Senin, 23 Desember 2019

ANAK INDONESIA DI INGGRIS PERCAYA DIRI AKAN KEPRIBADIANNYA.

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 20/FEBRUARI/2021



Semua hal tentang mama baginya cantik : dia baik hati, pintar, lucu, kreatif dan dia orang Indonesia, terima kasih mama. Itulah kata-kata tentang ibu yang ditulis oleh putrinya sendiri yang dulu malu mengakui asal usulnya dalam sebuah buku memori sebagai rasa cinta dan kasihnya, pada yang telah membesarkannya dan hidup hanya berdua selama ini, yang semakin ia sadari semakin ia dewasa.   Ibunya seorang wanita yang berasal dari Indonesia dan mereka tinggal berdua di satu kawasan di Inggris dengan sebagian besar penduduk kulit putih.

Ketika masih kecil dibenua biru tersebut ia hanya mengenal dirinya dengan ibu angkatnya yang berdarah Indonesia, sehingga banyak sikap dan pola hidup ibunya yang berciri Indonesia baginya sikap mereka sangat asing dengan sikap warga tempat mereka tinggal yang kadang membuatnya rendah diri.   Seiring zaman ia melalui banyak pergaulan dan melihat banyak warna kehidupan yang semakin membuatnya bahwa kepribadian mereka sebenarnya juga sangat mulia dan membuatnya semakin percaya diri dengan akan dirinya sebagai gadis turunan Indonesia. 

Saat kecil, bila teman-temannya berkunjung, dia akan segera menutup pintu bila ibunya tengah menelpon saudara dan berbicara dalam bahasa Indonesia, karena ia merasa malu dan kurang percaya diri akan keadaan mereka.   Namun ketika ia beranja  remaja dan kuliah di London, dan bertemu dengan banyak teman dari berbagai Negara,  barulah perempuan muda ini terbuka matanya akan kebesaran nikmat Tuhan pada mereka. 

"  Saya merasa bersalah karena mengingat saat masih kecil sering malu tentang asal usul saya  ", Ujar SiGaluh  Aisha Pegley yang kini berusia 26 tahun,  bahkan tambahnya   "  Dulu saya membanting pintu dan mengajak teman-teman keluar rumah karena malu mendengar mama bicara bahasa Indonesia di telepon  ", kisahnya kepada BBC Indonesia.   Bahkan sangkin malunya dulu pada keIndonesiannya   tawaran nasi goreng, mie goreng ibunya ke teman-temannya juga dimintanya untuk  diganti dengan corn flake atau kentang, yang sesuai dengan selera makanan di Inggris kala itu.

"  Namun saat ini, saya merasa sangat Indonesia... dan saya ingin menguatkan identitas itu dengan belajar banyak tentang semuanya... termasuk bahasa, budaya... saya sudah dewasa sekarang dan ibu sudah menua... sebelum terlambat  ", tambah Aisha Pegley.  Dan ia berpiker bahwa pribadi yang baik  adalah jati diri sendiri yang keluar dari nurani dengan segala apa adanya tentunya dengan tidak bertentangan norma yang ada secara jujur dan tulus.

Pada HARI IBU di Inggris yang jatuh pada tanggal 11 Maret 2018 wanita Indonesia ini membuat tulisan    Surat terima kasih untuk mama  “,  tulisan ini kemudian diterbitkan di majalah online Gal-Dem yang memuat berbagai tulisan  mengenai pengalaman perempuan kulit berwarna.   "  Saya tak akan pernah menyembunyikan (ke-Indonesian) dari mama lagi, dan saya akan berusaha mempelajari semua karena darah Indonesia yang mengalir di nadi saya  ".

"  Saya adalah anak angkat, dan saya berterima kasih karena punya ibu, apalagi yang bisa tiga bahasa (Indonesia, Inggris, Italia), dan memberikan saya, kasih yang tak terbatas dalam hidup saya. Ma, terima kasih  ", Ujar SiGaluh Aisha dalam tulisan surat itu.

Ina mama Aisha sempat tinggal di Italia namun setelah menikah dengan pria Inggris  hengkamh untuk  menetap di Inggris selama sekitar 30 tahun,    Ina sendiri mengatakan dia menyadari bahwa anaknya sempat malu karena  "  berbeda  "  dengan teman-teman lainnya yang sebagian besar kulit putih.  "  Saya tahu dia malu, tapi saya nggak berhenti, tetap menawarkan nasi goreng, mie goreng (saat teman-teman Aisha berkunjung ke rumah), saya tetap kasih. Nggak saya ikutin perasaan malunya  ", Ujar SiGaluh Ina mama Aisha dalam kisah dia.

Setelah beranjak remaja, baru Aisha mulai berubah dan menyadari bahwa "  berbeda adalah sesuatu yang istimewa  ", Ujar SiGaluh  Ina.   Namun seiring perjalanan waktu dan melalui berbagai problematika hidup di Eropa, ia mengalami   perkembangan dalam menilai akan citra dirinya yang sebenarnya.   "  Dia bilang kok dulu saya begitu...dan matanya kebuka setelah pindah ke London... Sekarang dia suka masakan Indonesia, suka masak lagi  ", Ujar SiGaluh Ina mama Aisha. 
 

"  Dia bilang kangen sama saya, kangen ingin pulang, dari situ saya tahu dia sudah berubah  ", Ujar SiGaluh Ina tambahnya.   Aisha mengatakan dalam sekitar tujuh tahun ini, ia menikmati bergaul dengan banyak orang dari berbagai negara.


  Ina membuka katering masakan Indonesia dalam 20  tahun terakhir ini  
reffBBCNewsIndonesia, 18maret2018.







Benua Eropa musim Salju saat ini,

Aisha Pegley berdarah Indonesia sangat percaya diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...