NusanTaRa.Com
byRyaNSyaHPutrA, 28 A g u s t u s 2020
Zulfan
dan Hesty Ibrahim warga Indonesia pemilik salah satu restoran Indonesia di
London yang merasakan kelesuan ekonomi akibat Pandemi Corona mengatakan mereka
berusaha untuk bangkit kembali di himpitan krisis akibat pandemi virus corona
yang berakibat Inggris resesi ekonomi dan banyak usaha gulung tikar. Sebagai pemilik restoran Bali Bali mereka
mengungkapkan bahwa ketidakpastian masih
sangat membayangi walaupun mereka mengikuti anjuran pemerintah Inggris yang
mulai mengizinkan restoran, bar, dan kafe dibuka kembali mulai awal Juli 2020.
Krisis
Pandemi Corona yang melanda dunia
ternyata berdampak luas dikehidupan manusia termasuk krisis ekonomi, sebagaimana
dirasakan Inggris dengan kebijakan mengatasi Pandemi banyak usaha yang sulit
berjalan sehat. Pemerintah Inggris mengeluarkan
izin setelah menerapkan karantina wilayah pada 23 Maret lalu dan menutup semua
usaha jasa. Namun, walau izin membuka restoran sudah
dirilis, masih banyak penerbangan, terutama dari luar Eropa, yang belum masuk
Inggris.
Seperti
kebijakan Lockdown membatasi pendatang asing masuk ke Inggeris berakibat
kurangnya masukan bagi pengusaha warung,
Zulfan dan Hesty pemilik Restoran
“” Bali Bali “ di London mengatakan dengan masih terbatasnya turis yang masuk
Inggis, mereka masih khawatir akan jumlah pengunjung restoran. "
Kami sangat tergantung pada turis...belum banyak penerbangan yang
datang ", Ujar SiDin Zulfan yang mulai membuka kembali
restoran mereka pada pertengahan Juli lalu.
" Kami sangat tergantung pada turis...belum
banyak penerbangan yang datang ", Ujar SiDin Zulfan, yang menyebut pemasukan
restoran tergerus hingga lebih dari 70% setelah kembali dibuka. Bukan hanya itu, mereka pun dihadapkan pada
kewajiban membayar sewa tempat pada pemilik gedung agar bisa terus beroperasi. "
Kami sedih, ini bisnis keluarga yang dibina sejak lebih 30 tahun, apa
bisa bangkit lagi ? Apa bisa normal lagi seperti dulu? Kita nggak tahu ", Ujar SiGaluh Hesty menyambung tentang usaha
keluarga yang dibuka pada 1986.
London
termasuk salah satu kota yang paling banyak dikunjungi turis dunia dengan
jumlah kunjungan tahun 2019 sekitar 21,7 juta orang dari total 40,9 juta kunjungan turis ke
Inggris. Jumlah penerbangan, menurut
data Otorita Penerbangan Inggris, Civil Aviation Authority pada Juli 2020 -
musim liburan - hanya sekitar 80.000, anjlok dari lebih 314.000 pada Juli tahun
lalu. “ Bali Bali “ termasuk satu dari ribuan bisnis restoran di
London yang berusaha bangkit kembali di tengah dampak pandemi virus corona yang
menyebabkan Inggris secara resmi masuk ke resesi, pertama sejak 1995.
Restoran
Indonesia di Inggris bisa dihitung jari jika dibandingkan dengan restoran
Thailand ataupun Malaysia. Pada Juli
lalu, puluhan restoran dan kafe di London menyatakan tak akan buka lagi.
Penutupan ini belum termasuk ditutupnya lebih dari 200 restoran yang memiliki
jaringan di Inggris seperti Carluccio dan Zizzi. Sedikitnya 22.000 orang yang bekerja di
sektor rumah makan terkena pemutusan hubungan kerja tahun ini di tengah banyak
restoran yang gulung tikar, menurut data dari The Centre for Retail Research.
Industri
pariwisata di Inggris diperkirakan akan merugi sekitar £22 miliar (sekitar
Rp424 triliun) tahun ini, karena anjloknya jumlah turis akibat pandemi virus
corona, menurut data World Travel & Tourism Council. Pembatasan arus masuk ke Inggris, pendapatan
dari turis internasional diperkirakan akan turun 78% dan sekitar tiga juta
orang akan kehilangan pekerjaan, menurut WTTC dan ini akan mengurangi masukan
bagi restoran yang pelanggannya banyak dari kalangan Turis, pemerintah juga untuk tetap menghidupkan
bisnis restoran dengan menggadakan program Diskon Eat Out to Help Out sepanjang
Agustus.
Sebagian
besar PHK terjadi pada restoran di jaringan rumah makan yang menggantungkan
pada tempat yang biasanya banyak dikunjungi orang seperti mal dan di
jalan-jalan ramai, menurut CRR. Pemerintah
Inggris sendiri sejak Maret lalu memberikan skema bantuan furlough, subsidi 80%
untuk pembayaran gaji untuk berbagai usaha yang terkena imbas pandemi. "
Bali Bali adalah penghasilan kami, untuk bayar (kredit) rumah, untuk
kami makan, jadi... ", Ujar SiDin Zulfan yang berusaha menahan
kepedihannya.
" Alhamdulilah ada furlough. Karyawan termasuk
kami mendapatkan bantuan ini. Mungkin di negara lain gak ada yang bantu, tapi
Alhamdulilah kita dapat bantuan dari pemerintah
", Ujar SiDin Zulfan Laji.
Skema furlough yaitu para pemilik dan pekerja akan mendapat bantuan atau
gaji selama pandemi, bagian dari respon tanggap darurat Covid-19 pemerintah
Inggris akan berakhir Oktober mendatang dan Menteri Keuangan Rishi Sunak
menolak seruan berbagai pihak untuk memperpanjang skema ini.
Untuk
membantu sektor restoran, selama bulan Agustus, pemerintah Inggris membuka
program Eat Out to Help Out - potongan 50% untuk makan di restoran dimana
sebagiannya tersebut ditanggung kerajaan - guna membantu industri yang terpukul
parah akibat pandemi virus corona.
Restoran
sempurnanya keindahan traveling,
“ Bali
Bali “ Restoran Indonesia terkena krisis Pandemi di Londong.
Semoga cepat pulih dan Bali bali semarak laji
BalasHapus