NusanTaRa.Com
byAudreASantosO, 7/12/2018
byAudreASantosO, 7/12/2018
Pertanyaan mengapa kelompok Egianus
Kogoya membantai pekerja jalan Trans Papua pada 1-2/12/2018 ? Juru bicara kelompok yang menamakan diri
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) ini akhirnya bicara. Alasannya, ingin Papua pisah dari Indonesia. Paska penembakan terhadap pekerja Jalan Trans
Papua timbul anggapan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh kurangnya tenaga lokal
yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Juru bicara TPNPB Sebby Sambom
mengatakan, jauh sebelum penembakan mengerikan di Nduga tersebut, mereka telah
memperingatkan agar pembangunan jalan Trans Papua tidak dilanjutkan. "
Jadi di Yigi itu bukan pembantaian, bukan eksekusi mati seperti yang
dikatakan TNI-Polri. Itu penyerangan ",
Ujar SiDin Sebby Sambom juru bicara TPNPB, Kamis (6/12/2018).
Tahun lalu, TPNPB telah menyerang TNI
dan memberi peringatan agar pembangunan jalan Trans Papua tidak dilanjutkan. Tapi proyek itu hingga kini masih jalan terus sehingga mereka marah dan
melakukan penyerangan ini yang menewaskan 31 orang..
Saat disinggung pembangunan jalan itu
untuk kesejahteraan warga Papua, Sebby mengatakan pihaknya tidak butuh
pembangunan yang disetir pemerintah Indonesia. Sebby menekankan masalah yang
terjadi di Papua bukan soal kesejahteraan, tapi masalah politik. Maka kelompok
yang dipimpin Egianus Kogoya ini menolak semua bentuk pembangunan.
Mereka juga tidak mau berkompromi
terhadap penawaran apapun. Mereka hanya punya satu tuntutan yang mengancam
keutuhan bangsa Indonesia, yakni ingin memisahkan diri dari republik ini.
"Berikan kesempatan untuk kami merdeka sendiri," ucapnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
sebelumnya menyebut jumlah kekuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan
Egianus Kogoya tak lebih dari 50 orang. Jumlah senjata yang dimiliki kelompok
tersebut sekitar 20 pucuk senjata api. " Saat ini kita kirim tim gabungan Polri-TNI,
dipimpin langsung oleh Kapolda dan Pangdam bergerak ke sana. Kekuatan mereka
tidak banyak, lebih-kurang 30-50 orang dengan 20 pucuk ", Ujar SiDin Tito di Istana Negara,
Jakarta Pusat, Rabu (5/12).
Sementara, Kepala Staf Kepresidenan
(KSP) Moeldoko menyebut 154 personel gabungan dari TNI dan Polri telah dikirim
untuk mengamankan lokasi penembakan pekerja proyek jembatan di jalur Trans
Papua. Moeldoko ingin masyarakat setempat merasa aman. "
154 TNI-Polri dikirim untuk pemulihan. Kita tidak ingin masyarakat di
sana merasa situasi tidak menentu. Merasa tidak aman dan nyaman ", Ujar SiDin Moeldoko kepada wartawan
di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (5/12).
Menko Polhukam Wiranto menolak
menanggapi keinginan kelompok kriminal
bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya yang ingin Papua berpisah dari RI dan
ia hanya mempersilakan Egianus bicara apa pun.
" Ah nggak usah diskusi sama
dia, ngapain? Orang kayak gitu kok saya jawab, biarin aja ngomong apa ", Ujar SiDin Wiranto di Kantor Kemenko
Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
drDetikNews, 06/12/2018
Burung Cenderawasih terbang diangkasa,
Eganus Kagoya inginkan Papua Barat merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar