Senin, 16 Agustus 2021

MEREKA YANG DISEBALIK PERAIH MEDALI DAN EMAS PERTAMA INDONESIA DI OLIMPIADE

NusaNTaRa.Com

byRyaNSyaHPutrA,     S   e   n   i   n,    1   9      J    u    l    i       2  0  2  1

Donald Pandiangan dan 3 Srikandi Pemanah Indonesia Peraih medali Perak di Olimpiade  SOUL 1988 Korsel (Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dam Kusuma Wardhani).

Tiga srikandi Indonesia  yang berhasil mengharumkan nama bangsa  di Olimpiade SOUL Korsel 1988 dengan menjadi peraih  medali pertama Indonesia diajang dunia itu  yaitu    Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani.  Mereka berhasil meraih medali Perak saat itu dicabang olah raga panahan untuk Tim beregu putri.     Di  edisi Olimpiade berikutnya, Barcelona 1992, prestasi Indonesia di ajang empat tahunan itu makin meningkat  manakala Sang LeGend  Susy Susanti menjadi atlet pertama Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade dari cabor bulutangkis tunggal putri.

Tapi, apa kita semua telah  mengetahui  siapa sosok penting dibalik prestasi mereka  ?,    berikut disajikan sosok pelatih yang berhasil mengantarkan ketiganya mengukir sejarah bagi olahraga Tanah Air.   Keberhasilan Nurfitriyana, Lilies Handayani  dan Kusuma Wardhani  tak lepas dari tangan dingin pelatih mereka, Donald Pandiangan.   Sebelum menjadi pelatih, Donald adalah atlet panahan top Indonesia,  saking  hebatnya   ia bahkan dijuluki  sebagai Robin Hood Indonesia.   Donald Pandiangan pun mencatatkan rekor dalam Guinness Book Of World Record sebagai  atlet yang  dapat  menancapkan  panah  di ujung  ekor panah sebelumnya.

Ia pun banyak menyumbangkan banyak medali emas SEA Games untuk Indonesia  yaitu pada edisi 1977, 1979, 1981  dan 1983.  Sebelum  membawa  nama  Indonesia,  ia  lebih  dulu  berjaya  di level  Pekan Olahraga Nasional (PON) 1973 meski  dia  yang banyak dipuja  bangsa ini telat memulai karier atletnya.

Liang Chiu Sia  (pelatih Bulutangkis)

Sementara itu, tekad kuatnya menjadikan tiga Srikandi Indonesia sebagai atlet tangguh di Olimpiade 1988 tak lepas dari memori pahitnya delapan tahun silam. Saat itu sebenarnya ia percaya diri dapat berprestasi dalam Olimpiade 1980 di Uni Soviet. Tapi karena negara Indonesia memboikot Olimpiade (Uni Soviet menyerang Afghanistan),  asa Donald  untuk meraih  medali Olimpiade  pun pupus.    Alhasil, satu-satunya jalan untuk meraih medali Olimpiade adalah  lewat anak didiknya yang tak lain adalah Nurfitriyana,  Lilies  dan Kusuma.

Liang Chiu Sia merupakan pelatih dari Susy  Susanti  yang  lahir dan besar di Cirebon pada 9 September 1950 dan berada di Cirebon hingga menginjak bangku SMP,  setelah itu ia akhirnya pindah ke Hongkong lalu menikah dengan pria Hongkong hingga akhirnya menjadi warga negara sana.   Darah Bulutangkis Liang Chiu Sia mengalir dari ayahnya yang merupakan ganda putra legendari Indonesia, Tjun Tjun  dan  pernah menjadi juara All England sebanyak enam kali di era 70-an. Kala itu Tjun Tjun berpasangan dengan Johan Wahyudi.

Singkat cerita Liang akhirnya menjadi pelatih tunggal putri di PBSI pada 1980-an.  Hasilnya sangat fantastis, Selain Susy, ia berhasil membina tunggal-tunggal putri Indonesia lainnya  seperti Sarwendah Kusumawardhani   dan Elizabeth Latief menjadi pemain yang disegani di ajang internasional.

Susy Susanti

Indonesia mulai berpartisipasi di posta olahraga terbesar bangsa-bangsa dunia pada tahun 1952 atau ketika Olimpiade ke-15 digelar di Helsingki, Finlandia dengan mengirimkan tiga atlet putranya di cabang angkat bosi Thio Ging Wie, renang Habib Soeharko dan dicabang atletik Soedarmodjo.   Sejak saat itu,Indonesia hamper tidak pernah absen dalam mengirimkan atlet terbaiknya di ajang olahraga multicabang terbesar di dunia ini.

Indonesia hanya dua kali absen yakni pada Olimpiade 1964 di Tokyo Jepang karena kontroversi menyangkut  keikutan Indonesia dalam The Games of the New Emerging Forces (GANEFO) yang di gagas Soekarno  dan Olimpiade 1980 di Moskowa, Rusia karena turut serta dalam boikot terkait perang Soviet-Afganistgan.   Sepanjang keikutsertaan di Olimpiade hingga tahun 2016, Indonesia mendapatkan 32 medali  yakni 7 emas,  13 perak dan 12 perungu.  Bulutantis menjadi cabang olahraga andalan dan penyumbang terbesar medali bagi Indonesia.  Bahkan semua medali Emas Indonesia berasal dari cabang tersebut.

3 Srikandi Pemanah Indonesia 1988 (Nurfitriyana Saiman, Lilies Hanadayani dan Kusuma Wardani)

Adu ketangkasan  dalam olah raga Badmintone,

Susy Susanti atlit pertama Indonesia peraih Emas di Olimpiade.




1 komentar:

  1. Semoga perjuangan dan oengabdian mereka yg gigih berkah bagi bangsa Indonesia agar merah Putih tetap jaya dipontas Dunia

    BalasHapus

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...