NusanTaRa.Com
byBakuINunukaN, 11 Maret 2020
“ IMPONG DE LUNAS IN SUAI “ berarti, Jangan terpecah dengan satu tujuan.
“ Setiap masyarakat memiliki keunikan tersendiri
dalam kehidupan kesehariannya sejak
dahulu yang kemudian jadi budaya, tugas
dan tanggung jawab kita sekarang untuk menjaga dan meningkatkan kwalitas hidup
manusia sebagaimana yang kita lakukan sekarang ini (Suku Tidung) “, Ujar SiDin Zainuddin HZ Asisten I Prov. Kalimantan Timur (Kaltara) mewakili
Gubernur Kaltara. Atas nama Gubernur Kaltara Zainuddin HZ
kemudian meresmikan acara “ IRAU
ADAT TIDUNG SE BORNEO TAHUN 2020 DI DESA BINUSAN KAB. NUNUKAN “, Rabu 11 Maret 2020.
Irau
Adat Tidung diikuti seluruh warga Adat suku tidung yang tersebar di kampong-kampung
yang ada di Indonesia, Malaysia, Brunai dan Filipina, diperkirakan keseluruhan ada 86 kampung, namun yang datang 46 kampung atau 50 % dengan jumlah peserta 600
orang masing-masing Brunai 27 orang,
Sabah Malaysia 120 orang, dari Filpina
(Tawi-tawi) 42 orang dan selebihnya dari Kampung-kampung Tidung di Indonesia.
Tujuan
dari Penyelenggaraan untuk mempererat silaturrahim antara sesama warga Tidung yang tersebar
diberbagai kampung-kampung di Borneo dan menjalin kerjasama dalam mewujutkan
kehidupan yang lebih baik dan
meningkatkan partisipasi dalam pembangunan.
Penyelenggaraan IRAU ADAT TIDUNG SE BORNEO TAHUN 2020 DI DESA BINUSAN,
sebagai realisasi dari pertemuan adat sebelumnya yang di selenggaarakan di
Kampung Morotai Tawau Sabah Malaysia
pada bulan Juni 2019, untuk mempersatukan kaum yang tersebar di berbagai kampung.
Zainuddin HZ, Asisten I Prov. Kaltara. |
Keberadaan
Suku Tidung berawal dari desa Seruyung di seberang Kota Malinau yang kemudian
menyebar ke seputar sungai Sesayap yang sekarang disebut Tanah Tidung karena perkembangan kehidupan. Dengan mendirikan beberapa kerajaaan kecil
seperti di Tidung Pala, Sesayap, Nunukan, Tarakan, Berau Sambaliung, Sembakung, Mentadak dan
Tinagat Tawau Malaysia, Tawi-tawi Filipina dan Sebagainya. Keberadaan suku Tidung juga tersebar hingga Jakarta
(kep. Seribu) dan manado ketika
penjajahan Belanda Raja-raja mereka
ditawan dan diasingkan kesana, sehingga turunan mereka turut hadir dalam acara
ini.
Bupati
Nunukan Laura Asni Hafid SH MM dalam sambutannya mengatakan, “ Selamat dan Sukses atas penyelenggaraan
Irau Adat Tidung tahun 2020, sebagai satu wadah pelestarian budaya daerah
khususnya suku Tidung dan meningkatkan peran serta dalam media pembangunan
Global di Tanah Air dan dimana saja berada
“. Pemerintah daerah Kabupaten
Nunukan tetap berupaya untuk menjaga kekayaan budaya daerah sebagai satu asset nasional
yang sangat penting sebagaimana dalam penyelenggaraan Irau Adat Suku Tidung
hari ini dengan berbagai upaya agar dapat berjalan baik.
Di awal
acara Kedatangan Rombongan dari Provinsi dan Bupati, disambut dengan tarian selamat datang yang mengapit
rombongan masuk ke arena penyelenggaraan yaitu di Rumah Adat suku Tidung
Binusan “ IMPONG DE LUNAS IN SUAI “.
Kemudian dilanjutkan penyambutan
para undangan dengan pemberian Selendang Putri DADAI DARA sebagai penghormatan tertinggi dari warga
tidung, pemberiaan selendang tersebut
diberikan pada Asisten I Prov. Kaltara
Zainuddin HZ, Bupati Nunukan Laura asni Hafid SH MM, Kepala suku Tidung
Se Kaltara Edi Marwan, Kepala suku Tidung Kabupaten Nunukan Abd Razak, Kepala
Suku Tidung Kodya Tarakan Abdul Wahab, Kepala Suku Tidung Bulungan Muh. Yunus,
Pemerhati Adat suku Tidung Tawau Sabah Malaysia Muh Haji Ahim, Kepala Adat
Tidung Malinau , Anak Guru Panyit (tokoh masyarakat Tidung Nunukan/eks kepala distrik Nunukan zaman Belanda), Putri Raja Tidung dari Jakarta, Putra Raja Tidung dari Manado.
IRAU
ADAT TIDUNG SE BORNEO TAHUN 2020 DI BINUSAN yang diselenggarakan 11 – 15 Maret 2020, juga diramaikan dengan berbagai
pagelaran adat budaya seperti Tarian yang diiringi nyanyian
daerah, Seni Bela diri Kuntau Tidung, Seminar, Olah raga, Panggung Hiburan, Stand Pameran,
kunjungan, Pameran dll. Peragaan Seni
bela diri Kuntau Tidung terdiri dua macam Kuntau Balai dan Kuntau Utot Balid, Persatuan
Kuntau Tidung Binusan mempersembahkan demonstrasi jurus – jurus Kuntau Utot balid
didepan pengunjung yang mendapat aplous cukup meriah dari para hadirin.
Peserta
Irau Adat Tidung se Borneo yang datang
dari berbagai daerah tersebut akan diinapkan di rumah-rumah warga tidung yang ada di desa Binusan yang berada
di sekitar arena penyelenggaraan. Desa
Binusan berdasarkan Perda Kabupaten Nunukan telah ditetapkan sebagai daerah
Adat suku Tidung, selain untuk membina pertumbuhan budaya agar lebih maju, dan
melaksanakan amanah Negara untuk menjaga asset budaya serta untuk mendukung
pertumbuhan Pariwisata Nasional, di kawasan ini terdapat Kawasan Wisata Air
Terjun Binusan.
Kalimantan
Utara di huni Suku Tidung dan Dayak,
Irau
Adat Tidung se Borneo tahun 2020 di Binusan semarak.
Jar si ENIM@ Alhamdulillah kaumku selangkah lagi Go Internasional demi kesatuan dan kumajuan kaum kami etnis Kalimantan Asli
BalasHapusBerkumpul menghidupkan budaya menguatkan ketahanan bangsa .......
BalasHapusHidup budaya Nusantars
BalasHapusMantap tetap eksis diperbatasan
BalasHapus