Minggu, 24 Maret 2024

PENELITI MUDA MENEMUKAN SERANGGA BARU, SPESIMEN AKAN DIDEPOSITKAN DI MUSEUM ZOOLOGICUM BOGORIENSE.

NusaNTaRa.Com

byBahrIHasupiaN,        R   a   b   u,    1   4      F  e  b  r  u  a  r  i      2       4

Jenis Serangga Daun  ( Nesiophasma sobesonbaii n.sp )

Penemuan Garda Bagus Damastra dan Davis Marthin Damaledo   akan jenis serangga Ranting dan serangga Daun  mendapatkan apresiasi dari peneliti Indonesia.   Garda menemukan serangga Phyllium gardabagusi di Gunung Arjuna, Desa Bremi, Kecamatan Krucil, Probolinggo, Jawa Timur, tahun 2016 dan dipublikasikan  ilmiahnya di jurnal ZooKeys tahun 2020 berjudul  “Notes on the leaf insects of the genus Phyllium of Sumatra and Java, Indonesia, including the description of two new species with purple coxae [Phasmatodea, Phylliidae]”.

Sementara Davis M Damaledo menemukan Nesiophasma sobesonbaii n.sp, di Desa Oemasi, Kecamatan Nakamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur [NTT], tahun 2021  dan dipublikasi ilmiahnya telah muncul di jurnal Faunitaxys, edisi 21 Maret 2023  berjudul   “  Nesiophasma sobesonbaii n. sp., a new giant stick insect from the island of Timor, Indonesia [Insecta: Phasmatodea]  ”.   Raden Pramesa Narakusumo,  Peneliti Muda Museum Zoologicum Bogoriense, Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, mengatakan pihaknya menyambut baik penemuan spesies baru tersebut  dengan  melibatkan citizen scienctist [ilmuwan warga].

“  Penemuan ini menandakan adanya geliat dan antusiasme masyarakat sipil di Indonesia yang semakin berkembang terhadap sains  ”,   Ujar SiDin  Raden P Narakusuma,   Minggu   [28/01/2024].   Serangga ranting tergolong dalam Ordo Phasmida [sinonim Phasmatodea] dan  studi filogenomik terbaru menunjukkan, kekerabatan Phasmida dekat dengan Embioptera [kutu jaring].   Pramesa menjelaskan, Phasmida memiliki 3 subordo, 15 famili, dan sekitar 3.481 jenis tervalidasi di seluruh dunia.

Serangga ranting memiliki  sebagai herbivore  meski  ada  yang memakan daun tanaman bernilai ekonomi penting seperti kelapa, manga, eucalyptus, jambu, jagung dan lada,   “  Para ilmuwan percaya, Phasmida adalah herbivora pembuka cahaya atau light-gap herbivore  ”.    Di ekosistem hutan, Phasmida memakan dedaunan pada kanopi pepohonan atau perdu,  membuka jalan  cahaya matahari  menyentuh lantai hutan, memudahkan  tumbuhan muda tumbuh dan  suksesi bekerlanjutan,  “  Phasmida juga menjadi objek penelitian menarik untuk proses evolusi dan perilaku kamuflase mimikri terhadap tumbuh-tumbuhan. Morfologi tubuh dan perilakunya mirip ranting atau dedaunan, untuk menghindari predator  ”.

Pramesa melanjutkan, terkait temuan dua jenis serangga ranting baru, pihak BRIN tidak terlibat langsung dalam penelitian ini, sehingga tidak mengikuti secara lengkap prosesnya.   Pada publikasi Nesiophasma sobesonbaii yang dilakukan Frank Hennemann, Royce T. Cumming dan Stéphane Le Tirant, serta David dan Garda dijelaskan bahwa spesimen holotype [spesimen utama untuk proses deskripsi jenis baru] didepositkan di Insectarium de Montréal, Montréal, Quebec, Canada [IMQC].

Serangga Daun  

Bahkan juga, spesimen paratype [spesimen pembantu/pembanding holotype yang digunakan sebagai gambaran] didepositkan ke koleksi pribadi penulis pertama Frank Henneman di Jerman,  “  Tidak ada satu tipe spesimen yang didepositkan ke depositori fauna nasional Indonesia yaitu Museum Zoologicum Bogoriense. Hal ini tentunya akan menghambat proses studi lebih lanjut jika ada ilmuwan, akademisi, maupun mahasiswa Indonesia yang ingin mempelajarinya, karena harus mengecek ke Kanada atau Jerman  ”,  Ujar SiDin Raden P Narakusumo menjelaskan.

Peneliti luar seperti Frank Henneman, Stéphane Le Tirant yang bekerja di Montreal Insectarium dan Royce T Cumming dari American Museum of Natural History,  yang tergabung dalam publikasi jenis baru tersebut, dapat menjadi contoh untuk dapat melakukan praktik terbaik project citizen science dalam ilmu taksonomi.   “  Untuk itu, menurut pandangan kami, spesimen holotype lebih baik didepositkan di depositori nasional. Ini penting bagi ilmu pengetahuan kita bersama  ”,  Ungkap SiDin R P Narakusumo dengan Plabomoranya (Hebatnya).

Raden Pramesa Narakusumo menuturkan, pihaknya menulis juga publikasi ilmiah yang melibatkan citizen scientist lokal dari Bali yang menemukan catatan baru distribusi kumbang penyelam.   Pada publikasi yang melibatkan peneliti Indonesia dan peneliti Jerman ini, mereka membuat bagan best practice keterlibatan citizen scientist yang sehat dan berkelanjutan.   Poin pentingnya adalah keterlibatan depositori nasional dalam proses tersebut, sehingga spesimen tetap akan didepositkan di negara asal. Sementara, ilmuwan internasional dapat meminjam spesimen tersebut jika dibutuhkan untuk penelitian lanjutan

“  Hal ini juga akan menghindarkan praktik manipulasi dan tokenisasi citizen scientist  ”,  Ucap SiDin Raden P Narakusumo.   Garda Bagus Damastra membenarkan spesimen masih disimpan di luar negeri.   Namun, dia  sudah berkomunikasi dengan Frank Hennerman untuk bisa dibawa dan didepositkan di Indonesia,  “  Saat ini, spesimen dalam proses pengiriman ke Indonesia  ”,   Jelas Raden P Narakusumo,  Rabu   [7/02/2024].   Garda sepakat, bila ditemukan spesies serangga ranting dan daun jenis baru, akan didepositkan di Indonesia.

“  Selama ini, saya belum menemukan peneliti Indonesia di BRIN yang spesialis serangga ranting atau Phasmatodea, sehingga saya bingung  ”,  Cakap Besar Raden P Narakusumo dengan Soppengernya (Jumawanya).

Serangga Ranting  (  Phyllium  gardabagusi  )


Garda dan Davis penemu jenis serangga baru  dang.

Peneliti muda menemukan serangga Daun dan Ranting.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...