Senin, 04 Oktober 2021

LEDAKAN COVID DI TANAH AIR MENJADI KEPRIHATINAN DIASPORA JAWA DI WASHINGTON

NusaNTaRa.Com

byBahrIHasupiaN,      S   e   n   i   n,     2   6      J   u   l   i     2  0  2  1  

Sebagian anggota PTJ dalam acara "Temu Kangen" di Washington DC 

Diaspora Jawa merupakan salah satu kelompok etnis asal Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat. Di ibu kota AS Washington, D.C., dan sekitarnya kelompok ini bersatu dalam wadah bernama Paguyuban Orang Jawa (Paguyuban Tiyang Jawi / PTJ) dengan tujuan untuk melestarikan tradisi dan budaya Jawa serta ikut memperkenalkan keragaman budaya Indonesia di Amerika.

Paguyuban Orang Jawa (Paguyuban Tiyang Jawi/PTJ) didirikan sebagai ajang silaturahmi warga Jawa dan bertujuan untuk melestarikan tradisi dan budaya Jawa, terutama bagi generasi muda dan penerus, serta untuk membantu memperkenalkan keragaman budaya Indonesia di Amerika. Sebagai warga Jawa di Amerika, pengurus dan para anggota PTJ juga ingin mempertahankan ciri-ciri yang khas, nilai-nilai yang luhur, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik dari etnis Jawa, serta tidak melupakan asal-usulnya, atau tidak ingin seperti kata peribahasa, “kacang lupa pada kulitnya.”

Lantip Sri Sadewo  atau yang akrab dipanggil Dewo  adalah salah seorang penggagas, pendiri dan aktivis PTJ,   pria ini  berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah  dan  telah tinggal di Amerika selama 21 tahun.  Lulusan IKIP Semarang ini mengelola seksi seni budaya dalam kepengurusan PTJ, dan ikut berperan sebagai salah seorang pelatih grup seni reog Ponorogo.

Dewo mengatakan bahwa sebenarnya PTJ berdiri untuk memfasilitasi keinginan dan kerinduan banyak warga diaspora Jawa di Washington, D.C. dan sekitarnya.   "  Masyarakat Jawa di sini menanyakan apa sebenarnya wadah untuk berkumpulnya komunitas Jawa karena selama ini, selama puluhan tahun, di Washington tidak ada wadah yang tepat, yang bisa dijadikan sebagai ajang komunikasi antar diaspora Jawa. Makanya kami kemudian membentuk satu tim untuk membentuk kepengurusan PTJ agar kegiatan-kegiatan yang bersifat kejawaan itu kemudian bisa terorganisir, dan alhamdulillah melalui beberapa kegiatan termasuk yang bertempat di kediaman ambassador (Duta Besar RI), bisa kami lakukan  ”,   Ujar  SiDin Dewo dengan Soppenger (Jumawanya).

Menurut Dewo, masing-masing anggota dan pengurus memiliki kesibukan dengan urusan pekerjaan masing-masing. Namun, pengurus bertekad akan mengelola PTJ dengan baik dan terus berusaha mengadakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan untuk mengobati kerinduan tersebut, sekaligus memupuk persaudaraan di antara para anggotanya serta merawat dan meneruskan warisan budaya Jawa kepada generasi muda sekarang dan generasi penerus mendatang.

"  Aktivitas-aktivitas yang kita lakukan salah satunya aktivitas kemanusiaan, aktivitas budaya. Itulah hal yang paling kita pentingkan, yakni ikut melestarikan kebudayaan Jawa sehingga kebudayaan Jawa ini bisa tetap lestari. Walaupun kita berada jauh dari tanah air, akan tetapi kecintaan kita terhadap budaya kita masih tetap kita pertahankan  ”.   Selain itu, Dewo mengatakan bahwa selama pandemi COVID-19, PTJ ikut merasa prihatin dan peduli dengan kondisi saudara-saudara di Indonesia.

" Melalui kegiatan ini, kami, baik PTJ maupun Singo Lodoyo, kita bekerja sama, bahu-membahu untuk kemudian mencoba melakukan fund raising, mengumpulkan dana dari teman-teman.   Dasar kenapa kita melakukan itu karena kita ikut prihatin, ikut sedih melihat dan mendengar situasi di Indonesia. COVID-19 begitu merajalela dan banyak sekali kekurangan di antara warga kita, saudara-saudara kita di Indonesia sehingga kami berupaya untuk membantu semampu kami. Kami bukan orang yang mampu dengan jumlah besar, tetapi kami memiliki usaha, memiliki empati untuk berusaha ikut membantu melalui dana yang sampai saat ini kita belum bisa menghitung. Jadi, seberapapun hasil dari kegiatan ini, maupun hasil dari aktivitas panitia nanti sepenuhnya akan kita serahkan ke Indonesia. Siapa dan di mana penerimanya, itu nanti akan kami rembuk lagi  ”.

Pihak KBRI, menurut Dewo, memberikan sumbangan secara moril, dorongan dan motivasi, dan izin penggunaan fasilitas, seperti juga kepada semua perkumpulan diaspora Indonesia di Washington, D.C.   Dia menambahkan,     sangat kami harapkan bahwa tidak hanya KBRI tetapi juga semua pihak, termasuk dari Indonesia bisa mendukung kami untuk tetap melestarikan budaya Jawa di tanah Paman Sam ini  ”,  Ujar SiDin Dewo Laji

Singo Lodoyo adalah grup reog Ponorogo yang walaupun dibentuk jauh sebelum lahirnya PTJ, kini menjadi salah satu bentuk perkumpulan seni kebanggaan warga Jawa di ibu kota Amerika dan sekitarnya.   "  Reog Singo Lodoyo didirikan bulan Mei tahun 2006 karena sebagai orang Jawa di perantauan, rasa “kangen” dan cinta budaya Jawa itu tidak bisa dibendung lagi, sehingga akhirnya saat itu kita mengumpulkan iuran, mengumpulkan dana dan akhirnya kita bisa membeli reog satu unit lengkap langsung dari Ponorogo. Reog itu dibawa ke Washington melalui kerjasama dengan Embassy of Indonesia  ”,   Ujar SiDin Bandi.

Reog Singo Lodoyo menerima penghargaan dr Duta Besar RI di Wasington 

Menurut Bandi Reog Singo Lodoyo turut dalam  berbagai kegiatan pentas  yang telah dilakukan oleh grup ini, baik partisipasi rutin dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, maupun berbagai event internasional.     Setiap (ada perayaan) Indonesian Independence Day kita selalu ikut berperan serta, terus sebelum COVID, kita selalu aktif mengikuti kegiatan di International Festival di Takoma Park setiap bulan September. Kita juga mengikuti Bowie International Festival dan kita sudah pernah main di New York dua kali di diaspora community New York, juga di Chicago dan di Philadelphia malah empat kali  ”.

Bandi merasa bersyukur bahwa reog Ponorogo sebagai salah satu bentuk seni Jawa dihargai di Amerika,     Yang jelas masyarakat Amerika sangat menerima dan sangat antusias dengan budaya reog yang berada di Amerika dan kami mendapatkan support yang luar biasa.  Makanya kami bisa berdiri sampai sekarang  ”,  Ujar SiDin Bandi.   Kiprah Singo Lodoyo telah membuahkan berbagai penghargaan, mulai dari Duta Besar RI di Washington, D.C, hingga berbagai penyelenggara festival, termasuk untuk kategori  “good performance award”  pada festival diaspora di Chicago”.

Bandi mengatakan sejauh ini telah terjadi tiga kali regenerasi pemain Singo Lodoyo,     Mulai sekarang ini jathil itu semua dari orang kita, tapi kelahirannya di Amerika. Jadi, biar sambil memperkenalkan budaya reog dari orang-orang kita itu, biar mengerti reog itu apa sih. Alhamdulillah anak-anak yang kelahiran di sini mengerti reog semua sekarang ini  ”.

Franklin Paul Norris, warga Amerika yang beristrikan seorang wanita Jawa mengatakan  kepada VOA,  sangat mendukung berdirinya Paguyuban Tiyang Jawi,     Sumbangan organisasi-organisasi warisan budaya seperti PTJ di Washington, D.C., sebenarnya sangat berharga, terutama bagi orang-orang di Amerika Serikat yang mungkin sama sekali belum pernah mendengar tentang Indonesia maupun penduduk Jawa  ”,  Ujar SiDin Franklin Paul N.   Paul, yang bekerja sebagai penulis dan peneliti lepas, mengatakan fungsi sumbangsih budaya seperti yang dilakukan oleh PTJ jelas tidak hanya memperkaya ragam dan khazanah budaya dalam suatu komunitas, tetapi terlebih penting lagi dapat menambah perspektif orang-orang dalam komunitas bersangkutan.

PTJ,   beranggotakan sekitar 300 orang (dari perkiraan sekitar 500 orang Jawa di Metropolitan Washington, D.C.), hanyalah salah satu kelompok sosial kemasyarakatan berbasis etnis yang dibentuk oleh diaspora Indonesia di Amerika.   Yudho Sasongko,  Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial-Budaya Kedutaan Besar RI (KBRI) menyatakan sesuai data yang ada di KBRI,  WNI  yang mencatatkan diri ke perwakilan RI di seluruh AS   150 ribu orang.  Dari jumlah itu, menurutnya,  yang bermukim di District of Columbia, Maryland dan Virginia (DMV) tercatat  3.000 orang.

Reog Singo Lodoyo pentas di Festival Bunga Sakura (Cherry Blosson Festival) Washington DC 

Jauh merantau meninggalkan negeri, 

Diaspora Jawa di Washington prihatin Covid di RI.

1 komentar:

  1. Semoga wong Indonesia neng Amerika sehat Kabe aaaammmiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnn

    BalasHapus

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...