NusaNTaRa.Com
byMcDonalDBiunG, S
e n i n, 1 2
J u l i
2
0 2 1
JanggOLatieFLegendS@ Terusan Suez mencetak rekor pendapatan di
tahun fiskal terbarunya, dengan meraup 5,84
miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 85 triliun, meski dihantam pandemi
virus corona dan sempat macet enam hari. Hal tersebut disampaikan Kepala Otoritas
Terusan Suez (SCA) Osama Rabie pada Minggu (11/7/2021), " Meski
ada berbagai tantangan, pendapatan dari terusan
meningkat tajam pada tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2021 “,
Ujar
SiDin Osama Rabie dikutip dari AFP.
" Pendapatan tertinggi dalam sejarah kanal,
mencapai 5,84 miliar dollar AS ",
lebih banyak dua persen dari tahun sebelumnya, lanjutnya. Rabie juga menerangkan, Kebijakan pemasaran dan penetapan harga yang
fleksibel turut membantu mempertahankan
trafik yang baik melalui kanal dan mendapatkan kepercayaan dari para mitra
kami.
"
Pernyataan itu dilontarkan empat hari
setelah kapal Ever Given yang memblokade jalur Terusan Suez selama enam hari
pada Maret, akhirnya berlayar lagi setelah pemiliknya di Jepang sepakat atas
biaya kompensasi dengan Kairo.
Kapal
berbobot hampir 200.000 ton itu kandas dan terjepit melintang di Terusan Suez
saat badai pasir menerjang pada 23 Maret 2021,
akibatnya jalur air vital dari Asia ke Eropa yang membawa 10 persen
perdagangan maritim global ini harus ditutup untuk evakuasi Ever Given. Kapal itu akhirnya bisa bebas enam hari
kemudian, setelah operasi penyelamatan besar-besaran yang mengakibatkan satu
karyawan SCA tewas.
Mesir,
yang menagih ongkos dari kapal-kapal yang melintasi Terusan Suez, mengatakan
evakuasi itu menelan biaya hingga 15 juta dollar AS (Rp 218,23 miliar) per
hari dan
perusahaan asuransi maritim memperkirakan, kerugian perdagangan dunia
mencapai miliaran akibat trajodi
Kandasnya Kapal Ever Given di Kanal Suez. SCA mengatakan sekitar 9.763 kapal melewati
Terusan Suez itu dalam enam bulan pertama tahun 2021, naik dua persen dari
periode yang sama tahun lalu yaitu sekitar 19.000 kapal melewati Terusan Suez
pada 2020, kata SCA, dengan rata-rata lebih dari 50 per hari.
AFP
melaporkan pada Rabu (14/4/2021), pihak berwenang Mesir menuntut perusahaan
Jepang pemilik kapal membayar 900 juta dollar AS (Rp 13,13 triliun) jika kapal
ingin kembali berlayar. " Kapal itu akan tetap di sini sampai
penyelidikan selesai dan kompensasi dibayarkan
", Ujar SiDin LetJen Osama
Rabie kata kepala Otoritas Terusan Suez
(SCA).
Meski
Osama Robie belum memberikan kejelasan terkait perkiraan ganti rugi dan data
rincian biaya dari insiden tersebut,
namun menurut Business Insider
biaya kompensasi yang dituntut kemungkinan akan mencakup diantaranya, biaya
transit dan biaya pembebasan kapal. Refinitiv, sebuah perusahaan keuangan yang
berbasis di London, memperkirakan bahwa Mesir kehilangan 95 juta dollar AS (Rp
1,4 triliun), saat biaya transit sementara Ever Given memblokir Suez.
Sementara
proses pembebasan kapal memerlukan dua kapal keruk, 11 kapal tunda dengan
berbagai ukuran, ada juga gaji untuk 800
pekerja Mesir yang beroperasi sepanjang waktu untuk membebaskan kapal. Biaya lainnya bisa termasuk ganti rugi perbaikan
kerusakan kanal dan perlengkapan lain-lain yang digunakan untuk membebaskan
kapal seperti ekskavator.
“ Terusan Suez jalur pelayaran dunia yang
mempersingkat antara Eropa Barat, Asia Selatan dan dunia
“,
S a i
d b y JanggOLatieFLegendS@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar