Rabu, 04 Maret 2020

JEMBATAN " CABLE STAYED " SEI ALALAK BANJARMASIN JADI JEMBATAN LENGKUNG PERTAMA DI INDONESIA.

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN,   10/02/2020


Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan jalur utama dari  Kota Banjarmasin dengan berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, nantinya akan menjadi jembatan dengan sistem melengkung yang pertama kali dibangun di Indonesia.   Pembangunan jembatan dengan sistem melengkung atau Cable Stayed menjadi jembatan dengan desain unik yaitu  jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara, kata Andika Mulrosha Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut.

Bermakna tak lama lagi, Kalimantan Selatan bakal memiliki ikon baru,  Jembatan Sungai Alalak Berstruktur  " Cable Stayed "  jembatan Lengkung Pertama di Indonesia.   Ikon Baru ini menjadi tempat berhibur kebanggaan warga Kalimantan Selatan dengan keindahan konstruksi dengan kabel-kabel yang menyanggahnya, memiliki penataan cahaya yang keren dan menikmati keindahan disekitar jembatan tersebut.

Jembatan Sei Alalak ditargetkan dapat terselesaikan keseluruhannya  pada Desember 2020 yakni lebih cepat 3 bulan dari yang ditargetkan pertama kalinya (Maret 2021).   Faktor-faktor yang menyebabkan pembangunan Jembatan Sei Alalak dapat berlangsung lebih cepat,  seluruh aspek konstruksi dapat berjalan dengan lancar serta pembebasan lahan di sekitar wilayah pembangunan jembatan yang berlangsung lebih cepat karena dukungan dari pemerintah setempat.

"  Pembebasan lahan tidak ada kendala, karena Pemerintah Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Barito Kuala sangat aktif mendukung pembangunan jembatan ini  ", Ujar SiDin  Andika di Banjarmasin, Sabtu (8/2/2020).   Saat ini, progres pembangunan sudah sampai tahap pengecoran pilon yang akan dilanjutkan dengan pembangunan bentang utama sepanjang 300 meter dan lebar 20 meter.

Data konstruksi Jembatan Sei Alalak,  lebar 20 meter terbagi   4 lajur dalam dua arah dengan panjang total Jembatan Sei Alalak adalah 850 meter dan memiliki desain tahan terhadap Gempa .   Jembatan Sei Alalak didesain dengan masa fungsi selama 100 tahun dan memiliki batas maksimal kendaraan yang dapat melintasi Jembatan Sei Alalak sebesar 10 ton atau lebih kuat dari jembatan Kayu Tangi I  dengan kapasitas maksimal kendaraan  melintas  kurang dari 8 ton. 

Jembatan cable stayed  umumnya menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan sebagai gelagar utama, untuk menambahkan estetika, prasarana ini juga akan dilengkapi dengan sistem pencahayaan (lighting) multiwarna serta gedung yang berisi diorama perjalanan konstruksi jembatan yang dimulai pada 2018 hingga tuntas.   "  Karena itu, jembatan ini dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton. Selain itu, kami juga mempersiapkan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa fungsi hingga 100 tahun  ", Ujar SiDin  Andika.

Jembatan Sei Alalak adalah jembatan yang dibangun guna menggantikan fungsi jembatan sebelumnya yakni jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia 30 tahun. Kini, perjalanan yang seharusnya menggunakan jalur Jembatan Kayu Tangi 1 dialihkan menuju Jembatan Kayu Tangi 2 hingga pengerjaan pembangunan Jembatan Sei Alalak selesai.

Tak hanya penanda (tengara) kawasan, Jembatan Sei Alalak digadang-gadang merupakan jembatan cable stayed dengan struktur lengkung pertama di Indonesia.   Konstruksi Jembatan Sei Alalak diproyeksikan menelan dana senilai Rp 278 miliar yang beradal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),   KSO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).



Melintasi sungai dengan Jalan Jembatan,
Jembatan Sei Alalak " Cable Stayed " jadi Ikon Banjarmasin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...