NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 10/01/2020
Pemkab Banyumas melakukan uji coba perdana pengaspalan hotmix berbahan baku campuran plastik kresek di Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja, pada akhir minggu ketiga Desember 2019 dan berjalan dengan baik. Pengaspalan dengan menggunakan bahan baku plastik kresek diklaim bisa menjadi solusi mengurangi sampah tersebut di Kabupaten Banyumas.
Permasalahan sampah menjadi pekerjaan rumah hampir di setiap daerah seluruh Indonesia, terlebih sampah plastik yang proses pengurainnya membutuhkan waktu lama di alam alias merusak lingkungan. Tapi dengan tehnologi Pengaspalan tersebut, kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas memiliki terobosan baru sebagai solusi pengurangan sampah plastik, khususnya sampah plastik jenis kresek sekaligus menguatkan bahan dasar pembuatan Aspal.
Uji coba Pertama limbah plastik untuk aspal jalan dilakukan di Bali dan telah dipamerkan pada Forum Pertemuan Tahunan World Bank dan IMF tahun 2018 sebagai satu solusi masalah limbah plastik, meski sejumlah aktivis lingkungan mengingatkan ada sejumlah hal yang perlu wanti-wanti dari aspal campur plastik ini. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan proyek ini jalankan bersama Universitas Udayana sebagai lokasi ujicoba pertama. Setelah sukses ujicoba di Universitas Udayana selanjutnya pemaanfaatn Aspal Limbah plastik dilaksanakan dijalan Nasional Jakarta.
Tehnologi pengaspalan menggunakan campuran bahan Limbah plastik untuk bahan baku aspal jalan, merupakan tehnologi yang sudah lama karena sekitar 15 tahun lalu di India telah dikembangkan di berbagai proyek jalan di sana. Penggunaan limbah kemasan plastik untuk peletakan jalan diperkenalkan di India oleh Prof.V.Vasudevan dari Thiyagaraja Engineering College, Tamil Nadu. Menurut penemu, proses pencampuran bitumen mengurangi biaya dan secara signifikan memperpanjang umur jalan.
Prosesnya menggunakan cacahan plastik berharga bermutu rendah yang juga bisa mencakup plastik berlapis. Namun, prosesnya hanya bisa menggunakan kemasan berlaminasi di bawah 60 mikron tebal (pedoman Kementerian Pembangunan Pedesaan India) dan hanya toleran terhadap pastik berlapis dalam jumlah terbatas, terkait potensi paparan terhadap racun bahwa bitumen diproses pada suhu maksimum 160 derajat celcius, yang cukup tinggi untuk melelehkan plastik tapi terlalu rendah untuk memastikan degradasi berbagai jenis racun.
Tahun 2020, pemkab siapkan anggaran Rp 100 miliar untuk pembangunan jalan. Sehingga dibutuhkan sekitar 37 ribu ton aspal hotmix untuk membangun sepanjang 103 kilometer. " Tahun 2020, semua proyek infrastruktur jalan hotmix sudah memakai bahan campuran plastik kresek. Jika dibanding aspal biasa kualitas aspal hotmix campur limbah plastik kresek lebih bagus, umurnya lebih lama ", Ujar SiDin Irawadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas.
Menurutnya secara teknis dengan penambahan enam persen limbah plastik untuk berat aspal atau kurang lebih 2,51 kilogram per 1 ton hotmix pada campuran aspal panas, menunjukan stabilitas sebesar 40 persen. " Setelah diujicoba hasilnya luar biasa dan lebih tahan terhadap deformasi serta retak lelah, karena ini bisa menambah daya lekat lebih kuat ", Ujar SiDin Irawadi laji, Senin (30/12/2019).
Bupati Banyumas Achmad Husein menginstruksikan sampah plastik khususnya kresek mulai Mei tahun 2020 dilarang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). " Saya minta semua kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang mengelola sampah, dinas lingkungan hidup dan dan dinas pekerjaan umum untuk melakukan sinkronisasi dengan baik, menyukseskan program ini ", Ujar SiDin Achmad Husein Bupati Banyumas.
Dalam sinkronisasi tersebut, Husein meminta Inspektorat untuk melakukan pengawasan dan monitoring supaya pelaksanaan pembelian sampah plastik kresek dari masyarakat berjalan maksimal. " Kalau sinkronisasi ini berjalan dengan baik, saya yakin tidak ada lagi sampah plastik kresek yang masuk ke TPA, karena sejak dari bawah melalui KSM sudah dipilah dan dimanfaatkan untuk dijual ke AMP untuk bahan campuran aspal hotmix ", Ujar SiDin Laji.
Bumi tercemar oleh Limbah Plastik,
Banyumas 2020 menggunakan Aspal Limbah Plastik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar