NusaNTaRa.Com
byRyaNSyaHPutrA,
J u m ‘ a
t, 2 0
A g u
s t u
s 2 0
2 1
“ Pengumuman administrasinya 12 April 2021 dan
saya lulus ”, Ujar SiGaluH Hernawati, Jumat (20/8/2021). Hernawati (38), guru SMPN 3 Kendari dan MTs
Al Wahdah Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil melalui seleksi untuk
menjadi tenaga pengajar di sekolah Indonesia di Kota Riyadh, Arab Saudi. Untuk lulus sebagai Tenaga Kependidikan
Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) 2021, Hernawati harus melalui beberapa
tahapan seleksi. Mulai dari administrasi, kemampuan berbahasa Inggris,
psikotes, wawancara, hingga psikologi.
Setelah dinyatakan lulus administrasi, dia melakukan
simulasi micro teaching dan menjalani wawancara dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi hingga
Kementerian Luar Negeri. “ Pada saat micro teaching, kami disuruh untuk
mengajar di depan juri secara virtual. Dan wawancaranya menitikberatkan apa
alasan kami ikut, apa visi misi kami, apa yang akan kami lakukan di sana, dan
apa yang akan kami berikan kepada anak-anak Indonesia yang bersekolah di sana.
Itu diwawancara sekitar 90 menit. Dan pertanyaannya betul-betul menantang
kami ”,
Ujar SiGaluH Hernawati.
Penerimaan guru non Pegawai Negeri Sipil bermula pendaftarannya dibuka mulai 18
April-8 Mei 2019, dalam rangka memenuhi
kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan pada Sekolah Indonesia di Luar Negeri
(SILN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) membuka kesempatan
bagi Guru dan Tenaga Kependidikan berstatus bukan pegawai negeri sipil (PNS)
yang memenuhi persyaratan dan berminat untuk ditugaskan pada SILN (Sekolah
Indonesia Luar Negeri).
Sekjen Kemdikbud Didik Suhardi dalam pengumumannya
mengungkapkan, formasi Guru dan Tenaga Kependidikan ini tersedia di SILN Riyadh
(Arab Saudi) dan Jeddah (Arab Saudi).
Selain untuk penempatan di Arab Saudi, tenaga guru juga dibutuhkan untuk
sekolah Indonesia di Kairo (Mesir), Yangon (Myanmar), Kuala Lumpur (Malaysia),
Tokyo (Jepang), Davao (Filipina), Singapura, Bangkok (Thailand), dan Kota
Kinabalu (Malaysia).
Pada 18 Agustus 2021, Hernawati bersama 78 pengajar lainnya
di seluruh Indonesia dinyatakan lulus. Hernawati akan menjadi pengajar di
sekolah Indonesia di Kota Riyadh sebagai guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) selama tiga tahun, 2022 sampai 2025. “ Awalnya
900-an orang. Yang masuk seleksi administrasi 262 orang, sampai dengan seleksi
akhir 242. Dan yang dinyatakan lulus di sekolah luar negeri itu sebanyak 78
orang ”, Ujar SiGaluH Hernawati.
Saat ini, Hernawati tengah mempersiapkan diri untuk mengajar
di sana. Mulai belajar bahasa Arab dan
bahasa Inggris. “ Mungkin
prediksinya berangkat akhir Desember 2021, atau awal 2022. Untuk mengajar pakai
bahasa Indonesia, karena yang diajar warga Indonesia di sana. Untuk sehari-hari
kami mempersiapkan bahasa Arab dan bahasa Inggris juga. Terkait cuaca masih
belum tau ”, Ujar SiGaluH Hernawati.
Hernawati merupakan satu-satunya guru di Sultra yang
berhasil lulus dalam seleksi. Atas
keberhasilan tersebut, dia mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga,
pihak sekolah, hingga Dinas Pendidikan Kota Kendari.
“ Semua ini tidak lepas dari orang tua saya, saudara-saudara, keluarga, suami dan anak. Motivasi dari Kepala Sekolah Negeri 3 Kendari, Mansur Mokuni beserta teman-teman yang sangat mendukung dan mengikuti kegiatan ini. Terima kasih pula Dikmudora Kota Kendari, Makmur, yang betul-betul memfasilitasi ikut membantu saya dalam pengurusan berkas dalam tahap seleksi awal “, Ujar SiGaluh Hernawati Laji.
Pahlawan Tanpa jasa
seorang pengabdi,
Satu Guru Kendari lulus jadi pengajar di Arab Saudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar