NusanTaRa.Com
byBakuINunukaN, 22/11/2019
Bali
yang juga sering disebut Pulau Dewata ini selalu menarik untuk dikunjungi
karena banyaknya akomodasi hotel, destinasi wisata yang unik, keindahan alam
yang masih sangat terawat, juga pantainya selalu menjadi magnet tersendiri bagi
mereka yang ingin berlibur. Sehingga
Situs travel planning and booking
menobatkan Bali sebagai pemenang penghargaan untuk Travellers
'Choice kategori destinasi terbaik dari seluruh
dunia di setiap negara. Tak hanya
menjadi destinasi terbaik di dunia, Bali juga menjadi juara satu destinasi
terbaik se-Asia.
Kota
yang masuk dalam peringkat lima besar setelah Bali ialah London (Inggris),
Paris (Perancis), Roma (Italia), dan New York (Amerika Serikat). “
Pemandangan di Bali bagaikan surga. Ada banyak kegiatan wisata yang bisa
dilakukan di sana dan more enjoy bagi
para tourisme, mulai dari berjalan menyusuri pasir putih di bawah sinar
matahari yang hangat sampai menyelam sambil memandangi terumbu karang dan
peninggalan kapal bersejarah ”, Ujar
tulisan Tripadvisor.
Lokasi
wisata yang utama adalah Kuta dan sekitarnya seperti Legian dan Seminyak,
daerah timur kota seperti Sanur, pusat kota seperti Ubud, serta di daerah
selatan seperti Jimbaran, Nusa Dua dan Pecatu.
Gubernur Bali, Wayan Koster bahkan menyebut keberadaan pariwisata Bali
sudah mampu mengalahkan destinasi wisata di Eropa, "
Apa yang kita lihat sekarang ini, dari dulu pariwisata Bali ini
bergengsi banget ", Ujar SiDin Wayan
Koster saat membuka acara Dialog Publik ‘Bali Darurat Sampah Plastik, Apa
Solusinya ?’ di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, pada 28
Februari 2019.
" Nomor satu di dunia sebagai tujuan destinasi
wisata dunia. Terbaik di dunia. Tiap tahun dirilis. Mengalahkan Paris, mengalahkan
London. Mewah banget ", Sambung
SiDin. Pada 2019 ini misalnya,
pemerintah pusat menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta,
dari jumlah 40 persen itu atau sekitar 8
juta di antaranya akan dibebankan ke Bali,
sementara untuk wisatawan domestik, Bali diperkirakan oleh WayanKoster
akan mencapai angka 9 hingga 10 juta orang.
" Luar biasa orang yang datang ke Bali ini ", Ujar SiDin Wayan Koster
Meski
Bali sukses mencapai status pariwisata kelas dunia, Wayan Koster sangatlah
menyayangkan potensi ini, karena tak mampu mendukung kehidupan warga Bali
khususnya para petani-petani di Bali. Hal
itu bisa dilihat dari setiap musim panen di Bali harga-harga produk pertanian
selalu anjlok, sehingga usaha mereka untuk menguatkan kesejahteraan masih
kurang apakah lagi untuk dapat hidup mewah,
bahkan terkadang para petani harus pasrah melihat produk usahanya banyak
yang rusak karena tak dapat pasaran
" Tapi apa yang terjadi pada saat musim jeruk
di Kintamani, jeruknya bonyok ngga laku. Musim salak di Karangsem, bonyok juga
ngga laku. Musim manggis di Tabanan, bonyok juga sampai ngga berani metik
karena ongkos petiknya lebih mahal daripada harga jualnya ", Ujar SiDin Wayan Koster. Baginya semua ini dikarenakan bahwa apa yang
dihasilkan para petani tidak sejalan dengan kebutuhan konsumen dan para
konsumen belum begitu mengenal dengan produk mereka.
Bali
yang dikenal dunia tak lepas dari keragaman seni budayanya yang eksotik dan
keadaan alam yang membuat mereka senang melepas lelah dan dari berbagai
kesibukan sembari menikmati kesenangan tradiisonil seperti Tari Kecak, Ngaben
dan upacara adat lainnya. Semua
kegiatan tersebut tentunya dilakoni masyarakat Bali bukan sekedar suatu yang
indah tapikan sebagai satu budaya sakral atau ibadah mereka, yang kemudian menjadi hiburan wisatawan kala
berada disana.
Dalam
keseharian masyarakat bali diluar ritual ibadah mereka ternyata yang sebagian
besar petani tersebut menjadi masyarakat yang sangat ramah dalam menghadapi
para turisme baik karena sikap budaya mereka tapi juga karena sikap mereka yang
mendukung suksesnya Bali sebagai satu pusat Destinasi Touris di Indonesia. Diluar kesibukan khusus tersebut yang
notabenenya atraksi pesona bagi wisatawan mereka adalah petani yang menyokong
kehidupan mereka dan keluarganya yang sedikit banyaknya sangat berharap dari
keterkaitan kemajuan tourisme di daerahnya.
Padahal
konsumen wisatawan, baik dari mancanegara maupun domestik selalu memenuhi Bali
setiap tahunnya, " Apa akibatnya ini, petani kita tak menimati
kehadiran wisatawan yang datang ke Bali. Gap ini. Orang datang ke sini tapi tak
dirasakan manfaatnya oleh petani kita. Kalau bermanfaat salaknya laku, manggisnya
laku, (dan) jeruknya laku ", Ujar
SiDin Laji.
Menurutnya,
hanya pada saat panen lah petani berharap bisa punya uang, sedangkan harapan
itu sering pupus di pihak petani karena harga panennya selalu anjlok. "
Nah disini negara harus hadir untuk mempertemukan pengusaha dengan
pertanian. Jangan pariwisatanya cuma enak-enak sendiri cuma berkunjung saja di
sini, cuma kencing saja di sini. Harus bermanfaat dia ", Ujar SiDin Wayan Koster, jika ini terwujut maka makna pembangunan
tursime untuk mensejahterakan masyarakat akan mudah terwujut.
25 destinasi terbaik di dunia :
1.
Bali, Indonesia
2.
London, Inggris
3.
Paris, Prancis
4.
Roma, Itali
5.
New York, Amerika Serikat
6.
Crete,Greece
7.
Barcelona, Spanyol
8.
Siem Reap, Cambodia
9.
Prague, Republik Ceko
10.
Phuket, Thailand
11.
Istanbul, Turki
12.
Jamaika
13.
Hoi An, Vietnam
|
14.
St. Petersburg, Russia
15.
Roatan, Bay Island
16.
Marrakech, Maroko
17.
Ambergris Caye, Belize Cayes
18.
Rio de Janeiro, Brazil
19.
St Martin
20.
Playa de Carmen, Meksiko
21.
Dubai, Uni Emirat Arab
22.
Grand Cayman, Kep. Cayman
23.
Kathmandu, Nepal
24.
Bora Bora
25.
Cusco, Peru
|
Bule
berjemur alami di Parangtritis,
Bali
destinasi wisata terbaik Dunia mengalahkan Paris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar