NusaNTaRa.Com
byBahrIHasupiaN, R
a b u, 1 4 F e b r u a r i 2 0 2 4
Jenis Serangga Daun ( Nesiophasma sobesonbaii n.sp ) |
Sementara Davis M Damaledo menemukan
Nesiophasma sobesonbaii n.sp, di Desa Oemasi, Kecamatan Nakamese, Kabupaten
Kupang, Nusa Tenggara Timur [NTT], tahun 2021
dan dipublikasi ilmiahnya telah muncul di jurnal Faunitaxys, edisi 21
Maret 2023 berjudul “ Nesiophasma sobesonbaii n. sp., a new giant
stick insect from the island of Timor, Indonesia [Insecta: Phasmatodea] ”. Raden
Pramesa Narakusumo, Peneliti Muda Museum
Zoologicum Bogoriense, Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, mengatakan
pihaknya menyambut baik penemuan spesies baru tersebut dengan melibatkan citizen scienctist [ilmuwan warga].
“ Penemuan ini menandakan adanya geliat dan antusiasme masyarakat sipil di Indonesia yang semakin berkembang terhadap sains ”, Ujar SiDin Raden P Narakusuma, Minggu [28/01/2024]. Serangga ranting tergolong dalam Ordo Phasmida [sinonim Phasmatodea] dan studi filogenomik terbaru menunjukkan, kekerabatan Phasmida dekat dengan Embioptera [kutu jaring]. Pramesa menjelaskan, Phasmida memiliki 3 subordo, 15 famili, dan sekitar 3.481 jenis tervalidasi di seluruh dunia.
Serangga ranting memiliki sebagai herbivore meski ada yang memakan daun tanaman bernilai ekonomi penting seperti kelapa, manga, eucalyptus, jambu, jagung dan lada, “ Para ilmuwan percaya, Phasmida adalah herbivora pembuka cahaya atau light-gap herbivore ”. Di ekosistem hutan, Phasmida memakan dedaunan pada kanopi pepohonan atau perdu, membuka jalan cahaya matahari menyentuh lantai hutan, memudahkan tumbuhan muda tumbuh dan suksesi bekerlanjutan, “ Phasmida juga menjadi objek penelitian menarik untuk proses evolusi dan perilaku kamuflase mimikri terhadap tumbuh-tumbuhan. Morfologi tubuh dan perilakunya mirip ranting atau dedaunan, untuk menghindari predator ”.
Pramesa melanjutkan, terkait temuan dua
jenis serangga ranting baru, pihak BRIN tidak terlibat langsung dalam
penelitian ini, sehingga tidak mengikuti secara lengkap prosesnya. Pada publikasi Nesiophasma sobesonbaii yang
dilakukan Frank Hennemann, Royce T. Cumming dan Stéphane Le Tirant, serta David
dan Garda dijelaskan bahwa spesimen holotype [spesimen utama untuk proses
deskripsi jenis baru] didepositkan di Insectarium de Montréal, Montréal,
Quebec, Canada [IMQC].
Serangga Daun |
Bahkan juga, spesimen paratype [spesimen pembantu/pembanding holotype yang digunakan sebagai gambaran] didepositkan ke koleksi pribadi penulis pertama Frank Henneman di Jerman, “ Tidak ada satu tipe spesimen yang didepositkan ke depositori fauna nasional Indonesia yaitu Museum Zoologicum Bogoriense. Hal ini tentunya akan menghambat proses studi lebih lanjut jika ada ilmuwan, akademisi, maupun mahasiswa Indonesia yang ingin mempelajarinya, karena harus mengecek ke Kanada atau Jerman ”, Ujar SiDin Raden P Narakusumo menjelaskan.
Peneliti luar seperti Frank Henneman, Stéphane Le Tirant yang bekerja di Montreal Insectarium dan Royce T Cumming dari American Museum of Natural History, yang tergabung dalam publikasi jenis baru tersebut, dapat menjadi contoh untuk dapat melakukan praktik terbaik project citizen science dalam ilmu taksonomi. “ Untuk itu, menurut pandangan kami, spesimen holotype lebih baik didepositkan di depositori nasional. Ini penting bagi ilmu pengetahuan kita bersama ”, Ungkap SiDin R P Narakusumo dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Raden Pramesa Narakusumo menuturkan,
pihaknya menulis juga publikasi ilmiah yang melibatkan citizen scientist lokal
dari Bali yang menemukan catatan baru distribusi kumbang penyelam. Pada publikasi yang melibatkan peneliti
Indonesia dan peneliti Jerman ini, mereka membuat bagan best practice
keterlibatan citizen scientist yang sehat dan berkelanjutan. Poin pentingnya adalah keterlibatan
depositori nasional dalam proses tersebut, sehingga spesimen tetap akan
didepositkan di negara asal. Sementara, ilmuwan internasional dapat meminjam
spesimen tersebut jika dibutuhkan untuk penelitian lanjutan
“
Hal ini juga akan menghindarkan praktik manipulasi dan tokenisasi
citizen scientist ”, Ucap SiDin Raden P Narakusumo. Garda Bagus Damastra membenarkan spesimen
masih disimpan di luar negeri. Namun,
dia sudah berkomunikasi dengan Frank
Hennerman untuk bisa dibawa dan didepositkan di Indonesia, “ Saat
ini, spesimen dalam proses pengiriman ke Indonesia ”,
Jelas Raden P Narakusumo, Rabu [7/02/2024].
Garda sepakat, bila ditemukan spesies serangga ranting dan daun jenis
baru, akan didepositkan di Indonesia.
“ Selama ini, saya belum menemukan peneliti Indonesia di BRIN yang spesialis serangga ranting atau Phasmatodea, sehingga saya bingung ”, Cakap Besar Raden P Narakusumo dengan Soppengernya (Jumawanya).
Serangga Ranting ( Phyllium gardabagusi ) |
Garda
dan Davis penemu jenis serangga baru dang.
Peneliti
muda menemukan serangga Daun dan Ranting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar