Sabtu, 01 Desember 2018

SINGAPURA TAHUN HADAPAN AKAN MENGGELONTORKAN SISTEM PENDIDIKAN TANPA UJIAN SEKOLAH.

NusanTaRa.Com
byKariTaLa LA, 11/11/2018
Ong Ye Kung, menteri Pendidikan Singapura

Di tahun ajaran 2019 negara pulau kecil Singapura telah mengumumkan akan menerapka sisitem pendidikan terbaru pada tahun pertama dan kedua yang saat ini banyak dikembangkan dibeberapa Negara dengan sistem pendidikan yang tidak menekan pada Ujian sekolah.     Sebagai ganti ujian pihak  sekolah akan lebih banyak memberi porsi untuk diskusi, banyak mengerjakan PR, dan kuis yang mengaitkan langsung antara para murid dengan guru atau sekolah bukan suatu konpetisi.

  Learning is not a competition  ”, Ujar SiDin Ong Ye Kung Menteri Pendidikan Singapura sembari kepalanya mengeleng kiri dan kanan laman World Economic Forum (11/10/2018).   Menurut Ong Ye Kung, sekolah adalah tempat belajar bukan untuk kompetisi, bersaing dan tinggi-tinggian rangking nilai atau prestasi,  sehingga  pemerintah Singapura akan mengarahkan sistem pembelajaran dengan model pengembangan minat siswa, tanpa harus membandingkan mana siswa yang berprestasi dan mana yang bukan.

Tidak lagi seperti pendidikan lamanya sebagaimana yang di anut sistem pendidikan di Indonesia  dimana   Ujian Akhir Semester (UAS) dan Ujian Nasional (UN), masih jadi salah satu cara untuk menentukan lulus atau naik tidaknya siswa,  serta  ujian pun masih menjadi salah satu cara untuk mengurutkan prestasi belajar anak di sekolah.   Dengan kata lain, ada persaingan antar siswa di sekolah. Siapa yang bisa mendapatkan nilai bagus saat ujian, maka siswa tersebut akan dapat predikat sebagai yang terbaik.

Mereka yakin dengan cara ini siswa akan belajar di lingkungan yang tidak lagi kompetitif yang memaksa pelajar untuk nilai tinggi yang dapat mengabaikan minat sesungguhnya.   Selain itu, penilaian guru pun akan dibulatkan, dan tidak akan lagi menggunakan penilaian desimal.    Menurut Ong Ye Kung, Menteri Pendidikan Singapura, belajar bukanlah kompetisi sehingga  Singapura akan mengarahkan sistem pembelajaran pada model pengembangan minat siswa, tanpa harus membandingkan mana siswa yang berprestasi dan mana yang tidak.

Siswa akan belajar di lingkungan yang tak lagi dipenuhi oleh beban-beban persaingan,  Penilaian guru pun akan dibulatkan dan tak menggunakan lagi penilaian decimal,    Evaluasi mutu pendidikan sepenuhnya dipercayakan pada para guru sehingga negara berkewajiban melatih dan mendidik guru guru agar bisa melaksanakan evaluasi yang berkualitas.   Finlandia sebagai negara dengan sistem pendidikan paling maju di dunia saat ini pun tak mengenal namanya Ujian Nasional.

Setiap akhir semester siswa menerima laporan pendidikan berdasarkan evaluasi yang sifatnya personal dan tidak membandingkan para siswa dengan peringkat juara seperti yang telah menjadi tradisi pendidikan di Indonesia.    Selain itu  jika perubahan sistem pembelajaran yang diambil Singapura ini akan mampu mengembangkan kemampuan sosial para siswa. Mereka pun akan lebih peka dengan kondisi diri, serta mampu memaksimalkan keterampilan yang mereka miliki.   Pemerintah Finlandia sangat meyakini bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki kemampuan yang berbeda beda.

Meski  tidak menggunakan ujian dan sistem rangking, OECD Programme for Internasional Student Assessment (PISA), justru menunjukkan jika siswa di Singapura mendapat nilai teratas dalam tes PISA yaitu  rata-rata siswa di Singapura meraih nilai 1.655 pada tiga subyek yang diujikan,, yakni membaca, sains dan matematika disusul peringkat kedua   Hongkong, kemudian Jepang dan Makau. Sedangkan Inggris sendiri yang disebut-sebut sebagai negara acuan pendidikan bagi Singapura, hanya mampu menempati peringkat ke-22, dan Amerika yang dipenuhi dengan universitas favorit, hanya mampu mendapat peringkat ke-30.

Mendikbud Muhadjir Effendy sempat menggulirkan wacana untuk menghapus Ujian Nasional (UN) pada akhir 2018 lalu.    Namun pro kontra terjadi soal ini,  terutama soal belum meratanya kualitas pendidikan antara daerah satu dengan daerah lainnya,  sehingga Ujian Nasional masih dinilai sebagai alat yang penting untuk melihat sejauh apa kualitas pendidikan nasional.  


Tuntut Ilmu hingga ke China,
Sistem Pendidikan baik menghasilkan SDM berguna. 
                                                                      This Writting Sponsered by " ECLAT "


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...