NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 11-Maret-2020
Indonesia sebagai negara Tropis dikenal kaya akan
keaneka ragam hayati dalam hal ini termasuk penghasil biji kopi yang beragam
entah karena spesiesnya atau karena keberadaan biografis kehidupan kopi
tersebut. Keberagaman Kopi ini tentunya
memiiliki citarasa Kopi yang berbeda
juga untk dinikmati dan hal ini telah dikenal dimaanca negara sejak zaman
dahulu sehingga tak heran kopi juga meenjadi buruan para penjajah ke tika
datang ke Nusantara.
Bagi para pecandu Kopi maka cita rasa merupakan satu
hal yang penting dalam menentukan
pilihan koppi seduhannya selain paktor khasiatnya seperti mengatasi stress dan
sebagainya. Keberagaman rasa kopi juga
tidak hanya ditimbulkan oleh perbedaan subspesies kopi itu saja, karena menurut
beberapa pakar kekopian bahwa Kopi yang sama namun tumbuh didaerah yang berbeda
terutama suhu yang berbeda dan daerah ketinggian yang berbeda akan menghasilkan
cita rasa berbeda, ada kecenderungan kopi didataran lebih tinggi menghasilkan
rasa lebih mantap.
Ke besaran kopi tidak hanya kita ketahui dari kisah-kisah
para pennyeduh kopi saja tapi tertuang dalam wujut penetapan “ HARI
KOPI NASIONAL PADA 11 MARET 2020 “. Pada momen hari bersejarah ini
NusanTaRa.Com coba menurunkan tulisan beberapa KOPI Indonesia yang
digeruni masyarakat dan mendunia.
Berikut
enam kopi asal Indonesia yang dikenal dan disukai di dunia.
1.
Aceh Gayo
Pemkot Banda Aceh dalam memperkenalkan Kopi menggelar " Wisata Kopi / Festival Kopi "
sebagai agenda tahunan Dinas
Kebudayaan dan Pariwsata. " Festival
Kopi ini menjadi salah satu upaya kita dalam mempromosikan potensi wisata
daerah ini
", Ujar
SiDin Reza Pahlevi Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh.
Kopi
Aceh Gayo jadi salah satu yang populer di dunia, menurut Cindy Herlin Marta,
Co-Founder Shoot Me In The Head yang juga seorang Licensed Q Arabica Grader,
kopi ini menjadi yang paling banyak
diekspor dari Indonesia. Kopi Aceh Gayo termasuk jenis arabika yang tumbuh di ketinggian sekitar
1.000-1.200 mdpl dan daerah
Gayo masuk sebagai daerah komoditas kopi internasional.
" Gayo
juga sangat banyak kopinya. Bahkan di sana tanaman kopi bisa ditemukan di
pinggir-pinggir jalan ", Ujar SiGaluh Cindy, Selasa
(10/3/2020). Sementara itu, menurut
Dadang Hendarsyah, selaku Unit Head da ICS Manager PT. Olam Indonesia Sunda
Cluster, karakteristik rasa dari kopi Aceh Gayo Aromanya
sangat kuat dan punya keasaman yang tinggi. Menurut Bambang Biung isatawan domistik kopi Aceh seperti Kopi Ulee Kareng dll punya
rasa yang bold atau cenderung tajam.
2.
Toraja
Kopi
Toraja asal Sulawesi merupakan jenis Robusta
dan Arabika, favorit
masyarakat benua Eropa seperti kata William, karakter rasa
kopi Toraja cukup berat, dengan body tebal dan tingkat keasaman rendah agak pahit dengan rasa earthy..
William
melanjutkan, rasanya cenderung sangat pahit dan ada sedikit rasa earthy di
dalamnya. Kopi di Toraja ada yang merupakan jenis robusta dan arabika.
Di Kafe Kolong Jukarta ada tiga pilihan kopi yang tersaji berasal dari
Jember, Bondowoso, Gresik dan Toraja Kalosi.
" Kita di sini ada tiga
varian yaitu Arabika, Robusta, dan Toraja Kalosi ", Ujar SiDin
Johanes Kris Astontono Johanes, saat ditemui NusanTaRa.Com di
Kafe Kolong, Jember, Jawa Timur, Kamis (10/9/2018).
3. Kintamani
Kopi
Kintamani cukup populer dunia, jenis kopi arabika tumbuh pada ketinggian lebih dari 1.000 mdpl letak
kebunnya kebanyakan di dekat Gunung Batur. Menurut William, kopi
Kintamani memiliki rasa yang cenderung fruity atau terasa segar seperti ada
jejak rasa buah. Body dari kopi ini juga tak tebal dengan aroma yang cukup
kuat. Rasanya tak terlalu pahit.
Kopi asal Bali
berada di bawah bendera Pélage Coffee dan dalam beberapa tahun
belakangan ini menjual produknya di Austria dan sejumlah negara lain di Eropa
dengan kuantitas penjualan yang terus meningkat setiap tahunnya. Pélage Coffee dihasilkan perkebunan kopi di
Bali yang melibatkan petani lokal dengan menggunakan metode pengolahan biji
kopi ramah lingkungan.
4.
Jawa Barat
Kopi Jawa barat menurut Dadang merupakan
gabungan dari berbagai jenis biji kopi yang ditanam di sana., ya Kopi Malabar, Pangalengan, dan
lain-lain bersatu di bawah nama Jawa Barat. " Dulu
tidak dikenal karena tidak promosi. Banyak juga pedagang kopi yang ambil kopi
dari Jawa Barat tapi pakai nama lain, kopi Aceh misalnya atau kopi Sumatera ", Ujar SiDin Dadang tentang Kopi JawaBarat..
Menurut
Dadang, kopi yang dihasilkan di Jawa Barat sebagian besar adalah arabika.
Karakteristik rasanya sendiri cenderung manis dan punya tingkat keasaman yang
cukup tinggi. " Kopi
Jawa Barat juga pada 2017 sempat menang kompetisi ya. Asal kopinya dari Gunung
Puntang, kompetisi SCAA (Specialty Coffee Association of American) ", Ujar SiDin Dadang.
5.
Papua
Menurut
William rasa kopiPapu ada
kecenderungan berbeda-beda meski dari satu origin yang sama, bergantung pada proses pengolahan biji kopi
dari mulai fermentasi, roasting, hingga penyeduhan. Untuk
kopi Papua, rasanya ada yang cenderung beraroma seperti bunga dengan rasa asam
yang sedang, Ada juga yang punya body
medium, Ada juga biji kopi yang punya rasa sedikit
manis.
Jenis
kopinya sendiri adalah kopi arabika. Pasalnya, daerah Papua memang cocok
ditanami kopi arabika karena datarannya cenderung tinggi, semakin
tinggi tanah yang digunakan untuk menanam kopi akan semakin baik hasil kopi arabikanya. Kwei
Ing, salah satu penyedia kopi arabika Papua saat Organic Weekend Festival di
Hotel Crowne Plaza Bandung, Sabtu (19/3/2018)
mengatakan kopi arabika dari dataran tinggi Papua 2.000 mdpl, merupakan salah satu kopi terbaik yang dimiliki
Indonesia.
6.
Sumatra
Gerai
kopi Starbucks punya ragam pilihan biji kopi, mulai dari asal Colombia,
Ethiopia, Kenya hingga Sumatra, namun dari sekian
banyak biji kopi maka
biji kopi Sumatra jadi
pilihan paling favorite.
" Kami
menjual lebih dari 10 jenis biji kopi, tapi kopi Sumatera selalu menjadi nomor
satu. Tak hanya di Indonesia, juga di seluruh dunia ", Ujar SiDin Anthony Cottan Direktur
Starbucks Indonesia, Jakarta, Selasa (6/3/2019).
Kopi
Sumatra diklaim paling seimbang karakternya, selain juga rasa kopinya sangat
kuat. Berbeda dengan kopi asal Amerika Latin yang ringan, dan Afrika yang
terlalu floral atau fruity. Karakteristik berbeda
dari biji kopi Sumatra itu dianggap pas untuk campuran bahan lain seperti gula
dan susu, tanpa menghilangkan rasa dan aroma kopi. " Sumatera
sangat kuat dan bisa dinikmati dengan ragam cara ", Ujar SiDin Cottan.
Bertha dara Toraja Hitam Manis,
Menyedut Kopi rasa stres jadi medus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar