NusaNTaRa.Com
byBakrIRoYMarteN, S e l a s a, 2 6 M a r e
t 2 0 2 4
Buah Pala Bak Minyak emas dahulu kala
Pertukaran kepemilikan tahun 1667 atas pulau Run di Maluku yang dikuasi Inggris dengan Pulau Manhattam di Amerika yang saat itu menjadi koloni Belanda, menjadi satu sejarah Tukar Guling termahal dalam sejarah perdagangan dunia yang pernah dilakukan oleh Belanda dan Inggris. Sebagaimana ketetapan Perjanjian BREDA 31 Juli 1667 yang ditanda tangani Inggris dan Belanda berisi Pasal 3 Pulau Run di Maluku yang sebelumnya dikuasai Inggris menjadi milik Belanda dan Pulau Manhattam di Amerika merupakan koloni Belanda resmi menjadi hak Inggris.
Pulau Manhattan itu dulunya disebut sebagai Niew
Amsterdam.
Sejarah tukar guling termahal di dunia itu bermula dari
komoditas buah tanaman pala atau bahasa
Latinnnya adalah Myristica fragrans. Dahulu sebelum kalender Masehi Pala telah
menjadi komoditas lukratif yang menggerakkan perniagaan lintas benua dan pamornya mungkin lebih dari minyak bumi
atau karet zaman industri. Buah wangi Pala
hanya ditemukan di Kepulauan Banda salah sijine di P Run kemudian pelaut
Melayu, Tiongkok dan India mendistribusikannya ke Bandar utama seperti Malaka
dan Calicut dan saudagar Arab melanjutkan ke daerah Arab dan Eropah
Harga Pala kala itu cukup mahal di Eropa harga bisa
melonjak 60.000 kali lipat dari harga tempat ia dipanen, catatan dari Jerman
dari ke-14 menyebutkan, harga 0,5 kilogram pala kala itu setara dengan "seven
fat oxen" atau tujuh lembu jantan gemuk !. Pala dicari karena mitosnya sebagai obat
sekaligus bahan ramuan vitalitas. Tanpa buah pala, kaum bangsawan dan borjuis
Eropa hanya seperti menyantap bangkai dan makanan basi.
P Run di Kep Banda, Kab Maluku Tengah, Maluku. Dikenal sebagai asal muasal pohon pala pertengahan abad ke-17 dikuasai Inggris kemudian yang dengan P Manhattan di Amerika waktu itu dikuasai Belanda |
Awal abad ke-17 Verenigde Oostindische Compagnie (VOC),
kongsi dagang Belanda, tiba di Kepulauan Banda dan mulai menguasai satu per
satu pulau utamanya. VOC berhasil
menguasai Banda dengan melakukan genosida terhadap penduduk asli Banda, penduduk asli Banda yang tadinya ada 15.000
jiwa menjadi tersisa 600 orang saja. Bahkan, banyak penduduk asli yang tersisa
memilih untuk hengkang dari Banda,
kemudian VOC mengimpor buruh kebun dari daerah-daerah lain di Nusantara.
Bersamaan dengan kekuasan VOC itu Inggris hadir mendirikan koloni di pulau-pulau terpencil disekitarnya, yaitu Pulau Run dan Ay, pada tahun 1616 dan tahun 1621 menguasai 10 dari 11 pulau di Banda kecuali P Run. Terdadilah perang antara Inggris dan VOC yang merasa terancam akan kehadirannya, perang Belanda dan Inggris selama 50 tahun karena Belanda ingin sepenuhnya menguasai Kepulauan Banda, tapi masih ada Inggris di Pulau Run.
Demi untuk mendapatkan Pulau Run yang hanya seluas 6
kilometer persegi atau 600 hektare itu, Belanda memberikan Niew Amsterdam,
daerah jajahannya di benua Amerika, kepada Inggris. Meski luas Niew Amsterdam 18 kali lipat dari
Run, kesepakatan itu sangat menguntungkan Belanda. Penguasaan atas Run membuat
Belanda akhirnya dapat menguasai seluruh Kepulauan Banda, satu-satunya kawasan
penghasil pala di dunia kala itu.
Kala itu, hamparan tanah rawa di Niew Amsterdam memang
tak menjanjikan apa-apa, tapi kini tempat itu berkembang menjadi Manhattan.
Daerah yang dulunya hanya merupakan pos dagang bulu binatang itu kini menjelma
menjadi salah satu kota paling maju di dunia.
Pulau itu adalah pusat ekonomi global yang berada di jantung New York
City, megapolitan paling masyhur di Amerika Serikat.
Saat kini Manhattan menjadi kota penting dunia yang
ditaburi pencakar langit, butik, kampus, serta restoran dan bar, Run hanya
berisi segelintir sepeda motor dan dua sekolah setingkat SMP. Saat Manhattan menjadi tanah harapan bagi
jutaan imigran dunia, P Run tak lebih
dari noktah kecil di dunia tanpa jaringan internet dan sebagian masyarakatnya
bercita-cita ingin dapat melihat Jakarta.
Sejak kemunduran perdagangan pala berikut anjloknya harga pada abad ke-18, pulau itu seperti dilupakan. Nasibnya kini masih terpencil seperti lokasinya berstatus Run berstatus desa di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah dengan jaraknya lebih kurang 114 mil laut (211 kilometer) dari Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. Ke Run harus melalui Pulau Naira, ibu kota Kecamatan Banda, yang berjarak sekitar 17 mil laut (31 kilometer) dari Run.
Karna
Pala P Manhattam ditukar P Run di Maluku.
Buah
Pala nilainya bak Minyak bumi dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar