NusaNTaRa.Com
bySolanaNEnembE, S
a b t
u, 1 6
M a r
e t 2
0 2 4
Masjid An-nur Negeri Batu Merah dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Kota Ambon, Maluku.
Masjid An-nur yang terletak di
pusat jantung Ambon Manise juga menjadi tempat berziarah warga hingga
tokoh-tokoh bangsa banyak yang sempat
berkunjung ke kota itu, " Jadi Masjid An-nur itu merupakan masjid
pertama di Kota Ambon bahkan diklaim Masjid An-nur merupakan masjid tertua di
Ambon setelah Masjid Jami yang dibangun oleh Imam Kadir Hatala pada tahun 1668
Masehi ", Ujar SiDin Raja Negeri Batu Merah, Ali
Hatala pada NusaNTaRa.Com, Jumat (01/03/2024),
dan
" Sehingga Masjid An-nur dan
Masjid Jami memiliki kesinambungan karena kedua masjid tersebut dibangun oleh
keturunan Hatala ", Ujar
SiDin Ali Hatala dengan Soppengernya (Jumawanya).
Mesjid yang secara keseluruhannya masih menyerupai bentuk asli Masjid An-nur awalnya, dibagian dalam masjid ini juga masih tersimpan makam seorang tokoh yang menjadi penyebar agama Islam pertama di bumi Ambon bernama Habib Muhammad Bin Syeh Abubakar yang wafat pada abad ke-20 masehi. Di sebelah makam Habib Muhammad Bin Syeh Abubakar terdapat makam seorang Raja Kaidipang ke XI bernama Mohammad Nurdin Korompot yang sempat dibuang dari Gorontalo pada abad ke-16 oleh Belanda.
Masjid An-nur yang dibangun di
bibir pantai tersebut sempat menjadi
tempat pembelajaran tokoh
cendekiawan muslim yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama di
Indonesia Buya Hamka dan ulama kondang dari Jawa Timur, Bey Arifin. Mereka pernah mengaji dan belajar ilmu agama
bersama ulama-ulama pembesar di Masjid Batu Merah pada masa kebangkitan
nasional Indonesia, Masjid ini juga
menjadi simbol yang menggambarkan kerukunan pela gandong antara warga muslim
Batu Merah dan warga Ema dan Passo yang mayoritas warga Kristen.
Bagian dalam Masjid An-nur Batu Merah |
Raja Negeri Batu Merah, Ali
Hatala mengatakan masjid An-nur pada 1605 silam dipugar menjadi bangunan permanen oleh Hasan
Hatala--saudagar yang diberi gelar oleh pemerintah Belanda dengan julukan Pati
Raja Hatala. Pemugaran kedua pada tahun
1805 Masehi oleh Abdurrahman Hatala karena faktor jumlah penduduk yang semakin
banyak, sehingga bangunan masjid diperbesar meningkatkan daya tamping, pemugaran selanjutnya tahun 1924 di bawah pemerintahan Abdul Wahid Nurlete
seorang ulama terkenal pada masa itu. Di
tahun 1973-1974 pemugaran oleh Raja
Ahmad Nurlete dan tahun 1988 pemugaran menggantikan tembok yang mengelilingi masjid dengan
pilar-pilar, Tahun 1914 Masehi pemugaran
masjid oleh Abdul Kahar yang berkuasa kala itu
dan terakhir pada 1980.
Ia kemudian wafat, sebelum wafat, Ali sempat mengumpulkan sembilan marga adat dan memutuskan untuk memberikan rekomendasi kepada Awak Ternate sebagai Raja Negeri Batu Merah periode 2006-2012. Usai Awak Ternate wafat, Negeri Batu Merah sempat mengalami kekosongan beberapa tahun dan hanya dipimpin seorang pejabat yang ditunjuk langsung dari Pemerintah Kota (pemkot) Ambon agar roda pemerintahan Negeri Batu Merah berjalan lancar. Per 2023, Negeri Batu Merah kembali memiliki seorang raja defenitif setelah Pemkot Ambon melantik Ali Hatala sebagai Raja Negeri Batu Merah pada 11 Desember 2023.
Negeri Batu Merah punya tradisi
unik di bulan suci ramadan, salah satunya antar dulang makanan oleh sembilan
marga adat di malam tujuh likur atau malam 27 ramadan. Sembilan marga masing-masing Lebeharia,
Hatala, Masahoy, Lisaholet, Tahalua, Nurlete, Waliulu, Mamang dan Hunsow. Marga
ini, setiap malam tujuh likur atau malam 27 Ramadan mereka membawa aneka ragam
makanan dan buah-buahan. Setiap dulang
makanan diberi hiasan ornamen-ornamen unik dan tanda atau tulisan nama marga.
Tanda tersebut bertujuan untuk mempermudah mereka bisa mengenali dulang mereka
saat ratusan dulang makanan dikumpulkan di masjid.
Setelah diarak, dulang makanan kemudian dibawa ke masjid untuk disantap bersama. Sebelum disantap, mereka menggelar khataman Al-quran mulai dari surat Ad-Duha hingga surat An-Nas yang dibacakan secara bergantian oleh remaja masjid hingga perwakilan marga-marga. Tradisi antar dulang makanan di bulan ramadan digelar sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki selama setahun yang diberikan Allah SWT.
Masjid An-nur Batu Merah Ambon simbol Perdamaian
Mesjid
An-nur Batu Merah Mesjid tertua di Ambon.
Mesjid
An-nur penuh sejarah Ambon jadi Mesjid Perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar