Rabu, 24 April 2024

PULAU BUNGIN SUMBAWA DI TENGAH LAUTAN JADI PULAU TERPADAT DI DUNIA

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,       R   a   b   u,     2   0      A   p   r   i   l      2   0   2   4

Pulau Bungin di Prov. Sumbawa Barat pulau terpadat di Dunia

Bukan lukisan ini adalah pulau beneran.   Namanya Pulau Bungin di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa  sebagian besar warga di pulau ini merupakan Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan.   Penduduk Pulau Bungin mayoritas bekerja sebagai nelayan,  mereka memiliki ikatan yang erat dengan pulau yang mereka tinggali ini sehingga sangat jarang orang yang pergi merantau. Akibatnya, pertumbuhan penduduk di sini sangat pesat  dimana  satu rumah disini bisa dihuni oleh 2 sampai 3 kepala keluarga.

Indonesia terkenal sebagai negara maritim yang memiliki kurang lebih 17.000 Ribu Pulau. Salah satunya Pulau Bungin ini,   Pulau ini dinamakan Pulau Bungin karena kata Bungin berasal dari kata “Bubungin” yaitu dalam Bahasa Bajo diartikan sebagai tumpukan pasir putih di tengah samudara.  Asal muasal penduduk Pulau Bungin berasal dari Sulawesi Selatan,   karena itu, suku yang mendiami Pulau Bungin mayoritas adalah Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan dan bahasa sehari-hari masyarakat menggunakan Bahasa Bajo.

Memiliki luas sekitar 8.5 hektar dan dihuni oleh hampir 5000 jiwa  manusia yang menjadikan pulau ini sebagai yang terpadat di dunia  Keren, ya  ?.  Awal mulanya, Pulau Bungin hanya seluas 4x10 meter namun lama kelamaan menjadi luas karena tradisi masyarakat Bungin pada waktu itu untuk menimbun laut dengan batu-batu dan tanah untuk tempat tinggal.  Mari kita saksikan  keunikan P Bungin di nawah ini,   selain mendapatkan predikat sebagai pulau terpadat di dunia, #Bungin juga memiliki sejumlah keunikan lain, diantaranya:

1. Memiliki jalan yang membelah lautan.   Tidak seperti jembatan penghubung antara daratan utama dengan sebuah pulau yang biasanya terbentuk dari tiang beton dengan permukaannya di cor, jalanan di Pulau Bungin dibangun dengan cara membendung dua sisi lautan, sehingga siapapun yang melintasi jalan tersebut bisa merasakan sensasi berjalan di tengah lautan yang terbelah bak di kisah #nabiMusa, AS.

Perkampungan di Pulau Bungin

2. Pulau ini tidak memiliki garis pantai.   Meskipun berada di tengah lautan,  Bungin sama sekali tidak memiliki garis pantai karena sejatinya pulau ini direklamasi secara sukarela oleh penduduk setempat dengan mengumpulkan karang karang mati lalu membangun rumah di atasnya.

3. Satu atap 4 kepala keluarga.   Tingkat kepadatan yang tinggi dan minimnya lahan membuat penduduk Pulau Bungin banyak yang terpaksa berbagi rumah dengan anggota keluarganya yang telah menikah. Sehingga di dalam satu rumah, kerap ditemukan 3 hingga 4 kepala keluarga.

4. Kambing makan kertas.   Karena tidak memiliki daratan utama dan pulaunya terbentuk dari tumpukan karang mati maka hampir mustahil untuk bisa menemukan rerumputan atau tanaman lainnya di pulau ini. Sebagai alternatif, binatang ternak milik warga terpaksa membiasakan diri memakan kertas.

5. Ritual pengenalan laut yang mengagumkan.   Untuk menjaga identitas mereka sebagai penguasa lautan, masyarakat Bungin yang sebagian besar berasal dari Suku Bajo mempersiapkan anak anak mereka untuk menjadi pelaut tangguh bahkan sejak bayi melalui #RitualToyah.   Dalam tradisi Toyah, bayi yang baru lahir secara bergilir akan dipangku oleh tujuh orang wanita yang duduk di atas ayunan dengan tujuan untuk memperkenalkan sensasi gelombang laut kepada si bayi.   Menyiapkan para pelaut tangguh adalah sebuah cara untuk mempertahankan dan melestarikan identitas utama mereka sebagai penguasa lautan.

Fakta yang sangat menarik lainnya dari Pulau Bungin yaitu  “Kambing makan Kertas”.   Bukan hanya memakan kertas saja tetapi kambing-kambing di Pulau Bungin juga memakan uang ataupun sampah.  Keadaan tersebut lantaran Pulau Bungin tidak memiliki daratan yang dapat ditumbuhi rumput ataupun dedaunan.   Pulau Bungin juga terkonal dengan kuliner khas dari olahan laut yang diolah secara dibakar maupun olahan ikan lainnya.   Bahkan di pulau ini terdapat resto terapung yang menyajikan kuliner ikan khas sumbawa dan wisatawan yang berkunjung bisa memilih jenis ikan yang ingin dimakan.

Banyaknya keunikan yang dimiliki Pulau ini menjadikan pulau ini sebagai salah satu destinasi wisata di Sumbawa yang banyak dikunjungi.  Wisataan yang datang ke Pulau ini bukan hanya dari wisataan lokal saja tetapi hingga ke wisataan manca negara.  Transportasi menuju Pulau Bungin bisa memakan waktu sekitar enam sampai delapan jam perjalanan menggunakan kendaraan dan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur ke Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa.

Pulau Bungin  Sumbawa di Tengah Lautan.


Ikatan kekeluargaan warga kuat dan mesra.

P Bungin rapat warganya dadi  Pulau terpadat di dunia. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...