NusaNTaRa.Com
byBatiSKambinG, S a b t u,
0 6 A
p r i l 2 0
2 4
Kereta Cepat akan di bangun Perusahaan Brunai menjangkau IKN |
Perusahaan
infrastruktur yang berbasis di Brunei mengumumkan proposal untuk membangun
kereta api berkecepatan tinggi pertama di pulau Kalimantan dengan nilai proyek
mencapai US$70 miliar atau Rp1.120 triliun.
Kereta cepat ini akan menghubungkan Brunei dengan Malaysia dan
Indonesia, termasuk ibu kota negara atau IKN Nusantara, Brunergy Utama, Sdn Bhd merupakan perusahaan
yang berminat membangun proyek infrastruktur ambisius tersebut sebuah
perusahaan negara yang sebelumnya bergerak di bidang minyak dan gas tersebut
kini telah beralih ke bidang infrastruktur.
Brunergy
Utama Sdn Bhd adalah sebuah perusahaan
infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam mengumumkan proposal
pembangunan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan. Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)
Harisson mengatakan, mudah-mudahan perusahaan di Brunei tersebur telah membuat
kajian dan juga akan mendanai realisasi pembangunan Trans Borneo Railway
tersebut, “ Dalam forum BIMP EAGA sendiri memang sudah
pernah dibahas dan disepakati program Trans Borneo Railway ”,
Cakap SiDin Harisson dengan Plabomoranya (Hebatnya) pada wartawan,
Kamis (04/04/2024).
Mega proyek tersebut akan membuat kota-kota di Pulau Kalimantan akan terhubung dengan jaringan kereta cepat yang dinamakan Trans Borneo Railway (TBR) karena Proyek ini akan menghubungkan 3 negara sekaligus yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, dan Indonesia. TBR menyebutkan proyek sepanjang 1.620 km dibangun dalam dua tahap dengan rata-rata rute antar stasiun adalah 150 km. Kereta akan melesat dengan kecepatan 300 hingga 350 km per jam dan setiap perjalanan memakan waktu rata-rata 30 menit, " Pembangunan tahap pertama akan menghubungkan kekuatan ekonomi di kota-kota pesisir barat hingga timur, dimulai di Pontianak, Kalimantan Barat dan berakhir di Kota Kinabalu, Sabah ", menurut Brunergy dalam keterangannya, Rabu (03/o4/2024).
Dalam
proposalnya disebutkan jumlah investasi
sebesar US$ 70 billion atau RM 330 billion. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 1.114
triliun (kurs Rp 15.925/US$). Di
sebutkan juga dalam proposal tersebut, proyek Trans Borneo Railway dibagi dalam 2
tahap/fase, untuk pembangunan fase
pertama ini akan melibatkan Kota Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort-Sipitang,
Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu Sri Aman, Kuching,
Sambas, Singkawang, Mempawah, dan Pontianak.
Fase kedua nantinya akan memasuki wilayah Kalimantan Utara dan Timur
untuk menghubungkan jalur utama dengan kota terbesar Kalimantan, Samarinda dan
kemudian ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara.
Kereta Cepat Whoosh. |
Dalam
pembangunan proyek ini, TBR akan membangun empat terminal (stasiun central)
yang berfungsi sebagai hub utama angkutan massal, bersama dengan 24 stasiun di
seluruh pulau. Kedua jalur kereta api tersebut akan terhubung di distrik Tutong
di Brunei yang terletak di lokasi strategis dan berfungsi sebagai hub pusat
TBR. Sementara itu, untuk jenis kereta
yang dipakai, Brunergy menggunakan Kereta berkecepatan tinggi atau kereta
peluru (bullet train) yang mampu melesat dengan kecepatan maksimum 320 km per
jam atau lebih.
Menurut
Brunergy, pengenalan teknologi ini ke wilayah tersebut akan meningkatkan
interaksi manusia ke tingkat yang berbeda dan akan berkelanjutan selama 50
tahun ke depan atau lebih tanpa banyak persaingan dan perubahan teknologi, "
Yang terpenting, pengenalan teknologi dan industri baru melalui TBR
niscaya akan membuka lapangan kerja baru bagi penduduk lokal ",
Ujar perusahaan lebih lanjut. Proyek
ini pertama kali dipresentasikan kepada Kementerian Transportasi dan
Infokomunikasi Brunei Darussalam pada tahun 2022, sebelum diumumkan sekitar
Juni 2023 setelah perusahaan melakukan serangkaian kunjungan ke kementerian
terkait di tiga negara tersebut.
Perusahaan
Brunei menggagas pembangunan proyek kereta cepat yang menembus sampai wilayah
Indonesia di Kalimantan. Mega proyek ini dirancang untuk memperpendek jarak
perjalanan antara Kalimantan RI, Sarawak dan Sabah Malaysia, serta Brunei
Darussalam. Terkait perencanaan proyek
ini, Presiden Jokowi akhirnya buka suara, "
Belum tapi saya tahu itu sudah ada perencanaan lama ",
Ujar SiDin Presiden Jokowi dengan Soppengernya (Jumawanya), saat ditanya apakah soal rencana proyek itu
sudah dikomunikasikan ke pemerintah Indonesia,
Rabu (03/04/2024)
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal menanggapai rencana tersebut dengan mengatakan bahwa rencana tersebut digagas oleh perusahaan Brunei yang mempunyai konsep membangun jalur kereta lebih dari 1.600 km, " Belum ada official sama sekali. Itu orang punya konsep ingin bangun kereta api ", Ujar SiDin Risal Wasal saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (02/04/2024). Rencana proyek tersebut bukanlah dari pemerintah Malaysia, melainkan dari perusahaan Brunei, " Brunei punya perusahaan kereta gabung sama Malaysia ngusulin itu. Bukan usulan pemerintah Malaysia ", Ujar Jokowi menjelaskan.
Rute yang akan di lalu Trans Borneo Railway |
Trans Borneo Railway menghubungkan
kota-kota di Kalimantan.
TBR akan dibangun perusahaan Brunai melintasi
IKN. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar