Selasa, 30 April 2024

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com

byAsnISamandaK,         S  a  b  t  u,    3   0      M   a   r   e   t      2   0   2   4 

Andi Rendi Rustandi Anak buruh dan penjual Gorengan jadi pekerja Lembaga Riset Besar Jepang

Kisah inspiratif datang dari anak penjual gorengan bernama  Andi Rendi Ahmad Rustandim,  kisah ini mendadi viral setelah diunggah dosenny adi media sosial.   Dikisahkan dalam kehidupannya dengan  dalam ekonomi yang  terbatas,  Andi Rendi dan kelaurga pernah terusir dari kontrakan lantaran telat membayar,   namun kisah sianak penjual gorengan tersebut kini telah menjelmakannya  menjadi orang sukses yang memiliki pendidikan dan profesi mentereng dan mengharukan nama Negara kita.

Kisah  Andi Rendi Rustandin anak penjual gorengan yang kini sukses di Jepang yang  berasal dari Ciamis dan kini telah sukses di Jepang,  semua tak lepas dari perjuangan keras dan ketulusan yang mengantarkan dirinya kepada kesuksesan.   Kisah  Andi Rendi Rustandinpun cukup menyita perhatian publik setelah diunggah di akun Instagram @santosoim,  diketahui bahwa  pemilik akun yang meng upload kisah tersebut bernama Imam Santoso yang merupakan dosen Rendi di FTTM ITB.

Imam Santoso mengatakan kalau Andi Rendi  Rustandin  adalah seorang anak penjual gorengan asal Ciamis dan buruh harian lepas di Bandung iang hidup dalam kesederhanaan namun penuh semangat untuk maju,   "  Aku punya mahasiswa bernama Rendi. Ibunya pedagang gorengan di persimpangan jalan dekat SMK di Panjalu, Ciamis. Bapaknya dulu kerja sebagai buruh harian lepas di Gedebage Bandung  ",  Ujar tulisan SiDin Imam Santoso di unggahannya, Kamis (22/02/2024).

Berkat kegigihannya selama ini,  maka Andi Rendi Rustandin pun kini berhasil meraih kesuksesan  bahkan Imam Santoso mengatakan  kalau Andi Rendi pun  kini bekerja di salah satu lembaga riset terbesar Jepang.   "  Anak penjual gorengan di persimpangan jalan Ciamis itu, kini kerja di salah satu lembaga riset terbesar Jepang  “,  Ujar  Tulisan Imam Santoso menjelaskan dalam unggahan.

Kisah Andi Rendi  Rustandin pun menyita perhatian karena liku perjuangannya yang keras tersebut.   Semasa kecil,  Andi Rendi pernah diusir dari kontrakan karena telat membayar,   karena kehidupan yang demikian berat mengharuskannya berpindah-pindah sampai menginjak kelas 1 SD.   "  Dulu ngontrak pindah pindah sampe Andi Rendi kelas 1 SD, pernah diusir dari suatu kontrakan karena telat bayar  " Ujarnya,    "  Pernah pas duduk bareng bapaknya, tiba-tiba bapaknya bilang "Ndi, maafin bapak ya. Kamu bapak ajak hidup susah  " dan  “  Dengerin itu ia sedih, sakit banget, karena itu bukan kesalahan bapaknya  ",  Ujar Tulisan keteranganne.

Andi Rendi Rustandi di Lembaga Riset Jepang

Andi Rendi pun memahami kondisi keluarganya tersebut, iapun rajin  membantu sang ayah berjualan es dan gorengan di kelas dan juga ibu-ibu senam.  "  Pas SD,  dia sering bantu ibunya jualan es pakai termos ke kelas-kelas  dan gorengan ke ibu-ibu di tempat ramai kayak tempat ibu-ibu yang lagi senam  ",  Ujar keterangan di unggahan itu.   Rendi mengatakan ketika SMP ia harus berjalan kaki karena jarak rumahnya yang cukup jauh,  Ia sadar bahwa dengan kehidupanne saat itu tidak mungkin memiliki uang yang cukup untuk membeli sepeda montor.

"  Pas SMP sering jalan kaki lumayan jauh karena gak punya montor. Kalau naik ojek lumayan ngabisin uang  ",   Lanjut cakap besarnya.    Namun semangat  Andi Rendi Rustandin  tak patah dan terus berjuang demi melanjutkan pendidikannya.   Kendati demikian,  Andi Rendi pun selalu membuat bangga kedua orang tuanya dengan keberhasilan dan kerajinannya,   "  Meski hidup susah dari SD sampai SMA selalu ranking I dan juara umum  ",  Ujar SiDin Andi Rendi mengenang kisahnya.

Puncak prestasinya mulai tampak ketika akhirnya, ia diterima masuk ke Fakultas Teknik Metalurgi ITB jalur beasiswa bidikmisi,  Andi Rendi Rustandi menyelesaikan kuliahnya lulus dengan gelar Cumlaude.   Lulus dari ITB,  Andi Rendi pun  diterima bekerja di salah satu lembaga penelitian terbesar di Jepang hingga ia mampu berkeliling dunia,   "  Keterima di Teknik Metalurgi FTTTM, ITB dengan beasiswa Bidikmisi  ",   Ujar SiDin Andi Rendi menambahkan unggahan.

Salah satu pencapaiannya yang berarti banginya  yakni membawa orang tuanya menginjakkan kaki di tanah suci serta melanjutkan studinya di Jepang,   "  Kerja di salah satu lembaga penelitian terbesar Jepang, keliling dunia  dan mengantar orangtua beribadah ke tanah suci  ",  Ujar Tulisan SiDin.   "  Pendidikan bisa merubahmu, jangan takut sekolah tinggi karna banyak beasiswa menanti  ",   Ujar SiDin menutup unggahannya.   Unggahan tersebut pun dibanjiir komentar warganet  dan  Tak sedikit warganet yang kagum dengan perjuangan  Andi Rendi dan kedua orang tuanya.

Diantara unggahan warganet  :  @sho***.    Hikmah yg bisa diambil seberat apapun kehidupan jangan pernah mengeluh dan menyalahkan keadaan, apalagi menyalahkan keadaan orgtua. Terimakasih ceritanya sgt menginspirasi.   @iko***.    Sukses  Andi Rendi. ....  Andi Rendi lahir dari keluarga yang luar biasa juga. Adiknya juga sukses , menjadi mahasiswa UPI yang lulus cumlaude juga  dan   @put***.   Biasanya anak-anak dari Kel susah,jika sukses dia nggak sombong,rendah hati....sukses terus ya Naaak,jadilah inspirasi anak2 muda Indonesia.

Andi Rendi Rustandi di Lembaga Riset Jepang


 

Keras kehidupan masa kanak-kanak membuatnya Sukses.

Andi Rendi Rustandi kini di Lembaga Riset besar Jepang boss.

 

 


Senin, 29 April 2024

HALIS MUHAMMAD NUR KERJA KERAS SUKSES SULAP PANTAI MASIRETE JADI TEMPAT USAHA WISATA

NusaNTaRa.Com    

byLaCappotttA.         S   a   b   t   u,    2   7      A    p    r    i    l      2   0   2   4     

Pantai Masirete yang disulap Halis M jadi tempat hiburan      

Pantai Masirete,  sebuah surga tersembunyi di tengah pantai yang dulunya terbengkalai dan dilanda abrasi, kini telah bertransformasi menjadi destinasi wisata menakjubkan yang  berada di Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara.    Namun, dibalik pesona hamparan pasir putih dan pancaran senja di sore hari yang memikat tersebut, terdapat seorang pria tangguh bernama  Halis Muhammad Nur (53 tahun) pengelola wisata  yang berjasa karena telah  menyulap  pantai ini sebagai sesuatu tempat usaha hiburan dan warisan berharga bagi keluarganya dan masyarakat tentunya.

Penamaan objek wisata dari  bahasa daerah Ternate yakni Masirete diartikan sebagai milik sendiri,   Pantai ini benar-benar menjadi milik Halis Muhammad Nur.  Masirete bukan hanya sekedar nama melainkan cerminan dari semangat dan dedikasinya dalam membangun wisata dengan ukuran  panjang lahan sekitar 73 meter dan lebar 38 meter.   Segalanya dimulai pada tahun 2019 lalu,  ketika lahan milik orang tuanya ini masih dalam keadaan tanah basah selalu digenangi air dan rawan abrasi oleh ombak pantai. Halis tidak gentar menghadapi tantangan tersebut   dengan penuh kesabaran, niat kuat  dan kerja keras, dia mulai merintis usahanya dengan membangun rumah kayu sederhana yang selalu berpindah-pindah mengikuti pola abrasi pantai.

Proses pembangunan wisata tidaklah mudah,   Halis Muhammad Nur harus menggunakan bahan-bahan seadanya, seperti ranting, sabut kelapa  dan karang laut untuk menimbun area pantai.  Selama delapan bulan, Halis didampingi sang istri bekerja keras tanpa henti, hingga akhirnya pantai ini bertransformasi menjadi destinasi wisata memukau.

Dengan modal awal dan membangun rumah sederhana sekitar Rp5 juta, dia berhasil memulai usahanya. Meskipun pada awalnya pengunjung belum begitu banyak, namun ia tidak pernah menyerah,   "  Pada tahun 2021 pantai ini mulai mendapatkan perhatian dari fotografer dan pesona Indonesia, dalam sehari serta dihitung dengan orang camping itu bisa dapat Rp3 juta  ",  Ujar SiDin  Halis Muhammad Nur kepada rri.co.id,  Jumat   (26/04/2024).   Tetapi, perjalanan itu tak selalu mulus pada tahun 2022, pantai Masirete mengalami kerusakan parah akibat abrasi. 

Suasana lokasi Pantai Sulamadaha saat peresmian

Namun, ia tidak menyerah di tengah badai. Dengan tekad yang kuat, dia kembali beraksi dengan membersihkan pantai selama tiga bulan penuh, bahkan menggunakan excavator mini selama enam jam sehari untuk memperbaiki kerusakan.

Komitmen Halis Muhammad Nur  terhadap pantai Masirete tidak pernah pudar.  Meskipun menghadapi kendala seperti kerusakan perlengkapan sewa, dia tetap bertekad untuk menjaga dan merawat pantai.   "  Pernah dari Dinas Pariwisata masuk untuk menambah fasilitas seperti gajebo. Saya bilang ke pantai ini disiapkan untuk camping jadi penambahan maka mempersempit area, biarkan saya kelola begini sudah  ",   Ujar SiDin Halis Muhammad Nur dengan Soppengernya (Jumawanya).

Dia bercerita penuh semangat dengan wajah memerah bahwa ada kesan sendiri saat ini ia mulai merintis lahan ini sebagai tompat usaha,  dimana ada warga setempat menilai dirinya tidak waras ketika mengelola wisata.   "  Sampai orang kampung bilang saya ini gila, rawa-rawa lalu dibuat pariwisata dan ketika wisata mulai aktif ada yang tawar Rp700 juta, saya hanya pikir pesan nenek jangan dijual sekalipun kondisi seperti apa nanti  ",  Cakap Besar SiDin Halis Muhammad Nur dengan Plabomoranya (Hebatnya).

Dia menambahkan, tidak ada biaya parkiran dan tiket masuk. Hanya saja, dikenakan saat wisatawan berkunjung dengan memakai tempat.   "  Orang masuk dengan keluarga untuk piknik bawa makanan, hitungan memakai tempat kalau sudah dibayar bebas kamar mandi. Sering saya ingatkan ke pengunjung lebih baik ngoni (kalian,red) hambur sampah biar saya mudah bersihkan daripada melakukan zina itu sesuatu tidak bisa dihilangkan dengan air   ",   Ujar SiDin dengan Ahmadernya (Manisnya).    (dr.rri.co.id,Nanang Adrany.26/04/2024).

  Masirete Dadi tempat hiburan   


Kerja keras menghasilkan tempat usaha hiburan.      

Halis M merubah pantai tandus jadi usaha hiburan.     




Sabtu, 27 April 2024

PETUALANGAN PERAHU BOROBUDUR 2003 HINGGA CAPE TOWN, DALAM EKSPEDISI JAKARTA – GHANA AFRIKA

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,        S  a  b  t  u,   2   7      A   p   r   i   l      2   0   2   4        

Perahu Samuderaraksa Borobudur ketika lego jangkar di Pelabuhan Madagaskar.  Perahu tersebut 
 25 Oktober 2003 bertolak ke Cape Town, Afrika Selatan, kemudian ke Accra, Ghana  dan diharapkan tiba di tujuan akhir tersebut pada akhir tahun 2003

EKSPEDISI Samudraraksa Borobudur  dimulai pada 15 Agustus  2003 dari Ancol,  namun sebenarnya belum siap berlayar.   Dari Marina Ancol memutar masuk Pondok Duyung untuk lego jangkar,  karena masih banyak peralatan belum dipasang selain generator listrik yang masih rusak dan antena.  Mujoko, anak lulusan IPB jurusan ilmu kelautan, selama dua hari berkeliling Kota Jakarta mencari baterai untuk generator but without  generator perahu bisa “hilang” sebab alat itulah sumber listrik di perahu.

Pada acara  pelepasan  yang dilakukan Presiden Megawati Soekarno Putri  hampir menjadi pangkal musibah.   Setelah beliau meninjau perahu  iapun  melepaskannya ke laut lepas, perahu yang semula diikat tali di kiri dan kanan harus dilepas.    Begitu bersemangatnya penarikan tali itu, Nick Burningham tak sempat mengelak saat tali menjerat kakinya dan ia pun terseret hampir jatuh ke laut pada Hari  Jumat pukul 16.10,  perahu masih berada di kawasan  Marina Ancol, Jakarta Utara.

Perahu Samudraraksa Borobudur  dengan panjang perahu 18,29 meter, lebar 4,25 meter, terbuat dari tujuh jenis kayu dengan tiang layar dari bambu, layar terbuat dari kain tetoron merek Famatex, serta bercadik bambu di kiri dan kanannya.  Dua motor masing-masing berkekuatan 22 PK menempel di kiri dan kanan perahu, fungsinya untuk melakukan manuver ketika perahu hendak berangkat atau berbelok serta mendorong manakala perahu mati angin.   Di bagian depan kanan, di luar perahu, terdapat  “kamar mandi”,  beberapa bambu disilangkan untuk pijakan kaki dan tempat ember bertali, diberi sekat agar awak lain di atas perahu tak bisa menonton. Jika ombak besar datang dari arah kanan maka pengguna pasti akan basah kuyup.

Di geladak tengah Perahu yang diambil dari relief Candi Borobudur ada ruang untuk istirahat, kiri-kanan perahu dipenuhi jeriken isi air bersih disamping bensin untuk persediaan generator dan motor tempel.   Di palka kiri-kanan dipasang tempat tidur susun   17 buah,  begitu sempit, seolah penggunanya tak perlu berpindah posisi tidur.  Di bagian belakang ditata sebagai dapur, ruang nakhoda, tempat cuci piring, pompa air, kompor, persediaan minyak, dan tempat perabot makan.

Begitulah keadaan perahu yang dibuat pada abad ke-8 tersebut. Perahu berawak 16 orang multibangsa itu (Indonesia, Amerika, Swiss, Australia, Inggris, Selandia Baru, Afrika Selatan)  akan berlayar ke Afrika melewati Seychelles, Madagaskar, Afrika Selatan, dan berakhir di Ghana dalam jangka empat bulan.  Di setiap pemberhentian akan dilakukan penggantian awak perahu, terkecuali di Madagaskar karena jarak Seychelles-Madagaskar relatif dekat.   Apakah benar-benar bisa ditempuh dalam empat bulan, semua tergantung kecepatan dan arah angin.

Dari tujuh awak perahu dari Indonesia yang mengikuti pelayaran Jakarta-Madagaskar, tiga di antaranya berasal dari Pulau Pagerungan, tempat perahu itu dibuat.   Mereka memang pelaut: Julhan, ahli mesin motor; Muhammad Abdu, pelaut berpengalaman; dan Sudirman, tukang kayu yang ikut membuat perahu tersebut.  Ketiganya merupakan tulang punggung pelayaran ini. Lainnya Niken Maharani (IPB), Shierlyana Junita (UI), Mujoko (IPB), dan IG Putu Ngurah Sedana kapten TNI-AL yang bertindak sebagai nakhodanya.

Pada  18 Agustus, pantai Cilegon tampak jelas dari perahu.  Untuk menghindari karang Kepulauan Sayangan karena angina mati, mereka mendayung di kiri-kanan perahu  sebelah kiri tim Indonesia dan sebelah kanan orang bule.  Semangat mendayung begitu kuat, akibatnya perahu hanya berputar ke kiri karena tim Indonesia kalah kuat. Akhirnya motor dihidupkan, arah layar dibenahi dan secara perlahan perahu bergerak  dan, 19 Agustus perahu bercadik itu pun masuk perairan Samudra Hindia.

Niken Maharani dari IPB
salah satu anggota polayaran

Perjalanan menuju Seychelles awak perahu dibagi  dua kelompok, masing-masing bertugas selang empat jam.  Setiap regu dibagi tugas untuk pegang kemudi, memompa air, menjaga depan  dan mencek tali-tali, memeriksa galon-galon air apakah masih terikat erat,  serta memasak,  awak dari Indonesia pun dibagi ke dalam kedua kelompok tersebut.   Niken dan Sherly lebih banyak bertugas sebagai penerjemah karena komando dipegang Nick Burningham, pelaut asal Australia,  sehingga kala bertugas keduanya harus berlari ke depan dan ke belakang sambil berteriak menerjemahkan bahasa komandannya.   Sementara petugas yang mengendalikan perahu terutama pasang-gulung layar dan pindah layar adalah para pelaut asal Pagerungan, Bajo, Sulawesi Selatan, yang tidak tahu bahasa Inggris.

Niken  lalu belajar mengemudikan perahu, semula terasa berat lalu menjadi biasa.   Mata ke depan, sesekali melihat kompas agar arah perahu tidak melenceng.  Nick sering berteriak minta agar jangan sampai lupa menengok kompas.   Namun, di tengah samudra luas di mana mata memandang hanyalah cakrawala, memang membuat jenuh.   Hiburan satu-satunya jika melihat di kejauhan ada kapal atau melihat ikan- ikan beterbangan di sisi perahu. Kalau sudah begitu semua berteriak, semua naik ke geladak.

Ketika ombak reda dan Matahari muncul di cakrawala timur, keindahan laut pun seolah tiada duanya,     Bagus sekali, saya tak bisa menggambarkannya  ”,  Ujar SiDin Mujoko ketika ditanya. Dan, pada tanggal 1 September, setelah melihat peta, Req Hill berteriak bahwa Seychelles tinggal separuh perjalanan lagi.   Buleleng istilah Niken untuk awak non-Indonesia, berpesta memeriahkan perjalanan itu,  akhirnya mereka sadar semua tergantung pada arah dan kecepatan angin.  Pouria Mahroueian, awak dari Afrika Selatan, menjawab keceriaan itu dengan melantunkan lagu Blowing in the Wind dan lagu itu akhirnya menjadi lagu wajib pada saat kesepian, di samping lagu Krisdayanti, Menghitung Hari.

Esok harinya, tali penyusur layar muka bagian bawah putus tali itu menjorok di luar perahu,   Julhan dengan cekatan menyusur bambu hingga di luar perahu dan menyambung tali tersebut. Sungguh pekerjaan yang mengagumkan bagi mereka yang melihat. Dalam keadaan bergoyang oleh ombak, Julhan dengan ringan meniti bambu hingga keluar perahu. Salah langkah, ia akan terpeleset dan masuk samudra. Ini untuk kedua kalinya tali putus. Sebelumnya, tali layar putus pada dini hari tanggal 26 Agustus. Maklum tali tersebut terbuat dari serat pepohonan pantai yang biasa digunakan pelaut zaman dulu.

Pada tanggal 12 September pukul 01.42 perahu Borobudur tiba di Pelabuhan Seychelles setelah mengarungi 3.300 mil dalam 26 hari.   Dalam catatannya Niken menggambarkan pelabuhan tersebut sebagai berikut: “Qta” lego jangkar di depan gunung, cahaya Port Victoria tampak jelas dan indah.  Semakin terang kota itu semakin cantik karena terletak di atas bukit,  sementara air laut hijau jernih mengundang “Qta” untuk berenang.

Di Seychelles  mereka menetap selama 17 hari untuk mengisi perbekalan dan  menunggu kedatangan awak perahu yang baru. Di negara ini Shirley digantikan Muhammad Habibie, mahasiswa ITS Surabaya. Sementara itu, empat awak: Nick Burningham, Paul Bayly, Reg Hill, dan Pouria digantikan Corrina Gillard, Clair Armitage, Danielle Eubank, dan Richard Kruger.   Polayaran selanjutna dari Seychelles menuju Madagaskar  angin sering mati,   membuat seluruh awak perahu harus bekerja keras.   Selama dua hari angin mati,   motor tempel di kiri kanan perahu hanya sedikit menolong, maklum tenaganya tidak seberapa. Kalau sudah begini, Muhammad Abdu, kepala dusun yang sudah banyak berlayar segera “berbicara” dengan angin.

Manusia tidak boleh mendahului kehendak-Nya, begitu Muhammad memberitahukan sikapnya di atas geladak perahu ketika berlabuh di Mahajanga, Madagaskar.  Ditegaskannya  sebagai manusia harus bersikap wajar,     Jika merasa senang janganlah terlalu senang, tetapi jika merasa susah jangan terlalu susah  ”,   Cakap Besar SiDin Muhammad Abdu.   Dalam setiap awal perjalanannya, ia selalu melafalkan Surat Al An-aam yang intinya kepasrahan kepada Tuhan,  doa pasrah inilah yang membuatnya tegar dan yakin bahwa Tuhan selalu mendampinginya.

Perbedaan budaya ini sempat sulit dipadukan. Orang-orang Bajo yang begitu akrab dengan laut, bisa mendeteksi angin dengan cuping telinganya. Mereka tahu angin akan datang dari arah mana dengan mengandalkan daun telinga. Awan yang berarak bisa menjadi tanda apakah hujan juga membawa pusaran angin. Tetapi, bagi buleleng, mereka berpegang pada peta, kompas, kecepatan angin, dan ramalan cuaca. Mereka tidak mau lepas dari kompas, sementara para pelaut ini berpegang pada letak bintang-bintang di langit.

Kendala selama perjalanan membuat  lambat walau akhirnya selamat sampai tujuan, Pelabuhan Mahajanga, 600 kilometer barat laut Antananarivo, ibu kota Madagaskar dan  jarak  sekitar 700 mil itu harus ditempuh dalam 17 hari, bandingkan dengan Jakarta- Seychelles yang 3.300 mil dalam 26 hari.   WALI Kota Mahajanga, PageÆs, hari Selasa 14 Oktober 2003 naik perahu bersama para petugas imigrasi.   Perahu sore sehari sebelumnya  sudah masuk pelabuhan,  mereka lego jangkar sekitar 300 meter dari dermaga.   Di mana pun mereka berlabuh (kecuali di Marina Ancol) tidak akan merapat ke dermaga untuk menjaga agar cadik di kiri-kanan perahu tidak rusak terbentur dermaga.

Hari itu tercapai sudah alur perdagangan rempah-rempah Indonesia- Madagaskar. Setelah memperbaiki mesin motor tempel yang rusak dan mengikuti berbagai acara yang disiapkan KBRI Madagaskar, tanggal 25 Oktober perahu bertolak ke Afrika Selatan.  Rute ini paling berbahaya karena harus melampaui Tanjung Harapan yang merupakan tempat pertemuan arus Samudra Hindia dengan Samudra Atlantik.   Beberapa awak turun, termasuk Muhammad Habibie yang baru naik dari Seychelles, tanpa ada penggantian.  Kini mereka tinggal bertiga belas,     Niken insya Allah akan ikut sampai pelabuhan terakhir   ”,  Ujar SiGaluh gadis berjilbab itu mantap.

Peta dan Rute Pelayaran Samuderaraksa Borobudur
ke Pantai Afrika Barat



 

Ekspedisi SamuderaRaksa Borobudur pelayaran Jakarta-Acra Ghana.

Perahu bercadik Bambu melintasi Samudera Hindia.

 

 

REKOR KORSEL UNTUK MENJADI PESERTA DILAGA OLIMPIADE U23 KE 10 PARIS DI GAGALKAN TIM MERAH PUTIH

NusaNTaRa.Com

by BasruLDatUMabusunG,    S a b t u,  2 7   A p r i l   2  0  2  4

Tim Merah Putih berhasil mengalahkan Korsel lewat adu finalti di Doha Qatar,  Sabtu  (27/04/2024)
Tim Garudah Merah Putih Indonesia   berhasil  memenangkan  babak perempetfinal U23 Olimpiade Paris  2024  dengan  mengalahkan  Tim Korea Selatan setelag melalui Babak Adu Finalti.   Hal  ini  membuat  Pelatih Indonesia Shin Tae-yong sempat meminta maaf kepada publik Korea Selatan karena Tim besutannya  sendiri telah  menyingkirkan  negaranya  sendiri dari Piala Asia U-23.  Kekalahan itu juga telah memutuskan rekor Korea Selatan, yang  selama  ini  selalu  maju 9  kali  berturut-turut  dari Olimpiade Seoul 1988 hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Pertarungan perempat final U23 Olimpiade Paris 2024 berlansung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/04/2024). Selanjutnya Tim Garuda Merah Putih Indonesia pada Senin 29/04/2024 akan melakoni laga semifinal di stadion Doha, Qatar melawan Tim Uzbekistan untuk merebut tempat di Partai Final Paris nanti.   Kalau berhasil menang melawan Uzbekistan akan masuk Final tapi bila kalah tentunya akan melakoni pertandingan untuk memperebutkan posisi ketiga.

Kemenangan ini membuat Mimpi Indonesia untuk bersinar di panggung Olimpiade kembali terbuka setelah 68 tahun menunggu karena Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 hanya perlu satu kemenangan lagi untuk mengukir sejarah di ajang olahraga terbesar sejagad di Paris nanti.  Terakhir kali Indonesia meramaikan Olimpiade pada tahun 1956 di Melbourne.Permainan gemilang Timnas kala itu menarik perhatian dunia, terutama ketika berhadapan dengan kekuatan besar, Uni Soviet, di babak perempat final sekaligus membungkamnya.

"  Saya pikir jika Korea berhasil melaju ke Olimpiade untuk ke-10 kalinya berturut-turut, itu akan menjadi rekor yang sangat sulit dipecahkan di dunia. Namun nyatanya Saya sendiri yang menghentikan rekor tersebut. Saya benar-benar minta maaf kepada rakyat Korea Selatan. Saya sangat bersedih telah menghentikan rekor tersebut  ",  Cakap SiDiN Shin Tae-yong selepas pertandingan.

"  Saya sangat senang dan bahagia atas kemenangan Indonesia, namun di sisi lain, sejujurnya ini juga sangat menyedihkan dan sulit bagi saya disaat bersamaan  ",  Cakap Jelas Shin Tae-yong Laji.   Setelah memenangkan pertandingan melalui adu penalti yang panjang, Shin Tae-Yong mendatangi pemain Korea dengan memeluk dan menghibur mereka.

Namun fans Korea tampaknya memahami, dan menanggapinya dengan memberi dukungan positif dari pada kebencian terhadap pelatih Shin Tae-yong.   Dalam video wawancara YouTube MBC News 'Mbig News', mayoritas masyarakat Korea memberi dukungan kepada Indonesia melalui kolom komentar,   "  Jangan merasa menyesal Tuan Shin, pertandingan hari ini luar biasa. Saya harap Anda bisa membawa Indonesia ke Olimpiade !  ”,  Ujar SiDin  @jinyeol1985 dalam kolom komentarnya.

"Kami berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah kepada timnas muda Indonesia dan guru Shin Tae-yong dengan kepemimpinannya yang luar biasa. Dia telah mengajarkan kita apa itu sportivitas sejati. Kami sangat mendukung sepakbola Indonesia semakin maju di hari mendatang." tulis @jkyoo8330.  dan  "  Para pemain Indonesia telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Saya dapat merasakan bahwa Anda telah mengajari mereka dengan baik.. Berjuanglah untuk berkembang setiap hari  !!! Kami mendukungmu. Maju Indonesia  !!  ",  Ujar SiDin @oi4pp1gl6z.

"  Orang itu adalah Guru Shin Tae-yong! Makhluk ajaib yang mengubah Indonesia! Dia telah menjadi objek penghormatan lebih dari banyak politisi lain di Korea. Selamat. Melihat mereka menghibur pemain entah kenapa membuatku menangis. Semua orang bekerja keras. Saya harap dapat menyaksikan anda dan timnas Indonesia di Paris !!!!  ",  Ujar tulisan  @junghyunjun1012 juga.   Dan  "  Selamat atas kemenangan Anda Guru ! Saya harap Indonesia kembali menang, dan apa pun hasilnya, masyarakat Korea sangat bangga  ",  Ujar tulisan @cgkim1063 dalam kolomnya.

Fans Korsel memberikan dukungan pada 
SHIN TAE-YONG

 

Korsel 9 x mengikuti semifinal Olimpiade U23,

Indonesia gagalkan Korsel di FerempatFinal Olimpiade 2024 U23.


Jumat, 26 April 2024

SEJARAH MASJID AGUNG SANG CIPTO RASA DIBANGUN WALI SONGO PADA ZAMANNYA, MESJID TERTUA DAN PERNAH DIBANGUN SATU MALAM !

NusaNTaRa.Com 

byBambanGBiunG,  S  a  b  t  u,  2 7   A  p  r  i  l   2  0  2  4

Masjid Agung Sang Cipto Rasa di Cirebon

Masjid Agung Sang Cipta Rasa  berdiri di kawasan Keraton Kasepuhan sebuah masjid yang menyimpan sejarah peradaban Islam di Cirebon dan Jawa Barat.  Tempat Sunan Gunung Jati, salah satu dari Sembilan Wali di Jawa,  dalam misinya menyebarkan ajaran Islam.   Menjadi salah satu masjid tertua di Jawa  dan  Raden Sepat dan Sunan Kalijaga adalah arsitek masjid ini.  Konon, lebih dari 500 orang terlibat dalam pembangunan masjid ini, yang konon dibangun hanya dalam waktu satu malam !.  

Beliau menuturkan bahwa Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga dibangun secara gotong Royong Kalangan Wali Songo bergantian, sekitar tahun 1480an oleh Sunan Gunung Djati juga, awalnya diberi nama Masjid Pakungwati karena masjidnya berdekatan dengan Keraton Pakungwati dan Masjid ini dibangun atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati dengan dibantu oleh Walisongo dan beberapa tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah., kemudian Sunan Gunung Djati menikahi putri dari Keraton Pakungwati yaitu Nyi Mas Pakungwati.

Dari pintu gerbang, aula dan beranda, Anda dapat melihat pengaruh arsitektur Hindu Jawa Majapahit, bangunane berbentuk seperti 'Joglo', rumah tradisional Jawa.  Hal ini mencerminkan budaya masyarakat lama yang tinggal di Cirebon, yang merupakan campuran dari masyarakat Demak, Majapahit dan penduduk asli Cirebon.   Bangunan ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung Cirebon atau Masjid Sunan Gunung Jati.

Muhammad Ismail, muazin masjid Agung Cipta Rasa mengatakan,  "  Ini adalah masjid peninggalan Wali Songo. Dibangun pada tahun 1480, dan alhamdulilah, salah satu masjid peninggalan Wali Songo yang masih terjaga keasliannya adalah masjid ini. Hampir 90 persen dari bangunan ini masih tetap asli, dan seluruh bangunannya telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah  ".

Untuk memasuki bangunan asli, sembilan pintu masuk dibuat secara unik dengan ukuran yang lebih pendek dari pintu masuk pada umumnya. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati masjid dan kerendahan hati yang harus dimiliki seseorang untuk memasukinya.   Ismail juga mengatakan bahwa pintu-pintu ini memiliki makna simbolis, "  9 pintu itu sendiri merupakan simbol dari 9 orang suci. Selain itu, 9 pintu tersebut juga merupakan simbol keterbukaan. Karena pada saat itu, banyak warga di sini yang awalnya beragama Hindu dan Budha. Jadi ketika masjid ini dibangun, mereka diperbolehkan masuk karena ternyata ini merupakan bagian dari strategi dakwah para wali  ".

Seperti di Masjid Agung Demak, di masjid ini juga terdapat saka guru (tiang utama) yang dibuat dari tatal, yaitu pecahan-pecahan kayu berukuran kecil yang disatukan.  Menurut cerita, saka guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga ini melambangkan kesatuan atau kegotongroyongan.   Konon katanya, pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa hanya dalam tempo satu malam, yaitu pada dini hari dan keesokan harinya telah dipakai untuk shalat subuh.

Seperti di Masjid Agung Demak, di masjid ini juga terdapat saka guru (tiang utama) yang dibuat dari tatal, yaitu pecahan-pecahan kayu berukuran kecil yang disatukan.  Menurut cerita, saka guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga ini melambangkan kesatuan atau kegotongroyongan.   Konon katanya, pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa hanya dalam tempo satu malam, yaitu pada dini hari dan keesokan harinya telah dipakai untuk shalat subuh.

Saat memasuki area masjid, kita bisa melihat mihrab yang unik, yang juga menjadi tempat imam memimpin salat. Ada juga mimbar yang menyerupai kursi besar dengan ukiran teratai khas Majapahit, yang melambangkan kesucian.  Dalam ajaran Islam, salat adalah dasar dari kepercayaan. Hal ini tercermin dari 12 pilar yang mereka bangun dengan ketinggian tepat 17 meter, jumlah yang sama dengan jumlah rakaat shalat dalam sehari. Selain itu, ada 30 fondasi di masjid, jumlah yang sama dengan jumlah juz dalam Al-Quran.

Lebih dari sekedar bangunan, setiap jengkal masjid ini menyimpan doa dan pesan-pesan makna ajaran Islam yang diajarkan oleh Sembilan Wali yang berdiri kokoh hingga kini. Mungkin di situlah letak keajaiban Masjid Sang Cipta Rasa ini.

Pintu masuk ke Masjid Agung Sang Cipto Rasa


Masjid Agung Cipta Rasa Mesjid tertua.

Dibangun Gotong Royong Kalangan Wali Sanga.

 

 

 

Rabu, 24 April 2024

PULAU BUNGIN SUMBAWA DI TENGAH LAUTAN JADI PULAU TERPADAT DI DUNIA

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,       R   a   b   u,     2   0      A   p   r   i   l      2   0   2   4

Pulau Bungin di Prov. Sumbawa Barat pulau terpadat di Dunia

Bukan lukisan ini adalah pulau beneran.   Namanya Pulau Bungin di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa  sebagian besar warga di pulau ini merupakan Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan.   Penduduk Pulau Bungin mayoritas bekerja sebagai nelayan,  mereka memiliki ikatan yang erat dengan pulau yang mereka tinggali ini sehingga sangat jarang orang yang pergi merantau. Akibatnya, pertumbuhan penduduk di sini sangat pesat  dimana  satu rumah disini bisa dihuni oleh 2 sampai 3 kepala keluarga.

Indonesia terkenal sebagai negara maritim yang memiliki kurang lebih 17.000 Ribu Pulau. Salah satunya Pulau Bungin ini,   Pulau ini dinamakan Pulau Bungin karena kata Bungin berasal dari kata “Bubungin” yaitu dalam Bahasa Bajo diartikan sebagai tumpukan pasir putih di tengah samudara.  Asal muasal penduduk Pulau Bungin berasal dari Sulawesi Selatan,   karena itu, suku yang mendiami Pulau Bungin mayoritas adalah Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan dan bahasa sehari-hari masyarakat menggunakan Bahasa Bajo.

Memiliki luas sekitar 8.5 hektar dan dihuni oleh hampir 5000 jiwa  manusia yang menjadikan pulau ini sebagai yang terpadat di dunia  Keren, ya  ?.  Awal mulanya, Pulau Bungin hanya seluas 4x10 meter namun lama kelamaan menjadi luas karena tradisi masyarakat Bungin pada waktu itu untuk menimbun laut dengan batu-batu dan tanah untuk tempat tinggal.  Mari kita saksikan  keunikan P Bungin di nawah ini,   selain mendapatkan predikat sebagai pulau terpadat di dunia, #Bungin juga memiliki sejumlah keunikan lain, diantaranya:

1. Memiliki jalan yang membelah lautan.   Tidak seperti jembatan penghubung antara daratan utama dengan sebuah pulau yang biasanya terbentuk dari tiang beton dengan permukaannya di cor, jalanan di Pulau Bungin dibangun dengan cara membendung dua sisi lautan, sehingga siapapun yang melintasi jalan tersebut bisa merasakan sensasi berjalan di tengah lautan yang terbelah bak di kisah #nabiMusa, AS.

Perkampungan di Pulau Bungin

2. Pulau ini tidak memiliki garis pantai.   Meskipun berada di tengah lautan,  Bungin sama sekali tidak memiliki garis pantai karena sejatinya pulau ini direklamasi secara sukarela oleh penduduk setempat dengan mengumpulkan karang karang mati lalu membangun rumah di atasnya.

3. Satu atap 4 kepala keluarga.   Tingkat kepadatan yang tinggi dan minimnya lahan membuat penduduk Pulau Bungin banyak yang terpaksa berbagi rumah dengan anggota keluarganya yang telah menikah. Sehingga di dalam satu rumah, kerap ditemukan 3 hingga 4 kepala keluarga.

4. Kambing makan kertas.   Karena tidak memiliki daratan utama dan pulaunya terbentuk dari tumpukan karang mati maka hampir mustahil untuk bisa menemukan rerumputan atau tanaman lainnya di pulau ini. Sebagai alternatif, binatang ternak milik warga terpaksa membiasakan diri memakan kertas.

5. Ritual pengenalan laut yang mengagumkan.   Untuk menjaga identitas mereka sebagai penguasa lautan, masyarakat Bungin yang sebagian besar berasal dari Suku Bajo mempersiapkan anak anak mereka untuk menjadi pelaut tangguh bahkan sejak bayi melalui #RitualToyah.   Dalam tradisi Toyah, bayi yang baru lahir secara bergilir akan dipangku oleh tujuh orang wanita yang duduk di atas ayunan dengan tujuan untuk memperkenalkan sensasi gelombang laut kepada si bayi.   Menyiapkan para pelaut tangguh adalah sebuah cara untuk mempertahankan dan melestarikan identitas utama mereka sebagai penguasa lautan.

Fakta yang sangat menarik lainnya dari Pulau Bungin yaitu  “Kambing makan Kertas”.   Bukan hanya memakan kertas saja tetapi kambing-kambing di Pulau Bungin juga memakan uang ataupun sampah.  Keadaan tersebut lantaran Pulau Bungin tidak memiliki daratan yang dapat ditumbuhi rumput ataupun dedaunan.   Pulau Bungin juga terkonal dengan kuliner khas dari olahan laut yang diolah secara dibakar maupun olahan ikan lainnya.   Bahkan di pulau ini terdapat resto terapung yang menyajikan kuliner ikan khas sumbawa dan wisatawan yang berkunjung bisa memilih jenis ikan yang ingin dimakan.

Banyaknya keunikan yang dimiliki Pulau ini menjadikan pulau ini sebagai salah satu destinasi wisata di Sumbawa yang banyak dikunjungi.  Wisataan yang datang ke Pulau ini bukan hanya dari wisataan lokal saja tetapi hingga ke wisataan manca negara.  Transportasi menuju Pulau Bungin bisa memakan waktu sekitar enam sampai delapan jam perjalanan menggunakan kendaraan dan kapal penyeberangan dari Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur ke Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa.

Pulau Bungin  Sumbawa di Tengah Lautan.


Ikatan kekeluargaan warga kuat dan mesra.

P Bungin rapat warganya dadi  Pulau terpadat di dunia. 



Senin, 22 April 2024

KEUNIKAN PEMBUATAN CELANA UNIK TABIB SUKU MENTAWAI ATAU KABIT SIKEREI

NusaNTaRa.Com   

byIrkaBPiranhA,       S  e  l  a  s  a,   1   6      A   p   r   i   l      2   0   2   4

 

Anthony Kiedis vokalis Red Hot Chili Peppers berlibur di Kepulauan Mentawai dan Anthony Kiedis Foto Diapit dukun  sposial Suku Mentawai Sikerei, Bukan Warlok Sembarangan

Mendadat suku Mentawai mendadi Viral  ketika  foto unggahan di akun Instagram grup band Red Hot Chili Peppers (RHCP)  yang  menampakan  vokalis band Red Hot Chili Peppers, Anthony Kiedis, duduk diapit dua orang sikerei atau tabib dari suku Mentawai, yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan kabit menarik perhatian netizen.    " 3 Shamans tobacco ceremony ", demikian takarir singkat pada unggahan di akun RHCP @chilipeppers tersebut. Kiedis tampak sedang duduk santai dan turut bertelanjang dada. Ia sedang mengisi waktu untuk berlibur di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat (Sumbar).

Anthony Kiedis adalah penyanyi, penulis lagu, dan aktor asal Amerika Serikat  lahir di Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat pada 01 November 1962 dari pasangan John Michael Kiedis dan Margaret Noble. Nama Kiedis dikenal publik setelah menjadi vokalis Red Hot Chili Peppers.   Kedua orangtua Anthony Kiedis bercerai ketika usianya tiga tahun dan dia hidup bersama sang ibu hingga usia 12 tahun,  kemudian  ia memutuskan pindah ke Hollywood untuk menetap dengan ayahnya yang juga merupakan aktor.

Kiedis dalam unggahan tertengo di temani dukun atau dukun suku Mentawai atau Sikerei (bahasane wong Mentawai),   keduanya terlihat mengenakan sejenis ikat kepala, aksesoris  dan tentu saja kabit yang khas  sudah menjadi kelaziman  bagi Laki-laki suku Mentawai tidak mengenakan busana atasan.   Kabit sikerei yang dikenakan menandai bahwa keduanya bukan suku Mentawai yang biasa-biasa saja  karena  kabit sikerei hanya boleh dikenakan oleh suku Mentawai yang menyandang status khusus sikerei, sang tabib.

Untuk mengenal lebih dekat perihal kabit sikerei dari tabib suku Mentawai tersebut,  berikut uraian 5 fakta menarik tentang kabit sikerei, yakni cawat atau celana unik tabib dari suku Mentawai tersebut.

1. Terbuat dari Pohon Tarap

Kabit sikerei terbuat dari kulit kayu pohon bernama tarap (Artocarpus) yaitu pohon yang  masih sejenis pohon buah, marga pohon nangka,   tapi berbeda dengan pohon nangka yang kita kenal dan mudah dijumpai  karena  tarap ini berupa nangka dalam ukuran kecil dengan aroma kuat.   Sebagai informasi, buah pohon tarap ini dikenal juga di berbagai kawasan lain, misalnya, marang di Mindanao, lumuk di Sabah, timadang di Sarawak, Pabukku GollaMaiwa Enrekang,  Patau Johey oak di Inggris.

2. Hanya Boleh Digunakan oleh Sikerei

Dahulunya  cawat atau celana unik ini digunakan oleh semua lelaki dari suku Mentawai,  dalam perkembangan  selanjutnya hingga kini, terjadi perubahan ketentuan di mana diberlakukan pembatasan penggunaan.   Kabit sikerei ini kemudian hanya boleh dikenakan oleh sikerei, yakni seorang laki-laki yang menyandang status tabib di suku Mentawai.   Selain menjalankan fungsi sebagai pemimpin upacara adat, sikerei juga dikenal memiliki kemampuan dalam pengobatan tradisional dan penyembuh secara lebih luas.

3. Dibatasi 100 Lembar

Pembuatan Kabid Sikirei selain pembatasan  penggunanya  hanya oleh kalangan  kabit dari suku Mentawai ini,  maka  kabit atau cawat sikerei ini tidak boleh dibuat secara serampangan.   Menurut ketentuan dari suku Mentawai, kabit sikerei ini hanya boleh dibuat atau diproduksi dalam jumlah tertentu tak boleh lebih dari batas tersebut.   Pembatasan jumlah tersebut, yakni maksimal 100 lembar.

Anthony Kiedis tampil bersama band Red Hot Chili Peppers

4. Kearifan Lokal

Pembatasan jumlah pembuatan kabit sikerei ini menurut Tim Kajian Bidang Pengkajian dan Pengumpulan Museum Nasional, merupakan sebuah kearifan lokal.   Menurut Valentina, antropolog dari Museum Nasional, kearifan lokal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan atau kelestarian pohon tarap,   "  Ini merupakan bagian dari kearifan orang Mentawai karena hutan dan alam merupakan bagian dari kehidupan mereka  ",  Ujar SiGaluh  Valentina dengan Boneernya (takut di dada).

5. Proses Pembuatan Kabit

Proses pembuatan kabit sikerei berlangsung cukup panjang,  bermula dengan  suku Mentawai melihat tanda-tanda alam berkaitan dengan masa terbaik untuk pengambilan kayu.   Setelah menemukan saat yang tepat, dilakukan pemilihan pohon yang baik dan penebangan pohon,  selanjutnya, dilakukan proses pemisahan kulit dari batang kayu.

Untuk proses pewarnaan kulit kayu, berlangsung cukup kompleks,  setidak pembuat membutuhkan lima bahan pewarnaan berupa tumbuhan yang ada di alam sekitarnya.   Sebagai informasi, dari sebatang pohon tarap yang diolah sedemikian rupa akan dihasilkan sekitar 10 lembar kabit sikerei.

Dalam unggahannya bersama dua orang Sikerei tersebut, Anthony Kiedis  yang tampak enjoy dengan tembakaunya. Tak lupa, ia juga menambahkan caption pada fotonya  “3 Shamans tobacco ceremony (seremoni tembakau 3 cenayang).  Namun, tak hanya pelantun “Scar Tissue” ini saja, model papan atas,  Stella Maxwell juga terlihat tengah berlibur ke Mentawai.  Senada dengan Anthony Kiedis, model Victoria Secret tersebut mengunggah potret dirinya yang tengah merokok dengan background pantai.

Sikerei Dukun Suku Mentawai berphose mengenakan Kabit culana khas 

 

 

Keunikan Suku Mentawai dengan Kabit Sikerei.

Karenanya Anthony Kiedis berpose khusus di Mentawai.

 

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...