Kamis, 07 Oktober 2021

DUA ATLET BINARAGA PAPUA PERAIH MEDALI EMAS DI PON XX PAPUA 2021, BERKAT MENGKONSUMSI ULAT SAGU

NusaNTaRa.Com

byLaKariTaLa   L A,   S  e  l  a  s  a,    0  5     O  k  t  o  b  e   r      2  0  2  1

Oto Gideon Wantik atlet Binaraga Papua peraih Emas,  65 kg PON XX

Oto Gideon Wantik atlet binaraga Papua,  mengakui  bahwa ulat sagu ikut berperan dalam keberhasilannya menyabet emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua,  lebih jauh ia menambahkan bahwa  ulat sagu menjadi alternatif asupan protein hewani yang efektif untuk menambah masa otot yang ia bentuk dalam dirinya.   "  Ulat sagu proteinnya bagus.  Papua kaya dengan protein yang begitu luar biasa.  Saya kira di Papua tidak ada yang kurang  ",   Ujar SiDin Oto Gideon W peraih emas binaraga kelas 65 kg,  Senin (04/10/2021).

Ulat sagu berbentuk bulat, terliaht gemuk dan  berwarna putih  menjadi makanan favorit  bagi warga  papua terutama yang menetap di  kawasan posisir.  Laporan penelitian menyebutkan   larva kumbang merah kelapa (Rhynchophorus ferrugenesis) yang kerap bertelur di pucuk pohon sagu berprotein 9,34% atau hampir separuh dari daging merah yang mencapai 28 gram lebih protein per 100 gram konsumsi.   Selain itu, santapan khas Papua itu mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84%), asam glutamat (2,72%), tirosin (1,87%), lisin (1,97%) dan methionin (1,07%).

Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua menjelaskan, ulat sagu merupakan kuliner favorit sejak masa prasejarah, temuan arkeologi berupa pecahan gerabah di situs-situs di Kawasan Danau Sentani membuktikan bahwa manusia pada masa prasejarah sudah mengolah kuliner berbahan sagu.   "  Pohon sagu menghasilkan tepung sagu, jamur sagu, dan ulat sagu.  Manusia prasejarah pada waktu itu menjadikan sagu sebagai makanan pokok  ",   Ujar SiDin Hari Suroto sang peneliti.

Oto Gideon W meyakini bahwa ulat sagu mampu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari serangan virus dan bakteri penyebab penyakit. Kandungan asam lemak pada ulat sagu juga mampu menghalau peradangan pada tubuh dan menurunkan kadar trigliserida pada tubuh sehingga jantung akan menjadi lebih sehat.

Rasa ulat sagu tersebut bagi  Oto Gideon W  mirip dengan sensasi menyantap potongan lemak daging sapi namun dengan semburat rasa gurih yang lebih kuat,  penyajiannya disarankan dengan cara dibakar biar lebih sedap di mulut.  "  Ulat sagu ini bisa dimasak dengan cara dibakar atau direbus. Tapi lebih sedap dibakar  ",   Ujar SiDin Oto Gedeon W dengan Plabomoranya (hebatnya).

Edoardus Apcowo atlet Binaraga utk klass 75 kg

Sajian lain bisa dilakukan dengan cara dibakar lalu dibungkus dengan varian daun lalapan seperti yang dilakukan atlet Papua peraih emas binaraga di kelas 75 kg PON XX Edoardus Apcowo,   "  Kalau saya biasanya dibungkus dengan lalapan daun.   Kalau menurut saya ulat sagu lebih mirip sama rasa ikan salmon.  Sangat cocok buat protein tubuh  ",  Ujar SiDin Edoardur Apcowo sembari memperlihatkan otot tangannya  dan Peraih medali emas PON XVIII Riau 2012 itu justru mengecap rasa gurih ulat sagu berasal dari kandungan lemak larva berwarna putih dan terlihat gemuk itu,  dan   "  Baik untuk protein dan otot. Karena dia punya lemak itu bukan lemak jenuh  ",  Ujar Si Edoardo A Laji.  katanya.

Edo menyebut ulat sagu cocok bagi atlet pemula yang ingin merintis karier di binaraga sebab harga jualnya yang relatif terjangkau,   "  Harga ulat sagu di sejumlah lokasi kuliner di Papua dibanderol seharga Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per 25 ekor  ",   Ujar SiDin Edoardo  menambahkan.   Bahkan ulat  tersebut  cenderung mudah didapat pada perkebunan pohon sagu,   "  Ulat sagu didapatkan dari batang pohon sagu yang tua dan biasanya sudah tumbang. Bagian dalam batang pohon sagu ini penuh dengan zat tepung yang menjadi makanan ulat-ulat ini  ",  Ujar  Hari Suroto menjelaskan.

"  Ulat sagu ini sebenarnya adalah larva kumbang penggerek Rhynchophorus ferrugineus. Ulat sagu memiliki kandungan protein tetapi sebagian besar adalah lemak. Ulat sagu menjadi menu tambahan bagi masyarakat pesisir Papua, karena tidak setiap saat akan dijumpai ulat ini. Untuk seratus gram ulat sagu, mengandung 181 kalori dengan 6,1 gram protein dan 13, 1 gram lemak  ",  Ujar SiDin Hari Suroto sang peneliti  asal Yogyakarta.

Ulat Sagu (Rhynchophorus ferrugenesis)

Bodi sehat  tubuh  yang kuat berolah Raga,

Menu Ulat Sagu mendukung karier dua atlet Binaraga Papua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...