NusanTaRa.Com
byDannYAsmorO, 16/11/2018
Dengan
segudang prestasi politik dan jabatan yang dimiliki putra sulungnya itu, tentu
Margaretha bisa saja dengan mudah mendapatkan fasilitas mewah namun sebaliknya Margaretha tidak menginginkan semua itu dari
putranya, bahkan Sejumlah bantuan dan
fasilitas yang diberikan oleh putranya ditolak
Margaretha dan suami.
" Kami tidak mau membebani
anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan
sehari-hari ", Ujar SiGaluh Margaretha,
Kamis (16/8/2018).
byDannYAsmorO, 16/11/2018
Raymundus
Sau Fernandes Bupati Timor Tengah Utara
periode 2016 – 2021, memiliki orang tua yang sangat sederhana yaitu ibu Margaretha Hati Manhitu (78 tahun) dan ayah
Yakobus anue Fernandes (84 tahun) bila dibandingkan dengan orang tua lainnya dengan keadaan seperti itu. Setiap hari sang ibu masih menekuni
pekerjaan dulunya mengupas buah asam kering di depan rumahnya, buah-buah asam tersebut
dikumpulkan lalu dijual untuk
membiayai keperluan sehari-harinya
bersama suami tersayangnya Yakobus Manue Fernandez (84 tahun).
Margareta satu contoh seorang ibu yang gigih meskipun
memiliki anak seorang bupati tapi ia
tidak ingin bergantung pada anaknya
selain
karena dia sudah terbiasa berjualan sejak anak-anaknya masih kecil ia juga merasa bahwa pekerjaan yang ia lakoni
ini setiap hari menjadi satu kebahagian baginya dalam mengisi hari-harinya
selain untuk kebutuhan hidup juga dalam membiayai sekolah mereka. Setiap hari Margaretha menjajakan buah asam dan sayur-sayuran di pasar
yang dekat dengan rumahnya serta di waktu lain
dia juga mengelola sawah kepunyaannya.
Mengenakan
kain sarung dan baju blouse berwarna kuning tanpa alas kaki, Margaretha duduk
di depan teras rumah batu permanen
yang sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan
Noemuti, Kabupaten TTU. Di hadapan rumahnya tersebut telah
terbentang karung putih dan dua bakul berukuran sedang yang berisi buah
asam kering dan Margaretha pun lantas meluruskan kedua kaki
dan langsung melakukan aktivitas mengupas asam. Demikianlah gambaran keseharian
ibu dari Bupati TTU.
Menurutn
Margareta anaknya bekerja bagi
masyarakat bukan bagi keluarga, sehingga
sudah seharusnya urusan keluarga
menjadi tanggungan mereka sendiri. Margaretha pun selalu berpesan kepada
putranya untuk bekerja dengan baik demi rakyat dan menjaga nama baik keluarga. Demikian tanggapan yang diterima Raymundus ketika
melarang ibunya untuk berjualan
dan terus melanjutkan kebiasaan mereka
bahkan Dia dan Suaminya menolak
beberapa fasilitas yang diberikan oleh anaknya.
Tulisan ini di Sponsor oleh "KOPI SOLONG ACEH" |
Kebiasaan lain yang Raymundus selalu rasakan hingga ia menjadi
Bupati ialah ketika kali Raymundus berkunjung dengan anak-anaknya, sang ibu
telah menyediakan uang yang diberikan untuk keperluan sekolah cucu-cucunya dan
Ibunya ketika datang berkunjung ke
rumahnya waktu kunjungannya selalu singkat karena
Margaretha ingin segera kembali mengurus kebun dan sawahnya. Raymundus mengaku kagum dan bangga dengan prinsip
kedua orang tuanya dan banyak memberi pelajaran
hidup kepada Raymundus dan adik-adiknya.
“
Kerja keras, kerja tanggung jawab sampai tuntas dan ini pelajaran yang
sangat berharga buat diri saya sampai saat ini, saya pegang teguh dalam
hidup ”, Ujar SiDin Raymundus.
Walaupun
anaknya telah sukses, Margaretha tak lupa selalu menasihati putra untuk bekerja
dengan baik untuk rakyat karena apa yang ia peroleh sekarang tak lepaas dari
mereka dan tujuan tugas itu juga untuk mereka.
" Saya selalu pesan buat
anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga ", Ujar SiGaluh lagi.
Bupati TTU Reymundus Sau Fernndes |
Anak
Adonara menyeberangi laut,
Jabatan tinggi
pengabdian untuk masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar