NusanTaRa.Com
byLaDollaHBantA, 06/12/2018
byLaDollaHBantA, 06/12/2018
Pekerja PT Istaka Karya pada proyek
jembatan Habema-Mugi bagian dari Jalan Trans Papua sebanyak 31 orang, ditembak mati oleh sekelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
yang bernama Gerakan Separatis Papua Bersenjata (GSPB) pada Sabtu (1/12) dan
Minggu (2/12). Para korban sebelumnya
disandera KKB sejak Sabtu (1/12), awalnya diduga
karena salah satu pekerja proyek ketahuan memotret upacara hari ulang tahun
Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Yigi, Nduga, Papua.
Kejadian tersebut timbul karena proyek tersebut tidak melibatkan pekerja lokal
dibanta menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, " Sama sekali tidak benar, kami juga
mempekerjakan warga lokal kok. Tidak ada ketimpangan sama sekali ”, Ujar SiDin Basuki, Selasa 04/12/2018. Basuki menambahkan Istaka Karya juga tidak pernah bersitegang
dengan warga sekitar, Bahkan sosialisasi terkait pembangunan jembatan di
daerah itu juga disampaikan ke warga dengan baik.
Akibat kejadian tersebut pemerintah
menghentikan proyek tersebut sementara waktu hingga kondisi aman terkendali, Basuki Hadimuljono berharap kasus ini bisa
segera diselesaikan, sehingga pembangunan Trans Papua bisa berjalan
kembali. “ Kejadian ini sejak dari tadi pagi seluruh
pekerjaan dihentikan dari Wamena-Mamugu sambil menunggu kondisi wilayah sesuai
rekomendasi Polda ", Ujar SiDin
Basuki.
PT. Istaka Karya (Persero) akan
bertanggung jawab atas nasib 30 pekerjanya yang tewas guna mengurangi penderitaan mereka dengan
memberikan santunan kepada keluarga korban penembakan. "
Iya (santunan), pekerja itu pasti kita ikutkan dalam program program
BPJSTK dan lainnya. Jadi kami menjamin bahwa korban dan keluarga korban akan
kami santun sepenuhnya ", Ujar
SiDin Sigit Winarto, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
30 pekerja PT. Istaka Karya hingga
kini belum dievakuasi dari lokasi penembakan yang terletak di sekitar jembatan
di Kali Yigi dan Kali Aurak di Papua.
" Dari rilis yang kami punya
itu 30 pekerja. Menyangkut jumlah yang jadi korban masih perlu kami konfirmasi
dengan lokasi kejadian. Karena sampai sekarang info yang kami terima korban
tersebut belum bisa dievakuasi dari lokasi kejadian ", Ujar SiDin dan
" Untuk sementara,
kemungkinan besar adalah para pekerja kami di Kalimantan, dari Sulawesi. Sekali
lagi identitas dan jumlah korban sedang kita pastikan ",
tandasnya.
Rabu, 5/12/2018 menggunakan
helikopter penerbangan TNI AD Jenazah Serda Handoko, prajurit TNI dari kesatuan
Batalyon Infanteri 755 Yaled Merauke yang gugur akibat diserang kelompok
kriminal di Mbua, Kabupaten Nduga, tiba di hangar Bandara Mozes Kilangin Timika
pada pukul 15.00 WIT. Bersamanya turut
ikut dievakuasi ke Timika seorang prajurit yang mengalami luka tembak saat
penyerangan Pos TNI Mbua pada Minggu (2/12/2018).
Terkait Insiden ini Juru Bicara OPM
Sebby Sambom dalam siaran persnya di Papua, Rabu (5/12/2018), mengatakan
serangan terhadap pekerja di Kali Aworak, Kali Yigi, dan Pos TNI di Mbua
dilakukan tim Panglima Daerah Militer Makodap III Ndugama OPM Egianus
Kogoya. " Kami melakukan aksi ofensif dan
bertanggungjawab atasnya ", Ujar
SiDin Sebby Sambom.
Kapolda Papua, Irjen Martua Sormin,
mengatakan bahwa saat ini dua grup tim gabungan TNI-Polri bersenjata lengkap
sudah diterjunkan untuk mengejar KKB dan membebaskan 15 pekerja yang masih disandera
KKB. Kegiatan pembangunan akan segera
di laksanakan lagi bila sudah dapat dipastikan keadaan aman terkendali dari
gangguan, semoga saja kita bisa cepat menyelesaikan keadaan keamanan ini dengan baik.
Murai terbang karena pemburu tiba,
Tembakan KKB menewaskan 31 Pekerja Jalan Trans Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar