NusanTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, 18 Maret 2020
Lukisan yang menggambarkan mahluk hibrida, campuran
antara manusia dan binatang yang sedang berburu babi kutil dan anoa ditemukan
di sebuah gua di Sulawesi Selatan disebut sebagai lukisan gua tertua di
dunia. Lukisan itu diduga berusia
setidaknya 44.000 tahun atau hampir dua kali lebih tua dari lukisan bertema
perburuan lainnya di dunia, temuan ini juga membuka wawasan baru tentang
kemampuan bercerita dan kemampuan kognitif manusia modern.
Lukisan tertua tersebut ditemukan pada dinding-dinding gua di area Bulu Sipong, Maros-Pangkep,
Sulawesi Selatan bahkan disebutkan
temuan ini sebagai asal-muasal agama dalam peradaban manusia. Lukisan-lukisan yang ditemukan itu berada
dalam keadaan terancam karena usianya yang sangat tua, sangat rapuh dan mudah
rusak, karena gua tempat lukisan
ditemukan berada dalam lahan yang dikuasai
Semen Tonasa dan sebagai lahan penambangan bahan baku untuk pembuatan semen.
" Sebagai
peneliti yang menghabiskan seluruh karier di Sulawesi Selatan, saya sangat
khawatir dengan kondisi gua-gua prasejarah di sini, yang dikelilingi oleh
pertambangan semen serta marmer
", Ujar SiDin Budianto
Hakim, salah satu arkeolog dalam penemuan lukisan tertua di Maros . Para arkeolog yakin bahwa di lokasi tersebut
masih banyak lukisan purba dan peninggalan bersejarah lainnya yang perlu
mendapat penjagaan sebelum rusak oleh mereka yang tak mengerti akan hal
itu.
Ketika lukisan-lukisa purba itu ditemukan pada 2017,
Semen Tonasa setuju untuk menjadikan area seluas 3,6 hektar di sekeliling Bulu
Sipong Maros sebagai situs yang dilindungi.
" Setelah kami tahu tentang
penemuan itu, kami menjadi area ini sebagai situs budaya yang dilindungi ",
Ujar SiDin Abdul Rasak, kepala bagian reklamasi tambang Semen
Tonasa, meski demikian, para peneliti
tetap khawatir. Mereka mengatakan bahwa debu dari pertambangan bisa merusak
lukisan-lukisan purba tersebut.
Tiga arkeolog dari Griffith University, Austrlia Adam
Brumm, Maxime Aubert, dan Adhi Oktaviana yang meneliti lukisan tersebut
membeberkan analisis mereka dalam artikel di The Conversation Indonesia : - Tim
kami telah menemukan sebuah lukisan gua di Indonesia yang setidaknya berumur
44.000 tahun dan mungkin memperlihatkan petunjuk baru mengenai permulaan budaya
agama modern atau ada kemungkinan bahwa agama modern bermula di Nusantara. - Lukisan kuno dari Pulau Sulawesi ini
terdiri dari sebuah adegan yang menggambarkan makhluk setengah manusia setengah
hewan yang sedang berburu babi liar dan binatang kecil seperti kerbau dengan
tombak atau tali.
Ketiga peneliti berkesimpulan bahwa studi terbaru itu
menunjukkan lukisan gua adalah karya
seni tertua di dunia yang ditemukan (karena gambar-gambar yang dilukiskan
bersifat kiasan di alam). Penggambaran
pemburu bertubuh setengah manusia dan setengah binatang mungkin juga merupakan
bukti awal dari kemampuan kita untuk memahami hal-hal yang tidak ada di dunia
alami, kemampuan ini menjadi landasan
pemikiran dan pengamalan agama yang asal-usulnya telah lama diselimuti misteri.
Meneliti seni batuan sangatlah menantang hingga saat ini.
Untungnya kami bertiga bisa meneliti timbunan mineral kecil -
yang dinamai cave popcorn - yang terbentuk di atas lukisan-lukisan di gua
Bulu Sipong 4. Kami
mengukur umur cave popcorn itu menggunakan analisis seri uranium, mengkalkulasi
usia dengan mengukur peluruhan unsur radioaktif.
Kami melakukan penelitian ini bekerja sama dengan para
peneliti dari beberapa lembaga di Indonesia, termasuk Pusat Penelitian
Arkeologi Nasional (Arkenas) dan para ilmuwan dari Balai Pelestarian Cagar
Budaya (BPCB) di Makassar. " Jika
situs (purbakala) seperti ini ditemukan di Prancis atau Spanyol, maka akan
menjadi penemuan besar. Area ini adalah kunci untuk memahami evolusi kognitif
dan budaya spesies kita ", Ujar SiDin Maxime
Aubert, arkeolog Australia.
Manusia purba menggambar di dinding Gua,
Sipong Maros ditemukan lukisan figuratif tertua di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar