NusaNTaRa.Com
byBambanGNunukaN, S e l a s a, 0 7 M e i 2 0 2 4
Rumah Adat Mbaru Niang di desa Wae Rebo di puncak Gunung |
Keindahan alami kota Wae Rebo sukses mendapatkan predikat sip sejagat dengan menempati peringkat kedua kota kecil terindah di dunia, penghargaan itu dirilis oleh media berbasis di Inggris TimeOut merilis daftar kota kecil terindah di dunia 2024 belum lama ini. Tersembunyi di sebalik gunung dan dari dalam rimbunnya pepohonan, Desa Wae Rebo atau Waerebo adalah salah satu desa adat Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih tetap utuh dan terjaga keasliannya. Wae dalam bahasa Manggarai artinya ialah "air".
Desa
Wae Rebo ora sekadar desa biasa tapi telah menjadikan Desa Wae Rebo, salah satu destinasi budaya
yang ada di Kabupaten Manggarai. Setiap orang yang menginjakkan kakinya di sini
akan dibuat terpesona dengan keindahan lanskap alam dan budayanya. Untuk sampai ke "surga" di atas
awan ini diperlukan perjuangan dengan berjalan kaki. Tapi semua akan dibayar lunas dengan
keindahan alam akan terbayar dengan keunikan kehidupan sosial
masyarakatnya, Budaya dan kehebatan alaminya.
Keterpesonaan para pengunjung yang
datang diantaranya : -Desa Wae Rebo di ketinggian sekitar 1.200
meter di atas permukaan laut,
menjadikannya salah satu desa
tertinggi di Indonesia dan kerap dijuluki surga di atas awan, karena keindahan
alamnya. Kabut tipis sering menyelimuti
desa ini di pagi hari. Karena lokasinya yang tinggi, untuk sampai ke Desa Wae Rebo
pengunjung akan melakukan trekking sekitar 9 kilometer selama 2-3 jam. Sangat
disarankan untuk menyewa jasa guide sebagai penunjuk jalan. Jangan lupa coba
sensasi bermalam di Wae Rebo ya !.
-Rumah Adat Mbaru Niang merupakan
keunikan rumah di Wae Rebo herasal dari kata Mbaru berarti rumah, sedangkan
kata Niang berarti tinggi dan bulat. Bentuk Mbaru Niang dimaknai sebagai suatu
falsafah bahwa keseimbangan terwakili melalui bentuk lingkaran. Mbaru Niang dibangun sebanyak tujuh rumah
yang disusun berbentuk melingkar pada tanah yang datar. Satu rumah terdiri dari
lima lantai dan dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Pada bagian tengah lingkaran terdapat sebuah
altar yang bernama Compang yang digunakan untuk menyembah Tuhan dan roh-roh
leluhur.
-Berkat keindahan alam dan kekayaan
budayanya membuat Wae Rebo dinyatakan sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus
2012 oleh UNESCO dengan menyisihkan 42 negara lainnya saat itu. Rumah Mbaru Niang yang ada di Wae Rebo
dianggap sangat unik dan langka
sehingga keunikan tersebut
menjadikan desa ini sebagai salah satu lokasi Konservasi Warisan Budaya UNESCO.
Serta masih banyak keunikan lainnya, Desa ini telah berusia 1.200 tahun,
Warga lokal masih keturunan Minang, Upacara Kemerdekaan, Bendera Dipasang di Atas
Rumah dan Upacara Adat Penti.
Dalam daftar Timeout, Wae Rebo menempati urutan kedua dalam daftar Kota Kecil Tercantik Di Dunia dengan posisi pertama ditempati Rothenburg ob Der Tauber di Jerman. Beberapa kota lain yang masuk dalam daftar tersebut antara lain Sidi Bou Said di Tunisia (3), Carmel-by-the-Sea di California, Amerika Serikat (4) dan Alberobello di Italia yang melengkapi daftar lima besar. Satu kota lain dari Asia Tenggara adalah Kota Sapa di Vietnam satu kota Asia Tenggara yang masuk dalam daftar dengan menempati urutan ke-14. Sementara Ogmachi, Jepang menjadi kawasan dari Asia lainnya yang juga masuk dalam daftar, dengan menempati urutan ke-17. Sedangkan Ghandruk di Nepal menduduki urutan ke-16.
Upacara Adat Penti masyarakat Wae Rebo |
Wae
Rebo termasuk kota kecil terindah di Dunia.
Wae
Rebo dengan keunikan Mbaru Niang Rumah Adatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar