NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 22/02/2020.
Minum jamu untuk sehat sejak Mojopahit,
Curcumin dalam Jahe sembuhkan Corona penyakit.
byMuhammaDBakkaranG, 22/02/2020.
Saat ini siapa yang tidak tahu tentang Penyakit Corona yang mematikan, awal kehebohannya tersebar di Wuhan dan penyebarannya diperkirakaan dari hewan seperti Kelelawar, Ular dan trenggiling, tentunya hampir semua mengenalnya yang lebih mengerikan lagi hingga kini penyakit tersebut belum ada obatnya secara pasti. Meski belum pasti tapi beberapa pakar Indonesia yang menduga bahwa senyawa Curcumin yang banyak terkandung dalam Jahe, Temulawak dan Kunyit, di perkirakaan dapat menjadi harapan penyembuh penyakit tersebut.
Ibu Khofifah Cantik Gubernur Jatim sampai berseloroh dalam dunia mayanya ; Menjadi kabar gembira untuk seluruh masyarakat Indonesia dan dunia. Karena salah satu peneliti asal Universitas Airlangga (Unair) Suraboyo, Jaw Timur berhasil menemukan penangkal ampuh Virus Corona (COVID-10). Adalah curcumin yang ada pada Jahe, kunyit dan temulawak yang biasa dibuat bumbu masak serta minuman masyarakat Indonesia. Dan, mungkin inilah yang menjadi jawaban mengapa virus corona belum menyebar di Indonesia.
Prof Chairul A Nidom peneliti asal Unair (Universitas Airlangga) dan menjadi Ketua Ruset CoV dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation Surabaya. Ia menyebutkan bahwa curcumin bisa menekan risiko fatal yang terjadi pada manusia akibat virus corona high pathogenic. " Kondisi high pathogenic reseptornya ada di paru, dan hal ini dapat berakibat fatal pada manusia. Dan curcumin ini bisa menekannya ", Ujar SiDin Nidom.
" Curcumin itu mempunyai fungsi menekan badai sitokin, yang tentunya kita bisa berharap bahwa paru-paru tidak begitu rusak atau bisa recovery secepatnya ", Ujar SiDin Prof Nidom. Ia menjelaskan, pasien COVID-19 di Wuhan mengalami badai sitokin. Namun, untuk penggunaan formulasi ini harus dilakukan penelitian lebih jauh sehingga diperoleh kepastian yang sebenarnya, mengingat kadar curcumin di dalam jahe hingga temulawak berbeda-beda.
Prof Chairul Anwar Nidom, Univ. Ailangga |
Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, dari Rumah Sakit Omni Pulomas menjelaskan terkait kandungan senyawa Curcumin dalam Jamu, bahwa umumnya berbagai penelitian memang menunjukkan kurkumin dapat menekan produksi sitokin yaitu zat yang penting dalam proses inflamasi. " Namun penelitiannya masih terbatas, harus dibuktikan lebih lanjut ", Ujar SiDin Rambe, Selasa (18/2/2020). dr Rambe membenarkan penelitian tersebut secara teoritis menjelaskan, kurkumin memang dapat mencegah badai sitokin, seperti produksi sitokin yang berlebihan yang berhubungan dengan organ, dan tingkat keparahan penyakit, pada infeksi virus.
Sehubungan dengan COVID-19 belum ada penelitian khusus terkait itu, " Penelitian-penelitian tentang kurkumin banyak dilakukan pada virus Hepatitis, influenza, Ebola. Tidak ada penelitian curcumin pada COVID-19 ", Ujar SiDin Rambe. Karenanya, ia menyimpulkan hingga saat ini dugaan penggunaan kurkumin untuk menangkal virus corona belum memiliki bukti yang kuat, " Dugaan kurkumin dapat mencegah infeksi COVID-19 tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat ", Ujar SiDin Laji.
Komisi Kesehatan Nasional China selasa 25/2/2020 melaporkan adanya 406 kasus baru virus corona di daerah Hubei daerah lain ora ono kecuali limo kasus lainne, dan jumlah kasus baru ini menurun di China, dengan sejumlah provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru dalam beberapa hari. Total kasus terkonfirmasi corona di China daratan mencapai 78.064 Komisi menambahkan sebanyak 2.491 orang masih diduga terinfeksi virus corona dan pasien corona yang telah sembuh dibolehkan meninggalkan rumah sakit tercatat sebanyak 29.745 orang, Semoga penemuan Curcumin yang diduga dapat menghadang laju pertumbuhan Sitokin dalam pada Corona dapat mendukung penyembuhan penyakit ini.
Minum jamu untuk sehat sejak Mojopahit,
Curcumin dalam Jahe sembuhkan Corona penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar