NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 16/10/2019
Belakangan angka
pengangguran di Indonesia dikabarkan menurun meski demikian angka pengangguran
di Indonesia menjadi nomor dua terbesar di Asia tenggara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPJS) tengah tahun ini tercatat 5,01 persen penduduk produktip Indonesia yang
menganggur di bawah Filipina 5,23 persen. Angka ini menunjukkan Indonesia
tertinggal dari Laos dan Kamboja yang secara berurutan mencatat 0,60 persen dan 0,10 persen pengangguran artinya ini
menjadi angka terendah dalam sejarah Indonesa, tetapi menjadi yang tertinggi kedua di Asia
Teanggara.
Padahal beberapa
waktu mendatang Indonesia sedang menghadapi periode krusial bonus demografi.
Kepala Generasi muda Indonesia (gsm) Muhammad Nur Rizal, jumlah generasi
milenial yang berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta
dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun). "
Generasi muda Indonesia akan menghadapi persimpangan yang belum pernah
ada sebelumnya ", Ujar SiDin M Nur Rizal, di seminar pendidikan “ Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan dan Sekolah Integritas ”, Jumat 11 Oktober 2019.
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 260 juta
bermakna sebagai negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia (setelah Cina, India dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki
populasi penduduk yang muda karena sekitar setengah dari total penduduk
Indonesia berumur di bawah 30 tahun. Jika kedua faktor tersebut digabungkan,
indikasinya Indonesia adalah negara yang memiliki kekuatan tenaga kerja yang
besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar lagi ke depan, semua ini
menuntut Negara untuk mempersiapkan lapangan kerja lebih besar.
Penigkatan
kualitas Summber Daya Manusia (SDM) untuk mengatasi tantangan zaman yang terus
berubah, khususnya terkait polemik bonus
demografi. “ Ketika proporsi anak muda Indonesia yang
besar itu ternyata tidak cukup produktip atau bermental lemah, maka jumlah
besar itu akan menjadi bencana Demografi
sehingga niat bangsa ini untuk
keluar statuus Negara low-middle income akan terhambat “, Ujar
M Nur Rizal.
Resiko naiknya
jumlah pengangguran bisa terjadi dalam konteks ini, apalagi pendidikan kita
tidak menyiapkan mereka untuk menghadapi
zaman yang kian tak pasti. “ Ketika banyak jenis pekerjaan digantikan
oleh mesin, serta SDM dihadapkan pada tentangan yang belum pernah ada sebelumnya,
mental kuat dan kreatifitas menjadi kunci utama untuk sukses “.
Isu-isu penting (tanggung
jawab pemerintah) adalah penguatan sumber daya manusia Indonesia (sumber daya
manusia mengacu pada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan). Saat
ini banyak perusahaan mengeluh bahwa sumber daya manusia Indonesia terlalu
lemah yang berarti bahwa investor lebih
suka berinvestasi di negara lain (di mana kualitas pekerja lebih tinggi),
akibatnya Negara kehilangan peluang dalam hal penciptaan lapangan kerja di
Indonesia.
“ Ketika proporsi anak muda Indonesia yang
besar itu ternyata tidak cukup produktif atau bermental lemah, maka jumlah
besar itu akan menjadi bencana demografi sehingga niat bangsa ini untuk keluar
status negara low-middle income akan terhambat
”, Ujar SiDin. Risiko naiknya jumlah pengangguran bisa
terjadi dalam konteks ini, apalagi pendidikan kita tidak menyiapkan mereka
untuk menghadapi zaman yang kian tak pasti.
Generasi pekerja
kebanggaan bangsa,
Pengangguran
Indonesia terbesar ke 2 di Asia Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar