NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 05/12/2018
byMuhammaDBakkaranG, 05/12/2018
" Ini kehormatan bagi saya, kebanggaan bagi
saya, saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan
tapi damai, tertib ", Ujar
SiDinPrabowo Subianto Calon Presiden RI 2019-2024 saat pidato diacara Reuni
212, minggu 02/12/2018 tersebut.
Acara yang digelar Alumni 212 tersebut dihadiri sekitar 6 juta ummat di sekitar Monuman Nasional
(Monas) dalam rangka memperingti Aksi Bela Islam 212-2016 dan mengukuhkaan uhkuwwah Islamia, sebagaimana
di akui Prabowo, sementara Novel
Bamukmin ketua Pusat Media Reuni 212 memperkirakan yang hadir 3 juta peserta
seperti Reuni 212 setahun lalu.
Reuni 212 merupakan kumpulan peserta Aksi Bela Islam (ABI) 212 yang digelar dua tahun silam 02 12 2016 yang dpusatkan di area Monumen Nasional (Monas) Jakarta. ABI 212 yang digelar akhir 2016 tersebut awalnya di dukung Front Pembela Islam (FPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa Ormas islam yang bertujuan menekan pemerintahan yang di Pimpin Jokowi untuk mempertanggung jawabkab ucapannya yang dianggap menghina Ummat Islam saat di P Tidung dan Membataalkan pembubaran Ormas Islam Hisbul Tahir Indonesia (HTI) yang telah dibuubarkan oleh Kejaksaan Indonesia.
Reuni 212 – 2018 menggalang persatuan ummat Islam untuk turut bersama mewujutkan Indonesia aman dengan menggerakkan Alumni Aksi Bela Islam (ABI) 2016 bersama ummat Islam Indonesia dengan menciptakan Pemilihan Umum 2019 yang adil, jujur dan demokratis sehingga terpilih pimpinan Negara yang di harapkan semua masyarakat Indonesia dan pembangunan berjalan lancar adil dan berkemajuan.
Selain di area kompleks Monas, peserta Reuni 212 - 2018 juga memenuhi Jalan Medan Merdeka Utara (dari pertigaan depan gedung Kostrad hingga depan kantor Kementerian Dalam Negeri); bagian utara Jalan M.H. Thamrin (dari depan gerbang kantor Bank Indonesia ke bundaran air mancur Bank Indonesia); dan bagian selatan Jalan Medan Merdeka Barat (dari depan kantor Kementerian Pertahanan ke bundaran air mancur Bank Indonesia).
Area sekitar Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Agus Salim, Jalan Ridwan Rais (dari depan Kostrad ke selatan hingga Bundaran Tugu Tani), dan Jalan Medan Merdeka Selatan masih diramaikan dengan kesibukan lalu-lalang para peserta reuni 212. Jika semua ruas jalan di atas dianggap bidang datar, dengan menggunakan rumus aplikasi maka kepadatan peserta Reuni 212 saat itu oleh pakar dapat diperhitungkan bahwa luasnya sebesar 1.932.442 kaki persegi dan jumlah peserta 900.000 peserta.
Reuni 212 merupakan kumpulan peserta Aksi Bela Islam (ABI) 212 yang digelar dua tahun silam 02 12 2016 yang dpusatkan di area Monumen Nasional (Monas) Jakarta. ABI 212 yang digelar akhir 2016 tersebut awalnya di dukung Front Pembela Islam (FPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beberapa Ormas islam yang bertujuan menekan pemerintahan yang di Pimpin Jokowi untuk mempertanggung jawabkab ucapannya yang dianggap menghina Ummat Islam saat di P Tidung dan Membataalkan pembubaran Ormas Islam Hisbul Tahir Indonesia (HTI) yang telah dibuubarkan oleh Kejaksaan Indonesia.
Reuni 212 – 2018 menggalang persatuan ummat Islam untuk turut bersama mewujutkan Indonesia aman dengan menggerakkan Alumni Aksi Bela Islam (ABI) 2016 bersama ummat Islam Indonesia dengan menciptakan Pemilihan Umum 2019 yang adil, jujur dan demokratis sehingga terpilih pimpinan Negara yang di harapkan semua masyarakat Indonesia dan pembangunan berjalan lancar adil dan berkemajuan.
Selain di area kompleks Monas, peserta Reuni 212 - 2018 juga memenuhi Jalan Medan Merdeka Utara (dari pertigaan depan gedung Kostrad hingga depan kantor Kementerian Dalam Negeri); bagian utara Jalan M.H. Thamrin (dari depan gerbang kantor Bank Indonesia ke bundaran air mancur Bank Indonesia); dan bagian selatan Jalan Medan Merdeka Barat (dari depan kantor Kementerian Pertahanan ke bundaran air mancur Bank Indonesia).
Area sekitar Jalan Budi Kemuliaan, Jalan Agus Salim, Jalan Ridwan Rais (dari depan Kostrad ke selatan hingga Bundaran Tugu Tani), dan Jalan Medan Merdeka Selatan masih diramaikan dengan kesibukan lalu-lalang para peserta reuni 212. Jika semua ruas jalan di atas dianggap bidang datar, dengan menggunakan rumus aplikasi maka kepadatan peserta Reuni 212 saat itu oleh pakar dapat diperhitungkan bahwa luasnya sebesar 1.932.442 kaki persegi dan jumlah peserta 900.000 peserta.
Terlepas
dari perbedaan tapsiran dari jumlah peserta Reuni 212 tersebut yang tentunya
memegang makna kebesaran arti atau kekuatan dari aksi reuni tersebut dalam
mengajukan tuntutan atau tuntutan. Yang
jelas awalnya pertemuan ini di laksanakan pada ABI 212 2016 bertujuan untuk membentuk satu kekuatan
opini masyarakat dalam melakukan tuntutan atau tekanan terhadap pemerintah
untuk mengabulkan apa yang menjadi tuntutan mereka, demikian juga Reuni 212 - 2018
ini.
Perbedaan klaim jumlah peserta Reuni 212, tak lepas dari persaingan politik jelang Pilpres 2019, " Kuantitas itu menunjukkan simbol kekuatan, simbol kehebatan, simbol kemahsyuran, dan simbol yang bisa melakukan tekanan. Jumlah yang besar, itu melambangkan kegiatan tersebut powerful. Artinya memiliki kekuatan yang harapannya yang bisa menentukan arah Pilpres ke depan ", Ujar SiDin Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Senin (3/12/2018).
Tampak hadir dalam acara ini selain Prabowo Subianto adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Edy Soeparno, Slamet Maarif (Ketum Persaudaraan Alumni 212), Amin Rais, politikus PKS Hidayat Nur Wahid dan Ahmad Heryawan, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hmzah, Fadli Zon (wakil ketua umum Gerindra), Anis Baswedan dan beberapa tokoh lainnya. Kehadiran Prabowo Subianto Takblik Akbar Reuni 212 pukul 07,35 WIB, meski hanya diundang secara lisan mendapat sambutan sangat hangat dari para peserta dengan mengelu-elukan namanya.
Panitia Takblik Akbar Reuni 212 dalam hal untuk keselamatan Pak Jokowi tidak mengundang secara tertulis, " Kami sarankan tidak hadir untuk kepentingan beliau juga. Sekali lagi, panitia memutuskan tidak undang Pak Jokowi karena enggak diundang, ya kami sarankan tidak hadir. Doakan saja mudah-mudahan acaranya sukses ", Ujar SiDin Slamet Maarif. Tepat pada tengah hari, atau pukul 12.00 WIB, Tabligh Akbar Reuni 212 berakhir.
Para peserta reuni berasal dari banyak tempat, beberapa peserta mengaku berasal dari Tasikmalaya, Ciamis, Suroboyo, Bandung, Padang, Palembang, Semarang, Balikpapan dan bahkan Maluku. Banyak diantara mereka yang datang dari daerah asalnya secara bergerombol dengan menggunakan Bus khusus atau penerbangan.
Kejadian cukup menarik di Tablik Akbar Reuni 212 - 2018, dari Monas dekat Patung Kuda terdengar darii pengeras suara teriakan - teriakan " 2019 " dan kemudian dibalas oleh orang-orang yang mendengar dengan " ganti presiden " , setidaknya ini terjadi tiga kali pukul 10.30. Kemudian dari sumber yang sama kemudian terdengar sekelompok perempuan bernyanyi. "Astaghfirullah, Astaghfirullah, punya presiden tukang bohong," demikian salah satu penggalan liriknya.
Dua orang pemandu acara di panggung utama juga berkali-kali mengumumkan soal nama anak yang hilang, jenis kelamin, pakaian yang dikenakan dan tempat tinggal juga diberi tahu. Sehingga pemandu acara sempat menjadikan anak hilang sebagai bahan humor. " Kalau anaknya hilang 1x24 jam berarti untuk panitia “, Ujar SiGaluh pemandu.
Perbedaan klaim jumlah peserta Reuni 212, tak lepas dari persaingan politik jelang Pilpres 2019, " Kuantitas itu menunjukkan simbol kekuatan, simbol kehebatan, simbol kemahsyuran, dan simbol yang bisa melakukan tekanan. Jumlah yang besar, itu melambangkan kegiatan tersebut powerful. Artinya memiliki kekuatan yang harapannya yang bisa menentukan arah Pilpres ke depan ", Ujar SiDin Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Senin (3/12/2018).
Tampak hadir dalam acara ini selain Prabowo Subianto adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Edy Soeparno, Slamet Maarif (Ketum Persaudaraan Alumni 212), Amin Rais, politikus PKS Hidayat Nur Wahid dan Ahmad Heryawan, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hmzah, Fadli Zon (wakil ketua umum Gerindra), Anis Baswedan dan beberapa tokoh lainnya. Kehadiran Prabowo Subianto Takblik Akbar Reuni 212 pukul 07,35 WIB, meski hanya diundang secara lisan mendapat sambutan sangat hangat dari para peserta dengan mengelu-elukan namanya.
Panitia Takblik Akbar Reuni 212 dalam hal untuk keselamatan Pak Jokowi tidak mengundang secara tertulis, " Kami sarankan tidak hadir untuk kepentingan beliau juga. Sekali lagi, panitia memutuskan tidak undang Pak Jokowi karena enggak diundang, ya kami sarankan tidak hadir. Doakan saja mudah-mudahan acaranya sukses ", Ujar SiDin Slamet Maarif. Tepat pada tengah hari, atau pukul 12.00 WIB, Tabligh Akbar Reuni 212 berakhir.
Para peserta reuni berasal dari banyak tempat, beberapa peserta mengaku berasal dari Tasikmalaya, Ciamis, Suroboyo, Bandung, Padang, Palembang, Semarang, Balikpapan dan bahkan Maluku. Banyak diantara mereka yang datang dari daerah asalnya secara bergerombol dengan menggunakan Bus khusus atau penerbangan.
Kejadian cukup menarik di Tablik Akbar Reuni 212 - 2018, dari Monas dekat Patung Kuda terdengar darii pengeras suara teriakan - teriakan " 2019 " dan kemudian dibalas oleh orang-orang yang mendengar dengan " ganti presiden " , setidaknya ini terjadi tiga kali pukul 10.30. Kemudian dari sumber yang sama kemudian terdengar sekelompok perempuan bernyanyi. "Astaghfirullah, Astaghfirullah, punya presiden tukang bohong," demikian salah satu penggalan liriknya.
Dua orang pemandu acara di panggung utama juga berkali-kali mengumumkan soal nama anak yang hilang, jenis kelamin, pakaian yang dikenakan dan tempat tinggal juga diberi tahu. Sehingga pemandu acara sempat menjadikan anak hilang sebagai bahan humor. " Kalau anaknya hilang 1x24 jam berarti untuk panitia “, Ujar SiGaluh pemandu.
Ahok
melecehkan ummat Islam,
Reuni
212 – 2018 sukses galang persatuan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar