NusaNTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, S e l a s a, 2 8 S e p t e m b e r 2 0 2 1
Ditjen Penyelenggaraan Haji
dan Umrah (PHU) bersama tim Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan
Informasi, serta Telkom selaku operator aplikasi Peduli Lindungi, menyelenggarakan rapat pembahasan persiapan
penyelenggaraan Ibadah Umrah. Hadir
dalam rapat ini, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, Anas Ma’ruf
dari Pusdatin Kemenkes, dr. Iqbal dari Ditjen P2P Kemenkes, dr. Indro dari
Puskes Haji Kemenkes, serta perwakilan dari Kemkominfo dan tim Telkom. Ikut
bergabung juga, Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali, serta para pejabat
Eselon III Ditjen PHU.
Sesditjen PHU Ramadhan
Harisman mengatakan, pembahasan dilakukan sejak awal sebagai langkah persiapan
sekaligus mitigasi jika Pemerintah Arab Saudi memberikan izin keberangkatan
jemaah umrah asal Indonesia, terlebih
penanganan Covid-19 di Indonesia terus membaik
dengan terus menurunnya kasus positif.
“ Ini memang harus dipersiapkan
sejak awal sehingga kalau ada kebijakan terbaru dari Arab Saudi terkait
penyelenggaraan umrah, kita sudah siap ”, Ujar SiDin Ramadhan saat memimpin rapat yang
berlangsung secara hybrid dari Kantor Kemenag Jakarta, Selasa (28/09/2021).
Dalam rapat tersebut terdapat beberapa isu yang berkembang. Pertama, terkait dengan pemanfaatan vaksin
booster atau vaksin dosis ketiga, dibahas juga
beragam kemungkinan skema pemanfaatan booster, termasuk apakah dimungkinkan
dengan skema berbayar, “ Kami mengajak Kemenkes dan Kemenlu untuk
bersinergi dalam upaya diplomasi, agar jemaah yang sudah vaksin dengan dua
dosis lengkap tidak perlu lagi menggunakan booster ”,
Ujar Ramadhan Harisman. “ Jika memang harus menggunakan booster, dan
bagaimana skema pemanfaatannya, ini tentunya memerlukan kebijakan. Ini akan
kami konsultasikan di level pimpinan masing-masing kementerian ”,
Ujar Ramadhan menambahkan.
Kedua, pembacaan QR Code. Beberapa pekan yang lalu banyak dibahas
mengenai QR Code sertifikat vaksin di Indonesia yang tidak terbaca oleh sistem
yang ada di Saudi. Ramadhan
menyampaikan bahwa berdasarkan penjelasan dari perwakilan Telkom dalam rapat, yang
terjadi sebenarnya bukan tidak bisa dibaca,
hal itu sengaja dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan data penduduk
Indonesia. Kebijakan pengamanan data ini berlaku untuk semua negara. “ Dalam
rapat kami membahas bersama bagaimana agar QR Code tersebut bisa terbaca dalam
sistem di Saudi dan data apa saja yang bisa dibuka berdasarkan kebutuhan
informasi pihak Arab Saudi. Dari contoh sertifikat negara yang sudah
mengirimkan jemaah, data yang dibutuhkan umumnya sebatas, nama, no paspor, dan
keterangan vaksin ”, Ujar SiDin Laji dengan Plabomoranya
(hebatnya).
“ Ini akan dibahas lebih lanjut antara Kemenag,
Kemenkes, dan Telkom ”, Ujar SiDin menyambungnya.
Ketiga, alur visa. Seiring
proses digitalisasi penyelenggaraan umrah, ada sejumlah alur yang mengalami
penyesuaian, termasuk dalam penerbitan visa,
“ Kami akan mengidentifikasi
sejumlah pertanyaan untuk kemudian kami bahas bersama dengan Dubes Arab Saudi
di Jakarta ”, Ujar SiDin Ramadhan menerangkan.
Terakhir, lanjutnya, rapat
juga membahas pentingnya penjajakan integrasi aplikasi Peduli Lindungi dengan
Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu Umrah dan Haji (Siskopatuh). Integrasi diperlukan utamanya terkait dengan
data jemaah, khususnya paspor dan visa,
sebab pada aplikasi Peduli
Lindungi, yang terinput adalah data Nomor Induk Kependudukan. “ Aplikasi
di Saudi membutuhkan data nomor paspor, dan itu adanya di Siskopatuh. Ini yang
akan kami jajaki untuk proses integrasi dengan Peduli Lindungi ”,
Ujar SiDin Ramadhan Laji.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin, menambahkan, Kemenag akan terus berkoordinasi dengan semua pihak dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan ibadah umrah yang tertib dan aman. " Koordinasi dengan semua pihak menjadi kata kunci ", UjarNya Laji. Disampaikan pula oleh Dirbina UHK tentang perlunya pembahasan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Kesehatan terkait kemungkinan adanya kebijakan pemanfaatan vaksin booster bagi jemaah umrah. dr.KementerianAgamaRI, Moh Khoeron,28/09/2021.
Haji
Umroh dapat suntikan vaksin Booster kali !!,
Rapat
persiapan penyelenggaraan Umroh by Kemen Agama RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar