura.


Tahun 2008  Ying  dinobatkan sebagai salah satu dari    100 Insinyur Era Modern  ”, oleh Institut Insinyur Kimia Amerika.   Ying merupakan seorang mualaf, yang baru masuk Islam pada usia 30-an (2015).  Pada 2015 silam, dia juga merupakan pemenang perdana US $ 500.000 (S $ 676.000) Mustafa Prize Award Top Scientific Achievemnet Award, untuk inovasinya dalam teknologi bionanateknologi,  diberikan oleh pemerintah Iran kepada para peneliti Muslim terkemuka.

Profesor Ying memiliki lebih dari 320 artikel, 140 paten untuk namanya, dan mengisi 370 ceramah di konferensi internasional.

Temuannya “ Kit Rapid Test “ untuk Corona COVID-19 diklaim menjadi yang tercepat di dunia dalam kerja deteksinya jika sudah disetujui  pihak yang berwenang.  Selama enam minggu, Ying berserta timnya bekerja tanpa lelah hanya untuk membuat alat tersebut,  setelah Direktur Eksekutif A*Star, Frederick Chew menantang mereka untuk membuat kit rapid test Covid-19.

Tes ini mencari bahan genetik virus dalam sekresi pasien yang dikumpulkan dari uji swab (tenggorokan).   Sampel ini lalu dimasukkan ke dalam perangkat portabel yang akan mengeluarkan hasil sekitar 5-10 menit dengan  Metode amplifikasi yang sangat cepat ini mereka beri nama  “ Cepat  ,     Kami telah melakukan beberapa validasi klinis awal di Rumah Sakit Ibu dan Anak KK memakai sampel pasien nyata, dan menemukan tes itu sangat sensitif dan akurat  ”, Ujar SiGaluh Ying.

Jackie Ying lahir di Taiwan ini, kemudian pindah ke Singapura bersama keluarganya ketika usianya 7 tahun. Ayahnya merupakan dosen Sastra Cina di Nanyang University Singapure.   Semenjak dirinya memeluk Islam, ia sangat aktif dalam kegiatan dakwah di Yayasan Mandaki. Sebuah  Yayasan yang memiliki tujuan untuk membantu dalam mengengembangkan sumber daya komunitas Muslim Melayu di Singapura.

Pertama kali Ying mulai mengenal Islam, yakni dari teman baiknya ketika belajar di Raffles Girl School,    Ying baru mulai membaca mengenai agama Islam saat usianya 30 tahun.   Ia justru dikenal sebagai seorang yang meyakini ada sesuatu yang Maha Besar di balik sistem kehidupan. Perubahan terbesar dalam hidupnya dimulai ketika Ying melaksanakan ibadah umroh, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memakai jilbab.

Jackie Ying  saat ini menjabat  Direktur Eksekutif Lembaga Bioengineering dan Nanoteknologi (IBN) 2003, Singapura. Bahkan, ia masuk ke dalam daftar 500 Muslim paling berpengaruh versi Kerajaan Yordania (RISSC).   Ying di usianya ke 36 tahun  menjadi Profesor termuda di Massachusetts Institute of Technology (MIT),  Dua tahun kemudian, ia menjadi anggota termuda dari Akademi Ilmu Pengetahuan Leopoldina Jerman, akademi tertua di dunia untuk obat-obatan dan ilmu .

Tahun 2008  ia meraih satu tempat dari delapan perempuan dalam daftar 100 Insinyur di era modern versi American Institute of Chemical Engineers dan Dia menerima gelar B.E. dan Ph.D. dari The Cooper Union dan Princeton University.   Di tahun 1992, dia juga bergabung dengan fakultas teknik kimia di Massachusetts Institute of Technology, di mana dia adalah Professor Teknik Kimia tahun 2005.

Profesor Jackie Y. Ying telah dinobatkan sebagai Rekan Akademi Penemu Nasional Amerika Serikat (NAI). Status itu diberikan kepada penemu akademik yang telah menunjukkan semangat inovasi dalam menciptakan atau memfasilitasi penemuan luar biasa yang telah berkontribusi pada masyarakat.   Prof Ying,  salah satu dari 155 penemu dari seluruh dunia yang menerima kehormatan tahun 2017. NAI adalah organisasi anggota nirlaba yang didirikan pada 2010 untuk mengenali para penemu dengan paten yang dikeluarkan dari Kantor Paten dan Merek Dagang AS.

Dia memiliki lebih dari 180 paten utama dan aplikasi paten. 32 patennya telah dilisensikan ke perusahaan multinasional dan start-up untuk berbagai aplikasi dalam pengobatan nano, pengiriman obat, rekayasa sel dan jaringan, implan medis, biosensor dan perangkat medis, dan lainnya.   Penemuannya juga mengarah pada pendirian 11 spin-off, salah satunya – SmartCells Inc – telah mengembangkan teknologi yang mampu mengatur secara autoregulasi pelepasan insulin, tergantung pada kadar glukosa darah untuk pengobatan diabetes.

Profesor Kenneth Smith, ketua Dewan Penasihat Ilmiah IBN, mengatakan,    Prof Ying telah mengumpulkan catatan luar biasa dari kontribusi ilmiah bahwa ia telah beralih ke penemuan penting dan kemudian ke usaha komersial baru yang signifikan.   “ dan   Prof Smith, juga Edwin R. Gilliland, Profesor Teknik Kimia (Emeritus) di MIT menambahkan,    Ketika dia tiba, ekonomi Singapura tidak terlalu berjiwa wirausaha, tetapi 13 perusahaan pemula baru sejak itu telah berhasil dipisahkan dari IBN  “.
reff, Ngelmu 1/4/2020

Penuh prestasi diusia muda,
Prof Jackie Ying  penemu Kit Rapid Test Corona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...