NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 21/07/2019
byAsnISamandaK, 21/07/2019
TLC
(48 tahun) inisial seorang ibu kurir yang cukup berani bersama barang bukti
kejahatan berupa 72 paruh burung Rangkong Gading (Rhinoplax vigil
) yang hendak dibawa ke Hong Kong, telah ditangkap pihak berkuasa Bandara
Soekarno-Hatta. Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jakarta
bersama Aviation Security [Avsec] dan Balai Karantina Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menggagalkan penyelundupan Paruh burung rangkong
gading yang akan ke HongKong, Rabu [17/7/2019].
Burung
Rangkong gading, selain dilindungi berdasarkan
UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, Juga berdasarkan Permen
LHK Nomor P/106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018,
daftar jenis tumbuhan dan satwa dilindungi di Indonesia. Penyelundupan
paruh rangkong gading terbanyak terjadi pada 3 Januari 2013, total 248 buah.
Peristiwa terjadi di tempat yang sama, Bandara Internasional Soekarno Hatta
dengan tujuan sama, Hong Kong. Empat WNA ditangkap.
Penyelundupan
ini menggunakan modus operandinya membungkus paruh rangkong dengan kertas
alumunium foil, lalu dimasukan dalam kaleng biskuit. Kemudian, disamarkan
dengan biskuit di atasnya. Enam kaleng itu dimasukkan dalam sebuah tas jinjing
besar biru. “ Saat pemeriksaan, petugas mencurigai isinya.
Setelah diperiksa isinya 72 paruh rangkong gading. Atas temuan itu, petugas
Avsec dan Karantina melaporkan ke BKSDA DKI Jakarta, lalu pelaku beserta barang
bukti diserahkan ke Balai Gakkum Jabalnusra Seksi Wilayah I Jakarta untuk
penyidikan ”, Ujar SiDin Rasio Ridho
Sani Dirjen Penegakan Hukum KLHK.
Counter
Wildlife Trafficing Specialist Wildlife Conservation Unit [WCU] Dwi Nugroho
Adhiasto mengatakan, dilihat dari kasusnya, pelaku menggunakan modus seperti
narkoba dan human trafficking. Diistilahkan layering. “ Ia menggunakan lapis pengaman untuk menutup
informasi siapa pemain kunci, baik penerima atau pengirim barang. Ibu ini
bagian dari jaringan, dia saya pikir telah di-brieffing dengan skenario kalau
misalnya tertangkap. Karena Ibu kurir ini tidak bisa atau tidak mau
menginformasikan siapa pengirim dan penerima barang ”, Ujar SiDin Dwi Nugroho Adhiasto.
“ Upaya pengamanan dan pemantauan aktivitas
perdagangan satwa liar dilindungi di bandara, pelabuhan, dan terminal bus terus
ditingkatkan untuk mencegah peredaran ilegal tumbuhan dan satwa liar
dilindungi ”, Ujar SiDin Rasio Ridho
Sani.
Kepala
Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jakarta Ahmad Munawir, sebagaimana
keterangan tertulisnya kepada media mengatakan, penyelundupan ini melanggar
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistemnya. Ancaman pidana penjara maksimal lima tahun dan denda paling
banyak Rp100 juta. Kepala Resort
Bandara Adam Mustofa menjelaskan, TLC mengaku hanya sebagai kurir, tidak
lebih, “ Pengakuannya
masih didalami, kami telah berkoordinasi dengan Balai Gakkum untuk penanganan
lebih lanjut ”, Ujar SiDin Laji.
Jaringan
perburuan dan perdagangan ilegal masih aktif di Indonesia. Saya melihatnya
semakin tertutup dan rapi. Kenapa ? Permintaan
masih ada dengan harga menggiurkan, low cost high profit. Rangkong Indonesia mendapat informasi
perburuan masih terjadi. Menariknya, disinyalir kasus ini memicu perburuan dan
perdagangan ilegal jenis rangkong lainnya sebagai mana diungkapkan
KadiRJanggOLegenD Pengamat lingkungan satwa.
Rangkong,
burung berukuran besar ini dijuluki petani hutan yang tangguh sebagaimana
dikatakan Margaret F. Kinnaird dan Timothy G. O’Brien, peneliti rangkong dan
hutan tropis dan memberi penghargaan setinggi itu kepada burung yang dikenal
memiliki kesaktian menebar biji tumbuhan di alam. Dengan kemampuan terbangnya
hingga rentang 100 kilometer persegi, burung ini dapat menebar biji sejauh
jarak tempuh tersebut yang tanpa kita sadari, kegiatan meregenerasi hutan telah
dilakukan oleh rangkong.
Khusus
Indonesia, ada 13 jenis rangkong yang tersebar di Nusantara yang 3 jenisnya
merupakan endemik Indonesia yaitu 2 jenis di Sulawesi; julang sulawesi
(Ryhticeros cassidix) dan kangkareng sulawesi (Rhabdotorrhinus exarhatus);
serta 1 jenis di Pulau Sumba yakni julang sumba (Ryhticeros everetti). Rangkong merupakan burung yang masuk dalam
keluarga Bucerotidae (julang, enggang, dan kangkareng), dengan spesipikasi
tubuh berukuran dari 65 cm hingga 170 cm, berat bervariasi dari 290 hingga
4.200 gram, paruhnya panjang dan ringan
dengan kepakan sayap yang terdengar keras. Rangkong pun tersebar di Afrika,
Asia wilayah tropis, serta Indonesia dan Papua Nugini.
Petugas
belum bisa memastikan dari mana asal paruh yang diselundupkan berasal dan
berharap penyidik dapat mengungkap kasus ini.
Kebutuhan data DNA Forensik Rangkong Gading penting untuk membantu
penelurusan mendalam. Seperti sumber populasi, komposisi umur, dan jenis
kelamin. Informasi ini sangat penting untuk mengetahui dampak populasi, yang kemudian
diterjemahkan bagaimana aksi konservasi efektif.
Bijak
berkata satu Jaminan,
Burung
Enggang terancam karena ada pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar