Kamis, 04 April 2024

KINI KALIMANTAN SELATAN MENGEMBANGKAN PERTANIAN PADI APUNG STYROFOAM DI LAHAN BERAIR TINGGI

NusaNTaRa.Com   

byBakkaranGNunukaN,      S  e  l  a  s  a,     0   4     A  p  r  i  l      2   0   2   3

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor didampingi Bupati Hulu Sungai Selatan
saat mengikuti syukuran dan panen padi apung
di Desa Hamayung Kab.  Hulu Sungai Selatan, Selasa (04/04/2023).

H Sahbirin Noor  Gubernur Kalimantan Solatan pada Selasa mengunjungi Desa Hamayung untuk menghadiri acara syukuran panen padi apung,  sebagaimana diketahui para petani di Provinsi Kalimantan Selatan saat ini mulai mengembangkan sistem pertanian tanam padi apung di styrofoam, salah satunya di Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.   Di pertemuan itu Gubernur  menemui Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung yang berhasil mengembangkan tanam padi apung tersebut di seluas 0,6 hektare pada sebanyak 1.500 styrofoam.

Gubernur pun menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan panen padi di lahan sistem apung tersebut, sebagai salah satu upaya mengatasi tingginya air di lahan pertanian hingga membuat masa tanam sulit bahkan tidak bisa.    Gubernur Kalimantan selatanpun menyampaikan,  cuaca ekstrem atau intensitas hujan tinggi,  membuat  banyak  lahan pertanian di Kalimantan solatan  terendam tinggi, hingga tidak bisa di tanami, karena saat ini   "hujan di musim kemarau".

SiDin H Sabirin pun berujar,  bahwa cara tanam sistem padi apung ini merupakan sebuah terobosan atau inovasi luar biasa dan dapat berjalan dengan sukses, sehingga ke depan dapat terus dikembangkan lebih banyak lagi, terlebih di daerah-daerah rawa.  Wilayah Provinsi Kalsel, ungkap Paman Birin, sapaan akrabnya, memiliki lahan rawa yang sangat luas, mencapai lebih dari 290 ribu hectare sehingga hingga  saat ini hanya sebagian kecil saja yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus, dikarenakan berbagai hal, seperti banjir.

"  Untuk itu, program padi apung yang telah sukses kita laksanakan hingga hari ini, dapat menjadi contoh, untuk dikembangkan di lahan-lahan berair lainnya, yang belum dapat kita manfaatkan secara maksimal  ",  Ujar Si Paman Birin.   Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel Syamsir Rahman menambahkan, pengembangan tanam padi sistem apung ini dimulai pada tahun ini, tidak hanya di Desa Hamayung, HSS, tapi juga di beberapa desa lainnya di kabupaten lain.

Sistem Padi Apung dengan Rakit Styrofoam

"  Pemprov Kalsel membantu kelompok tani melalui anggaran perubahan alokasi kegiatan padi apung sebanyak 3.500 Styrofoam yang terbagi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 2000 styrofoam, Barito Kuala 500 styrofoam, Balangan 1000 styrofoam  ",   Ucap Cakap SiDin Syamsir Rahman dengan Soppengernya (Jumawanya).   Dia pun berharap, sistem pertanian padi apung di Kalsel akan bisa bertembah lebih luas lagi sebagaimana masih banyak lahan berkadar air tinggi yang ada, sehingga persediaan pangan di Kalsel lebih besar lagi ke depan.

Budidaya padi apung yang tengah dikembangkan  merupakan teknik budidaya yang menggunakan rakit sebagai wadah tanam  dan  teknik ini sudah banyak digunakan oleh petani di daerah risiko banjir.  meski  sebetulnya teknologi padi apung masih tergolong tradisional dan tidak bisa bertahan lama,  selain itu, dosis dan teknik pemupukan juga belum optimal.   Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan)  telah  mulai mengembangkan teknologi model budidaya padi apung dengan Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) di kolam Agro Edu Wisata IP2TP Sukamandi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi).

Pengembangan tersebut bertujuan merancang model budidaya padi apung yang aplikatif dan menguntungkan sebagai teknologi alternatif di lahan rawa.   Pada dasarnya teknologi budidaya padi apung sama seperti budidaya padi di sawah,   hanya saja implementasi budidaya ini dilakukan pada lahan tergenang.  Menggunakan sistem model rakit, saat ini ada Lima model rakit yang sedang adan akan diterapkan  yaitu Model Rakit Konvensional, Model Rakit Apung Termodifikasi,  model rakit apung dengan sirkulasi hara tertutup, model rakit apung dengan sirkulasi hara terbuka dan tambahan hara, serta model rakit apung dengan sirkulasi hara terbuka/alami dengan menggunakan rakit Styrofoam.

Perbedaan padi yang di panen dari rakit atau lahan berair tinggi tersebut dengan padi lain,   terletak pada Gundulnya yaitu terletak pada media tanam dan cara memanennya.  Bila padi lain ditanam di tanah sawah, maka padi apung ditanam di atas rakit dengan media tanam sabut kelapa, jerami, serta tanah.  Rakit difungsikan sebagai lahan peletakan media tanam agar menjadi terapung dan tidak terpengaruh oleh ketinggian air banjir,    Perbedaan lainnya pada saat panen, tanaman padi yang baru disabit tidak bisa langsung dirontokkan di tempat tersebut, akan tetapi harus dibawa ke darat. Padi apung ini dalam jangka waktu 100 hari bisa dipanen  ”,  Pungkas SiDin seurang Penyuluh. 

Sistem Padi Apung dengan Rakit Bambu

 

Sistem Padi Apung di lakukan dilahan berair tinggi.

Padi Apung mengatasi lahan yang berkadar air tinggi. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...