NusanTaRa.Com
byMuhammaDNunukaN, 06/06/2017
byMuhammaDNunukaN, 06/06/2017
Syekh Junaid Al-Batawi |
Mekkah
Al Mukaromah di Arab Saudi menjadi tempat suci bagi ummat Islam
terutama dalam pelaksanaan Ibadah Naik Haji, serta di kota inilah berawalnya
perkembangan Agama Islam yang dibawakan Nabi Muhammad Saw dan tempat turunya
firman Allah sebagai ajaran Islam yang tertuang dalam AL Qur,an dan Hadis dengan
berbagai sejarah perjuangan agama Islam.
Penuh dengan sejarah perjuanagnIslam membuat kota ini menjadi satu kota tempat
menuntut Ilmu agama Islam dengan baik
sehingga di kota ini bagi penuntut ilmu orang Indonesia, bukan saja memperoleh
pengetahuan Islam sempurna tapi ada juga yang sempat mendapat kehormatan menjadi Imam Masjidil Haram.
Ketinggian
ilmu dan akhlak dalam menunutut ilmu di sana tidak saja menjadikan mereka mempunyai
kedudukan tinggi di jantung dunia Islam tapi ada yang berkesempatan menjadi imam pemimpin
sholat di Masjidil haram. Dalam sejarah Indonesia
hingga kini ada tiga orang Indonesia yang pernah dipercaya dan mendapat kehormatan menjadi Imam
Masjidil Haram yaitu Syekh Junaid Al Batawi, Syekh Imam Nawawi Al Bantani dan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.
Selain
menjadi Imam di masjidil Haram dengan keilmuannya yang tinggi mereka merupakan ulama yang menjadi
panutan sehingga mempunyai banyak anak
didik yang menuntut ilmu pada mereka, kemudian tak jarang diantara mereka
memiliki jejak pemikiran yang tinggi menjadi pegangan dalam dunia Islam
serta menjadi ilhami bagi ummat Islam untuk mendukung kemerdekaan di tanah Air.
Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani |
Ulama
Syekh Junaid Al-Batawi lahir di Pekojan, Jakarta Barat, selain melaksanakan tugas sebagai Imam di masjidil haram dengan
baik, beliau dikenal sebagai seorang
pendidik yang tangguh dan dikenal sebagai Syeikhul masyayikh madzhab Syafii dan hingga akhir hayatnya dihabiskan untuk
mengajar. Di antara muridnya yang termashur masyhur adalah Iman Nawawi Al Bantani, Syekh
Junaid Al-Batawi wafat di Mekkah pada tahun 1840 dalam usia 100 tahun. Berkat jasa beliau, nama Betawi untuk pertama
kalinya diperkenalkan di mancanegara.
Syekh
Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani adalah orang Indonesia kedua yang pernah menjadi
Imam Besar Masjidil Haram, terlahirkan
di Kampung Tanara, Serang, Banten tahun 1815. Ayahnya beliau merupakan seorang ulama lokal
di Banten, sekaligus menjadi guru agamanya yang pertama disana. Namanya kemudian tersohor sebagai Syekh
Nawawi al-Bantani al-Jawi, artinya
Nawawi dari Banten, Jawa dan mencapai puncak ketika beliau ditunjuk sebagai pengganti Imam
Masjidil Haram.
Sebelum
ia memutuskan untuk ke Mekkah menggali ilmu pada usia yang sangat muda 15 tahun,
ia sudah belajar kepada sejumlah ulama
lokal tentang islam. Kurang lebih 30
tahun ia memperdalam ilmu agamanya pada guru-gurunya selama di Mekkah dan
kemudian pemikiran-pemikirannya semakin masyhur dalam danien Islam hingga ia
mengajar dan menetap di Syi’ib ‘Ali Mekkah dan murid berdatangan dari berbagai bangsa, ia meninggal di Mekkah
tahun 1897.
Tokoh
Indonesia ketiga yang jadi Imam Masjidil Haram adalah Syekh Ahmad Khatib bin
Abdul Latif al-Minangkabawi, lahir pada 26 Juni 1860 di Koto Tuo Kabupaten Agam Sumatra Barat. Ayahnya
Syekh Abdul Latif sejak kecil telah melihat kecerdasannya, kemudian mengajaknya
ke Mekkah pada usia 11 tahun (1871) untuk menunaikan ibadah Haji, setibanya di tanah suci Ahmad tak ingin pulang dan bersikeras menetap demi menuntaskan hafalan Alquran dan
berguru dengan beberapa ulama di antaranya Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad
bin Zaini Dahlan, dan Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makkiy.
Kealiman
Syekh Ahmad Khatib dibuktikan ketika beliau diangkat menjadi imam dan khatib sekaligus staf
pengajar di Masjid Al Haram, jabatan imam dan khatib ini bukanlah jabatan yang sembarangan, ia hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang
memiliki keilmuan yang tinggi. Syekh Ahmad
Khatib mempunyai banyak murid yang kelak menjadi ulama-ulama besar danien diantaranya Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul,
ayah dari Buya Hamka), K.H. Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dan K.H. Ahmad Dahlan
(pendiri Muhammadiyah).
Reff.
Beritagar.id.02/05/2017.
Syekh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi |
Belajar
Agama keselamatan dunia akhirat,
Menjadi
ulama dengan ilmu agama tuntunan ummat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar