Sabtu, 09 Oktober 2021

BAKAMLA KEKURANGAN ARMADA, RIBUAN KAPAL ASING MASUK PERAIRAN NATUNA

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakkaranG,    S  e  n  i  n,    1   3     S e p t e m b e r     2  0  2  1

Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyatakan kapal-kapal China di perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan kerap mengganggu aktivitas pertambangan kapal-kapal Indonesia,  bahkan ratusan hingga ribuan kapal China juga memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar.   Sekretaris Utama Bakamla Laksda S. Irawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/9/2021),   "  Kapal coast guard China pun masih mengganggu atau membayang-bayangi kerja daripada rig noble yang berbendera Indonesia di bawah (Kementerian) ESDM   ",  Ujar SiDin S Irawan.

Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksda S. Irawan menyebut ada ribuan kapal asing, termasuk milik Vietnam dan China yang masuk perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan dan ribuan kapal tak terdeteksi radar itu  hanya terlihat dengan pantauan mata.   "  Kalau kita lihat di pantauan radar atau pantauan dari Puskodal kami, sampai saat ini di daerah overlapping itu masih ada 1, 2, 3, 4, 5, 6 kapal-kapal Vietnam, pantauan radar, termasuk kapal-kapal coast guard China  ",  Ujar SiDin  S Irawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/9/2021).

"  Begitu dilihat kasat mata ataupun langsung pengamatan udara, itu bahkan sampai ratusan, mungkin ribuan kapal yang ada di sana  ",  Ujar S Irawan.  Dalam rapat  tersebut  S Irawan mengungkapkan  sejumlah hambatan Bakamla dalam menjaga perbatasan diantara  persoalan sarana dan prasarana.   Hanya memiliki 10 kapal, tapi  Bakamla tak memiliki armada untuk pemantauan udara melainkan hanya meminjam ke TNI AL ataupun menyewa saat butuh pemantauan udara,   "  Kami kerja sama dengan Kogabwilhan, khususnya wilayah Natuna Utara ini, kami ke Kogabwilhan I dan TNI AU untuk kita melaksanakan kerja sama pemantauan udara  ",  Ujar S Irawan.

Sejauh ini, Irawan mengatakan Bakamla memiliki keterbatasan armada untuk menjaga perairan Indonesia. Patroli juga bisa dilakukan berkat meminjam dari TNI. Salah satunya pesawat,  "  Kami kerja sama dengan Kogabwilhan, khususnya wilayah Natuna Utara ini, kami ke Kogabwilhan I dan TNI AU untuk kita melaksanakan kerja sama pemantauan udara  ",  Ujar SiDin  S Irawan.   S Irawan  pun dikesempatan itu meminta dukungan DPR terutama Komisi I agar Bakamla bisa lebih baik dalam menjalani tugas pengawasan wilayah perairan Indonesia.

Irawan juga mengungkap kondisi miris kapal-kapal Bakamla. Dia mengungkap kapal-kapal itu belum bisa beroperasi penuh meski kondisi perairan sekitar Laut China Selatan dan Natuna Utara masih dinamis.   Walhasil,  pengawasan Bakamla yang tak optimal akibat keterbatasan armada, tak sedikit kapal asing memasuki perairan Indonesia hingga saat ini,   "  Sampai saat ini pun, bahan bakar kita tidak ada. Kapal kita siap untuk berlayar dan patroli, tapi bahan bakar tidak ada. Sedangkan mereka ada di situ sejak lama, kapal-kapal Vietnam dan coast guard China  ",  Ungkapnya Laji.

Kabar lain yang disampaikan Irawan yakni ihwal keberadaan kapal induk milik angkatan laut Amerika Selatan di perairan Laut China Selatan. Dia mengatakan ketegangan di wilayah tersebut masih belum menurun,   "  Ini ada berita terbaru bahwa kurang lebih jarak 50 nautical mile (setara 1.852 kilometer) dari Natuna itu sudah ada kapal induk Amerika di sana dan mendekati kapal survei China  ",  Ujar SiDin  Laksda  S Irawan dengan Plabomora (hebatnya).

Sebelumnya Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda TNI Arsyad Abdullah menyebut pihaknya akan terus menggelar operasi laut guna kedaulatan dan hukum di perairan Indonesia berdasarkan arahan Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL.   "  Menindak tegas segala bentuk tindak pidana dan pelanggaran di laut  ",  Ujar SiDin Laksda Arsyad Abdullah, terkait operasi mereka dalam  memberantas masuknya kapal ikan Vietnam ke wilayah perairan Natuna.

Ada batas laut ada satuan penjaga, 

Armada Bakamla kurang,  ribuan kapal asing masuk Natuna.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...