Minggu, 03 Oktober 2021

PERTEMUAN G20 PERTANIAN DI ITALIA MENGANGKAT SYAHRUL YASIN LIMPO KETUA 2022

NusaNTaRa.Com

byAsnISamandaK,    J  u  m ‘ a  t,    1   7      S  e  p  t  e  m  b  e  r      2  0  2  1

 

Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian (Mentan) Republik  Indonesia Syahrul akhirnya  terpilih menjadi Ketua G20 Bidang Pertanian, Jumat (17/9/2021).   Gubernur Sulsel 2008-2018 itu terpilih menjadi Ketua G20 Bidang Pertanian mengantikan pejabat sebelumnya dari Italia dalam Agriculture Ministers Meeting G20 di Florence, Italia,     Pak Menteri baru saja ditetapkan sebagai Ketua G20 Bidang Pertanian 2022 ”,    Ujar SiDin Prof Dr Imam Mujahidin  Fahmid  staf Ahli Menteri Pertanian RI,  dari Florence, Jumat (17/9/2021) malam.

G20 atau Group of 20 adalah forum internasional yang terdiri dari 20 negara, bank sentral  dan Uni Eropa, anggota tersebut berisikan  negara-negara dengan ekonomi terbesar di bumi hingga  mencapai 90 persen produk dunia bruto, 80 persen perdagangan dunia, 2/3 populasi dunia  dan separuh luas lahan yang ada di bumi.  G20 dibentuk pada 26 September 1999, organisasi ini berfokus pada perekonomian dan keuangan global anggotanya melibatkan  para menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Kemudian setelah krisis ekonomi global pada 2008, para pemimpin negara diikutsertakan.

Dalam pertemuan itu, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak negara G20 meningkatkan peran sektor pertanian berkelanjutan dalam pencapaian Sustainable Development Goals, SDGs terutama untuk Afrika.  Dukungan untuk kawasan Afrika melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas petani dalam meningkatkan produksi pertanian dapat menciptakan ketahanan pangan global.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan gagasan dalam pembukaan Agriculture Ministers Meeting G20 di Italia, Jumat (17/9/2021). Syahrul Yasin Limpo terpilih Ketua G20 Bidang Pertanian dalam pertemuan internasional ini.   Menteri Pertanian(Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan negara G20 harus memegang peran penting dalam membangun lingkungan global yang kondusif untuk mendorong investasi di sektor pertanian serta memastikan perdagangan pangan dan pertanian yang adil dan lancar, khususnya untuk mendukung Africa dalam pencapaian target SDG 2030 terutama tujuan 2 yaitu “penghapusan kelaparan”.

  Indonesia terus mendukung Afrika dengan berbagi pengalaman mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan produksi pertanian dan pencapaian ketahanan pangan dan gizi  ”,   jelas Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan pada Open Forum on Sustainable Agriculture, Italia, pada Jumat (17/9/21).

Demikian juga, Syahrul Yasin Limpo mendorong kemitraan G20 dan Afrika juga harus dapat memberikan dampak yang luas dengan menjadikan Afrika sebagai bagian dari solusi, termasuk dengan pemanfaatan secara optimal potensi yang dimiliki oleh Afrika.Dalam hal ini, kemitraan tersebut juga diharapkan sejalan dengan kebutuhan dan prioritas Afrika.     Kawasan Afrika terus menghadapi tantangan yang cukup serius akibat perubahan iklim, bencana alam,hama, penyakit tanaman dan ternak lintas negara. Permasalahan ini diperberat dengan munculnya pandemik Covid-19 yang masih belum berakhir   ”,   Ujar SiDin  Syahrul Y Limpo.

Sejarah kedekatan Afrika dengan Indonesia yang telah dibangun sejak KTT Asia Afrika tahun 1955.  Sejak saat itu, Indonesia telah turut serta mengembangkan sektor pertanian di Afrika dan telah berlangsung hingga tahun 2019 melalui pendirian Farmers Agriculture and Rural Training Center di tahun 1996 serta program kerja sama teknis dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan.   Kerja sama Trianguler (KSST)  yang telah dilakukan oleh Indonesia  pada 16 negara Afrika diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi negara lainnya untuk terus meningkatkan kemitraan dengan Afrika.

Sekedar informasi, Open Forum on Sustainable Agriculture diselenggarakan di Florence, Italia, tanggal 16–18  September 2021.   Pertemuan tersebut merupakan side event pendahuluan dari Agriculture Ministerial Meeting G20 Italia yang akan dihadiri oleh Menteri Pertanian dan akan berlangsung dari tanggal 17-18 September 2021 di tempat yang sama.  Forum G20 terdiri dari 20 negara yaitu AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, Bank Central ditambah Uni Eropa.

Mentan Syahrul Yasin Limpo juga menegaskan pertemuan ini sangat penting dalam upaya akselerasi pembangunan pertanian mengingat peran sektor pertanian di tengah dampak pandemi covid 19 menjadi penyelamat perekonomian negara.   "  Merupakan suatu kehormatan bagi saya dapat berbicara pada Pertemuan Virtual Para Menteri Pertanian dan Irigasi G20. Peran sektor pertanian di Indonesia saat ini cukup signifikan, yang terlihat dari kontribusinya terhadap total PDB mencapai 14 persen dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk   ",   Ujar SiDin  Syahrul Yasin Limpo, di  pertemuann G20 bidang pertanian dan irigasi 12 September 2020 lalu.


Berkumpul bersama membina kemajuan,   

Syahrul  Yasin  Limpo siganteng Jadi ketua G20 pertanian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...