NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 29/07/2019
byBambanGBiunG, 29/07/2019
Sekilas pohon Bajakah (sebutan orang Kalimantan
Tengah) seperti tanaman biasa berbatang kayu berdiri tegak dan dapat merambat
dan memanjat pohon hingga ketinggian 7 meter, tumbuh dihutan lebat dengan
kerapatan tanaman tinggi kurang cahaya dan tanah berair atau Gambut, ternyata tumbuhan
ini mempunyai khasiat tinggi dalam penyembuhan Kangker. Tiga siswa/i
SMAN 2 Palangkaraya Kalimantan tengah
berhasil mempublikasikan dan mengangkat khasiat tanaman ini sebagai obat Kanker
melalui Lomba Youth National Science Fair 2019 (UNSF) Bandung dan ajang World
Invention Olympic (WICO) 25 Juli 2019 di Seoul, Korea Selatan.
Gagasan
mengangkat tanaman Bajakah sebagai thema penelitian mereka, berawal dari
pengalaman keluarga Yazid yang menggunakan tanaman tersebut dalam penyembuhan
Ibunya dan keluarganya (Dayak) yang terkena penyakit Kanker akut stadium empat.
Hal ini terdengar guru biologi mereka yang menjadi pebimbing ibu Helita
dan Menyetujui ide tersebut untuk diikutkan dalam lomba karya Ilmia
tingkat Nasional di Bandung, namun sebelumnya mereka telah melakukan pengkajian
awal atas tanaman tersebut di Lap penelitian Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Ketiga siswa SMAN 2 Pangkaraya tersebut bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, melakukan pengkajian awal atas serbuk Kayu Bajakah tersebut. Menggunakan dua ekor Mencit, tikus kecil, tikus betina berwarna putih. Kedua mencit tersebut disuntikkan dengan zat pertumbuhan Tumor atau Kanker, Sel Kanker berkembang di kedua Mencit ditandai dengan adanya benjolan dikedua tubuhnya. Kedua mencit diberi penawar berbeda yang satu diberi cairan Bawang Dayak tidak sembuh dan yang satu cairan serbuk Bajakah yang kemudian sembuh total.
Ketiga siswa SMAN 2 Pangkaraya tersebut bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, melakukan pengkajian awal atas serbuk Kayu Bajakah tersebut. Menggunakan dua ekor Mencit, tikus kecil, tikus betina berwarna putih. Kedua mencit tersebut disuntikkan dengan zat pertumbuhan Tumor atau Kanker, Sel Kanker berkembang di kedua Mencit ditandai dengan adanya benjolan dikedua tubuhnya. Kedua mencit diberi penawar berbeda yang satu diberi cairan Bawang Dayak tidak sembuh dan yang satu cairan serbuk Bajakah yang kemudian sembuh total.
"
Setelah memasuki hari ke-50, mencit
yang diberi air penawar dari bawang dayak
mati, sementara mencit yang diberi cairan kayu bajakah tetap sehat, bahkan bisa
berkembang biak ”, Ujar SiGaluh Helita ketika ditemui NusanTaRa.Com, Senin (12/8/2019). Setelah pembuktian sampel tersebut, awal Mei
2019 penelitian dilanjutkan mengkaji kadar yang terkandung dalam kayu bajakah di
laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hasilnya kayu Bajakah sangat kaya akan
Antioksidan bahkan dua kali lipat dari tumbuhan lain khusus untuk penyembuhan
Kanker, lainnya ditemukan fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin,
terpenoid, hingga alkonoid.
Dari hasil tersebut, “ Kami sepakat untuk mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kami bersyukur berhasil memenangi perlombaan tersebut. Bahkan, tak disangka kami menjadi perhatian dan berhasil meraih juara, dengan memperoleh medali emas, terbaik se-Indonesia ", Ujar SiGaluh Helita. " Ini menjadi tiket kami untuk melangkah ke tingkat internasional “, Ujar SiDin Yazid.
Setelah sukses di Bandung, karya ilmiah dari ketiga siswa tersebut dipilih mewakili Indonesia untuk tampil dalam perlombaan tingkat internasional dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, namun dalam ajang selanjutnya Yazid tidak ikut sehingga diwakili oleh dua rekannya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani. " Sangat tidak diduga kami kembali berhasil meraih juara di tingkat internasional, dengan meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Kami kembali memperoleh medali emas dengan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi saat itu ”, Ujar SiGaluh Anggina.
Kemenangan tersebut membuat semangat dan motipasi ketiga siswa semakin meningkat karena mereka telah membawa mengharumkan nama Kalimantan Tengah dan Indonesia dikancah dunia. Mereka berharap dapat mengembangkan hasil riset tersebut yang merupakan satu kearipan lokal suku Dayak, agar dapat memberikan sumbangsih bagi penyembuhan penyakit Kanker lebih baik lagi, karena kanker merupakan penyumbang penyebab kematian tertinggi di dunia. " Ke depan kami akan terus berupaya menggali potensi alam lain agar Kalimantan Tengah yang kaya akan sumber daya bisa bermanfaat bagi banyak orang ”, Ujar SiGaluh Anggina.
Pohon Bajakah merupakan tanaman pokok tunggal yang merambat yang banyak ditemukan di hutan lebat pedalaman Kalimantan Tengah, penggunaan tanaman ini sudah ada sejak lama menjadi satu kekayaan budaya Dayak yang kurang mereka ekspos. Selain itu kekhawatiran sebagian warga Kalimantan Tengah dikhawatirkan bila ini terungkap akan terjadi perambahan besar-besaran atas hutan untuk mendapatkan Pokok Bajakah dan akan mengancam populasi hutan dan tanaman Bajakah itu sendiri.
Kayu Bajakah |
Dari hasil tersebut, “ Kami sepakat untuk mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Kami bersyukur berhasil memenangi perlombaan tersebut. Bahkan, tak disangka kami menjadi perhatian dan berhasil meraih juara, dengan memperoleh medali emas, terbaik se-Indonesia ", Ujar SiGaluh Helita. " Ini menjadi tiket kami untuk melangkah ke tingkat internasional “, Ujar SiDin Yazid.
Setelah sukses di Bandung, karya ilmiah dari ketiga siswa tersebut dipilih mewakili Indonesia untuk tampil dalam perlombaan tingkat internasional dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, namun dalam ajang selanjutnya Yazid tidak ikut sehingga diwakili oleh dua rekannya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani. " Sangat tidak diduga kami kembali berhasil meraih juara di tingkat internasional, dengan meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Kami kembali memperoleh medali emas dengan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi saat itu ”, Ujar SiGaluh Anggina.
Kemenangan tersebut membuat semangat dan motipasi ketiga siswa semakin meningkat karena mereka telah membawa mengharumkan nama Kalimantan Tengah dan Indonesia dikancah dunia. Mereka berharap dapat mengembangkan hasil riset tersebut yang merupakan satu kearipan lokal suku Dayak, agar dapat memberikan sumbangsih bagi penyembuhan penyakit Kanker lebih baik lagi, karena kanker merupakan penyumbang penyebab kematian tertinggi di dunia. " Ke depan kami akan terus berupaya menggali potensi alam lain agar Kalimantan Tengah yang kaya akan sumber daya bisa bermanfaat bagi banyak orang ”, Ujar SiGaluh Anggina.
Pohon Bajakah merupakan tanaman pokok tunggal yang merambat yang banyak ditemukan di hutan lebat pedalaman Kalimantan Tengah, penggunaan tanaman ini sudah ada sejak lama menjadi satu kekayaan budaya Dayak yang kurang mereka ekspos. Selain itu kekhawatiran sebagian warga Kalimantan Tengah dikhawatirkan bila ini terungkap akan terjadi perambahan besar-besaran atas hutan untuk mendapatkan Pokok Bajakah dan akan mengancam populasi hutan dan tanaman Bajakah itu sendiri.
Hutan
dunia alam yang Indah,
Jika anda sakit kangker cobalah khasiat Pohon Bajakah.
Jika anda sakit kangker cobalah khasiat Pohon Bajakah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar