NusaNTaRa.Com
byBakrIRoYMarteN, S e l a s a, 0 3 A g u s t u s 2 0 2 1.
Penandatangan bantuan 3 Bank Internasional danai Proyek PLTS Cirata
Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Terapung Cirata, merupakan proyek
PLTS Terapung pertama di Indonesia mendapatkan pendanaan konstruksi oleh tiga
Bank Internasional yaitu Sumitomo Mitsui
Banking Corporation (SMBC), Societe
Generale dan Standard Chartered Bank sebesar USD 140 Juta. PLTS ini
termasuk dalam salah saatu Proyek Strategis Nasional
yang berkapasitas 145 MWAc akan
ditargetkan beroperasi komersial pada November 2022 dalam menambah kekuatan system kelistrikan Jawa-Bali.
“ Tahap financial close ini merupakan hasil
dukungan penuh PLN sebagai pembeli listrik PLTS Cirata dan PT PJB (Pembangkitan
Jawa Bali), selaku induk dari PT PJB Investasi (PJBI) dan Pembangkitan Jawa Bali
Masdar Solar Energi (PT PMSE) ”, Ujar SiDin Zulkifli Zaini Direktur Utama PT
Perusahaan Listrik Negara dalam keterangan tertulis pada Selasa, 3
Agustus 2021. Zulkifli optimistis dengan
kehadiran dari PLTS Terapung Danau Cirata akan menjadi revolusi pengembangan
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan atau EBT di dalam negeri. Mengingat
pembangkit listrik ini dapat mengimbangi 214 ribu ton emisi karbon dioksida.
Pembangunan
proyek strategis nasional yang juga masuk dalam pilar "GREEN" transformasi PLN ini diharapkan dapat
berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional
sebesar 23 persen pada 2025. " Keberhasilan pengembangan proyek ini, ke
depannya diharapkan akan mendorong proyek-proyek terobosan di bidang EBT dengan
harga yang kompetitif ”, Ujar SiDin Zulkifli Zaini dengan Plabomoranta (hebatnya).
Diketahui, harga tenaga listrik dari PLTS ini
cukup kompetitif, yakni sebesar USD 5,8 Cent / kilowatt hour (kWh). Adapun, PLTS Terapung Cirata akan dijalankan
oleh PMSE (Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi) yang merupakan Project Company hasil bentukan
dari konsorsium cucu usaha PLN, yaitu
PJBI dengan porsi saham 51
persen dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab,
Masdar dengan porsi saham 49 persen.
Selain
dari sisi pengembangan EBT, PLTS Terapung yang ditargetkan bisa menghasilkan
energi 245 juta kWh per tahunnya ini memegang peranan penting dalam
elektrifikasi dan sisi pengembangan Sumber Daya Manusia. Pembangkit yang menempati area seluas kurang
lebih 200 hektare di Waduk Cirata ini akan memasok listrik untuk 50 ribu rumah
serta menyerap tenaga kerja hingga 800 orang.
Direktur
Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan juga menyampaikan rasa bangganya atas kerja
keras dari PJBI dan Masdar yang dapat berkolaborasi dengan sangat baik, sehingga proses pendanaan atas proyek ini didapatkan dalam waktu yang tepat. Dia juga menyampaikan rasa terima kasih
untuk para stakeholder yang telah mendukung proyek ini, khususnya kepada
kementerian terkait, pemerintah daerah setempat dan seluruh pihak yang telah
terlibat.
" Kami optimistis sinergi yang sangat baik
bersama para stakeholder dapat terus ditingkatkan, sehingga proyek ini mampu
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di
Indonesia ”, Ujar SiDin Gong Matua Hasibuan. Dia berharap, kehadiran proyek ini dapat
menjadi pionir dan mampu menyulut pengembangan PLTS Terapung yang dapat dikembangkan di waduk lain di
wilayah Indonesia. Sejak penandatanganan kontrak jual beli listrik atau Power
Purchase Agreement / PPA pada 12 Januari 2020 lalu, Proyek PLTS Apung terbesar di Asia Tenggara
ini terus memperoleh dukungan dari berbagai stakeholder.
Dalam
kesempatan yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Pahala
Nugraha Mansury mengatakan sebagai proyek strategis nasional, PLTS Terapung
Cirata yang terbesar di Asia Tenggara diharapkan
dapat menjadi percontohan untuk pengembangan pembangkit EBT di daerah lain. “ Agar
Indonesia dapat mencapai target bauran EBT 23 persen di 2025, serta mendukung
upaya pengurangan emisi secara signifikan
”, Ujar SiDin Pahala Nugraha.
Pahala berharap proyek ini semoga dapat menjadi pondasi dalam memperkuat kerja sama di antara kedua negara, menciptakan lapangan kerja maupun mengangkat ekonomi regional. Selain itu, diharapkan dapat menjadi pembelajaran, transfer teknologi dalam pengembangan EBT, dari salah satu global leader pembangkit EBT dari Uni Emirat Arab, “ Selain proyek ini, masih cukup banyak proyek strategis yang dikembangkan oleh PLN dalam hal pengembangan EBT, termasuk upaya untuk melakukan perubahan pembangkit berbahan bakar fosil ke EBT ”, Ujar SiDin Pahala Nugraha.
Listrik
mentari di malam hari wal,
PLTS
Cirata di danai 3 Bank Internasional.
NusaNTaRa.Com Advertesissment
Melayani Pemasangan Iklan
Sila Dail Talian 0812 5856 599