NusanTaRa.Com
byMuhammaDNunukaN, 28 Februari 2020
PT.
Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil mengoperasikan kombali lokomotif uap buatan Jerman tahun 1921 yang
telah lama pension yang akan digunakan sebagai
kereta wisata mengitari Kota
Solo, Jawa Tengah. Selama ini Kota
Solo memang sudah memiliki
lokomotif uap sebagai
kereta wisata bernama “JALADARA”, tetapi karena usia yang terus bertambah,
kereta berjuluk sepur kluthuk berusia 124 tahun tersebut bolak-balik masuk perawatan.
Lokomotif uap kuno buatan Hanomag Hannover, Linden,
Jerman, tahun 1921 itu direstorasi di Balai Yasa Yogyakarta selama delapan
bulan yang dimulai sejak April hingga November 2019. "
Lokomotif uap ini mulai hidup tanggal 5 November 2019. Sudah diuji coba
di Balai Yasa ", Ujar SiDin Suharyanto di Stasiun Purwosari,
Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/2/2020).
Pengoperasian kembali lokomotif uap dengan kode lambung D1410 untuk
memperkuat keberadaan kereta api uap Jaladara yang sekarang ini menjadi kereta
wisata di Surakarta.
Suharyanto mengungkapkan, lokomotif uap yang menggunakan bahan bakar batu bara atau kayu jati tersebut mampu menarik empat gerbong kereta api. Kepala PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Eko Purwanto menambahkan, lokomotif uap berangkat dari Stasiun Lempuyangan sekitar pukul 09.25 WIB dan berjalan sendiri membawa para wisatwan kota dan Lokomotif uap itu akan berhenti di Stasiun Klaten. “ Padahal jumlah trip kereta Jaladara dalam setahun adalah 80 kali ”, Ujar SiDin Hari Prihatno Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Hari Prihatno, Pemkot Surakarta.
Untuk penggantinya atau temannya, Pemkot Surakarta mendatangkan lokomotif uap dari Balai Yasa Yogyakarta, sebelumnya lokomotif bernomor seri D1410 itu terakhir kali beroperasi tahun 1958 di Jawa Barat, kemudian dibawa ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Dari stasiun Lempuyangan Yogyakarta, lokomotif ini butuh waktu enam jam untuk sampai di Solo karena faktor usia. Sewaktu di Klaten kereta ini mengalami gangguan sehingga harus didorong koreta lain dan untuk memanaskan mesinya menggunakan kayu bakar dibutuhkan waktu 2-3 jam.
Sekitar
dua minggu lalu lokomotip uap ini sudah
menjalani uji coba di Balai Yasa
Yogyakarta dan ini sudah mulai beroperasi,
Suku cadang lokomotif uap tersebut dicarikan persamaannya menggunakan
lokomotif uap yang lain di Balai Yasa. Selain itu, juga memesan suku cadang
dari dalam negeri, ujar eko purwanto Kepala KAI daerah Yogyakarta, termasuk teknologinya pakai tim uap, Jadi, termasuk boiler, ketelnya harus kita
pastikan sudah kita bawa ke metalurgi dan dinyatakan itu aman.
“ Lokomotif ini akan digunakan bergantian dengan lokomotif Jaladara. Mungkin juga bisa dioperasikan jika rencana perpanjangan rute kereta api uap wisata hingga Wonogiri terealisasi “, Ujar SiDin Suharyanto Ketua Tim Restorasi Balai Yasa.
Tut tut tut kereta api mengitari Surakarta,
Lokomotip tua buatan jerman direstorasi buat Pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar