NusanTaRa.Com
byBambanGNunukaN, 20/12/2019
Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kerayan bersama jajaran dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan pembangunan disana seperti Pembangunan jalan PerBatasan, saluran irigasi merupakan pipa sepanjang 510 meter yang digunakan petani untuk mengairi sawah seluas 35 ha, lokasi rencana pembangunan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Long Midang dan lainnya. Kedatangan beliau di Long Bawan disambut Bupati Nunukan Hj. Laura Asmin Hafid SE, MM dan prosesi penganugerahan gelar Adat Dayak Lundayeh.
Prosesi Penganugerahan gelar adat Dayak Lundayeh dilakukan setibanya Jokowi di Bandara Yuvai Semaring, Kabupaten Nunukan, Kamis (19/12/2019) dengan upacara pemotongan Rotan sebagai Simbol nenasuki wilayah adat Dayak Lundayeh. Penganugerahan gelar adat dilakukan 5 orang Kepala Adat Dayak Lundayeh dengan menyematkan atribut Dayak Lundayeh berupa sigar (topi adat), rompi (baju Talun dari kulit kayu), kalung manik, gelang, klupit (tas selempang), dan mandau/pelepet.
Prosesi penganugerahan gelar adat kemudian dilakukan oleh 5 orang Kepala Adat Dayak Lundayeh dengan menyematkan atribut Dayak Lundayeh berupa sigar (topi adat), rompi (baju Talun dari kulit kayu), kalung manik, gelang, klupit (tas selempang), dan mandau/pelepet.Kepala Adat kemudian menyerahkan surat keputusan nama adat dan aspirasi masyarakat kepada Presiden Jokowi.
Tarian adat Arang Parisanang mengiringi prosesi penganugerahan gelar adat ini, gelar adat yang diberikan kepada Presiden Jokowi yaitu " Derayeh Acang Aco ". Gelar ini bermakna pemimpin besar yang mampu melakukan dan mengerahkan semua tenaga dan pikirannya untuk kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya yang diharapkan dapat merahmati perjalanan bapak Presiden dalam menjalankan tugas.
Bak Elang Jokowi tiba di Pegunungan,
Derayah Acang Aco gelar Eyang Jan Etes dari Krayan.
byBambanGNunukaN, 20/12/2019
Prosesi Penganugerahan gelar adat Dayak Lundayeh dilakukan setibanya Jokowi di Bandara Yuvai Semaring, Kabupaten Nunukan, Kamis (19/12/2019) dengan upacara pemotongan Rotan sebagai Simbol nenasuki wilayah adat Dayak Lundayeh. Penganugerahan gelar adat dilakukan 5 orang Kepala Adat Dayak Lundayeh dengan menyematkan atribut Dayak Lundayeh berupa sigar (topi adat), rompi (baju Talun dari kulit kayu), kalung manik, gelang, klupit (tas selempang), dan mandau/pelepet.
Prosesi penganugerahan gelar adat kemudian dilakukan oleh 5 orang Kepala Adat Dayak Lundayeh dengan menyematkan atribut Dayak Lundayeh berupa sigar (topi adat), rompi (baju Talun dari kulit kayu), kalung manik, gelang, klupit (tas selempang), dan mandau/pelepet.Kepala Adat kemudian menyerahkan surat keputusan nama adat dan aspirasi masyarakat kepada Presiden Jokowi.
Tarian adat Arang Parisanang mengiringi prosesi penganugerahan gelar adat ini, gelar adat yang diberikan kepada Presiden Jokowi yaitu " Derayeh Acang Aco ". Gelar ini bermakna pemimpin besar yang mampu melakukan dan mengerahkan semua tenaga dan pikirannya untuk kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyatnya yang diharapkan dapat merahmati perjalanan bapak Presiden dalam menjalankan tugas.
Jokowi pun merasa terhormat mendapatkan gelar adat tersebut. Dia mengatakan, gelar adat itu diberikan kepadanya karena dia merupakan presiden pertama yang datang ke wilayah tersebut. " Saya kira ini sebuah kehormatan yang sangat baik yang diberikan kepada kita karena memang ini adalah presiden yang pertama yang datang ke perbatasan di sini, di Kecamatan Krayan ", Ujar SiDin Jokowi pada NusanTaRa.Com yang turut bersama.
Salah satu kegiatan dari Eyang Jan Etes selama berada di Krayan adalah meninjau pembangunan jalan Perbatasan dan Trans Kalimantan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dengan menunggangi motor Kawasaki W176 yang di " custom " dengan konsep chopper oleh Katros Garage. Jokowi terlihat menggunakan jaket buatan Bulls Syndicate warna merah dan helm half face melihat perbatasan Indonesia dan Malaysia naik motor.
Dalam peninjauannya Jokowi mengatakan pembangunan jalan sejauh 966 km di wilayah perbatasan tersebut telah rampung dan ia berharap pembangunan jalan tersebut bisa mendorong ekonomi masyarakat. " Inilah pentingnya infrastuktur, menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten. Sehingga ekonomi bisa berjalan karena ada mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas komoditas ", Ujar SiDin Jokowi
Presiden Jokowi menilai gelar adat merupakan sebuah kehormatan bagi dirinya yang diberikan kepadanya karena ia merupakan presiden pertama yang datang ke wilayah tersebut. ” Saya kira ini sebuah kehormatan yang sangat baik yang diberikan kepada kita karena memang ini adalah presiden yang pertama yang datang ke perbatasan di sini, di Kecamatan Krayan ”, Ujar SiDin Jokowi.
Gelar adat tersebut juga akan menambah motivasi Presiden Jokowi untuk terus membangun wilayah perbatasan.
Bak Elang Jokowi tiba di Pegunungan,
Derayah Acang Aco gelar Eyang Jan Etes dari Krayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar