Rabu, 11 Maret 2020

EVENT SAIL TIDORE DAN NAPAK TILAS 500 TAHUN EKSPEDISI MAGELHAENS DIGELAR TAHUN 2021.

NusanTaRa.Com
byOpaNJackY,  04/02/2020


Sebagai anak daerah dan tuan rumah dalam hal EVENT SAIL TIDORE,   kami tak mau kecolongan dan ketinggalan serta sebagai bentuk dukungan dan mensukseskan event yang berskala internasional ini, kami telah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara terkait promosi event ini, diantaranya beberapa hari ini kami telah bertandang ke beberapa lokasi untuk pengumpulan data dan bahan promosi kami.

Ferdinand Magelhaens adalah seorang penjelajah Portugis yang lahir di Sabrosa, Portugal utara dan melayani Raja Charles I dari Spanyol dalam rute pencarian ke arah barat menuju  " Kepulauan rempah-rempah " (Kepulauan Maluku).   Sehingga Magelhaens menjadi orang pertama berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia melintasi samudera fasipik dan menjadi  orang pertama yang memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia. Magelhaens tewas terbunuh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur, kemudian pelayarannya diteruskan 18 krue dan armadanya yang berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522.

Sekadar diketahui, ekspedisi Ferdinand Magelhaens dan Juan Sebastian de Elcano pada abad ke-16 tercatat sebagai ekspedisi maritim Eropa yang paling penting karena merupakan ekspedisi pertama yang berhasil mengubah dunia dengan berbagai anggapan tentang bumi, bumi rempah dan pelayaran jalur baru dari rute sebelumnya yang hanya menempuh jalur ke Timur dari Eropah.

Adalah Joao de Lisboa mengajak Magelhaens untuk mengikuti jejak Columbus dengan prinsip " Menuju Barat untuk menemukan dunia Timur " dan dipaparkannya gagasannya itu pada Penguasa muda Spanyol " Charles I " untuk mendapatkan dukungan pelayaran dan menemukan Kepulauan Rempah sebagai milik mereka nanti sebagai mana perjanjian Tordesillas.  Kemudian Magelhaens mendapatkan anggaran, anak buah dan lima kapal besar untuk meneroka pelayaran sebagaimana yang ia rencanakan.  Tanggal 20 September 1519,  kapal San Antonio, Concepción, Trinidat, Victoria, dan Santiago  mengikuti kapal induk,  seraya mereka berlayar menuju Amerika Selatan sebagai pelayan perdana mereka. 

Ferdinand Magelhaens berlayar sampai ke Kepulauan Maluku di Indonesia, yang kemudian dinamakan Kepulauan Rempah-Rempah, karena daerah pertama menemukan rempah-rempah dan merupakan sumber utama rempah-rempah yang sangat berharga di dunia saat itu, termasuk cengkeh dan pala.   Ekspedisi ini selain menemukan rempah-rempah juga membuktikan, kalau sebenarnya bentuk bumi itu bulat. Pada masa itu, Ternate dan Tidore, menjadi episentrum sekaligus menentukan pembentukan geopolitik global, karena perannya sebagai pusat keanekaragaman dunia.

Didasari latar belakang geografi dan memiliki nilai sejarah yang begitu penting dalam pelayaran Magelhaens, maka Tidore ditetapkan menjadi anggota Jaringan Global Kota Magelhaens  (GMNC) dalam pertemuan ke - V di Cebu, Philipina pada Februari 2016.    Kota Tidore di Maluku Utara masuk dalam anggota GNMC, karena menjadi salah satu kota yang disinggahi penjelajah asal Spanyol, Ferdinand Magelhaens, saat mengelilingi dunia untuk mencari rempah-rempah pada rentang waktu 1519-1522.

Global Networks of Magelhaens Cities (GNMC) beranggotakan 12 kota: Lisabon dan Sabrosa di Portugal, Seville dan Granadilla de Abona di Spanyol, Ushuaia, Puerto de San Julin, Montevideo dan Puerto de Santa Cruz di Argentina, Punta Arenas dan Porvenir di Chile, Cebu di Filipina dan Praia di Cape Verde.  Untuk memberikan makna yang berarti atas Pelayaran Magelhaens tersebut dengan berbagai kesuksesan maka dibentuklah jaringan ini, pada jaringan ini dibuat berbagai event yang terkait pelayaran dan daerah event tersebut sehingga akan memberikan dampak positip bagi daerah dan dunia pelayaran nantinya. 

Lima abad setelah peristiwa bersejarah ini, pada tahun 2019, pelayaran bersejarah ini diperingati secara internasional, di mana kapal-kapal dari sejumlah negara ikut menelusuri kembali rute yang sama dengan pelayaran Magelhaens melayari dunia untuk menemukan pulau kecil bernama Tidore di Maluku Utara, sebagai pulau asli tempat pala berharga ditemukan. Karena alasan bersejarah ini, pulau Tidore juga akan menjadi pelabuhan akhir dan tujuan puncak Ekspedisi Berlayar 500 Tahun Peringatan Pelayaran Ferdinand Magelhaens dan Sail Tidore 2021.
drOpaNJackY  FB.
           
Pelayaran kearah barat dilakoni Magelhaens.
Sail Tidore 2021 Napak tilas 500 thn ekspedisi Magelhaens.

1 komentar:

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...