Rabu, 30 Juni 2021

SILEK DAN SURAU MEMILIKI SEJARAH YANG SAMA DI MINANG HARUS DIHIDUPKAN KOMBALI UJAR GUBERNUR SUMBAR

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakkaranG,    J  u  m ‘ a  t,   2  5      J    u    n    i      2  0  2  1

Mahyeldi, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar)  menganjurkan silek (silat tradisional Minangkabau) dihidupkan kembali pada setiap masjid dan Surau di daerah untuk memperkuat nilai-nilai budaya dan agama demi memberikan kontribusi bagi keutuhan bangsa dan negara.   “  Silek itu asal katanya sillah atau hubungan silaturahim. Setelah memperkuat hubungan dengan Allah dengan mengaji di masjid dan surau, kemudian dilanjutkan dengan memperkuat hubungan sesama manusia dengan silek  ”,  Ujar SiDin Mahyekdi  saat peresmian sekaligus khutbah Jum’at perdana di Masjid Fathul Barri, Nagari Simawang, Kec. Rambatan Kab.Tanah Datar, Jum’at (25/06/2021).

Gubernur Sumbar mengatakan, sejarahnya silek dan surau di Minangkabau memang sangat erat kaitannya,   hubungan erat antara unsur budaya (silek) dan agama (surau) itulah yang membentuk tokoh-tokoh Minangkabau yang kemudian ikut menjadi pendiri bangsa Indonesia.     Kita berharap Ninik Mamak (tokoh adat), Wali Nagari hingga pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat untuk menjaga nilai-nilai budaya dan agama tersebut  ”,   Ujar SiDin Mahyeldi.

Mahyeldi  menilai gerakan kembali ke nagari, kembali ke surau yang digemakan setelah reformasi adalah momentum untuk menggali kembali nilai-nilai yang telah berhasil membentuk tokoh-tokoh Minang menjadi tokoh pendiri bangsa.   Iapun menyebut kalau ingin membangun Ranah Minang maka perbaiki bangun Nagari kalau ingin membangun Sumbar maka bangun Kabupaten/Kota.

   Darah para pendiri bangsa itu mengalir dalam generasi muda kita. Dengan nilai-nilai budaya dan agama itu diharapkan generasi muda Minang sekarang bisa mengambil peran dalam pembangunan Indonesia   ”,   Ujar SiDin Mahyeldi Laji.

Masyarakat  Tanah Datar Sumbar  dalam rangka mempertahankan Budaya  Silat  terus mengembangkan tradisi budaya dan olahraga pencak silat ini dengan melaksanakan Festival Silat GSB,   sebagaimana disampaikan  Ketua IPSI Tanah Datar Zuldafri Darma dalam laporannya di GOR Cindua Mato saat peresmian Festival  tahun lalu.      Festival silat tradisional ini perlu terus kita kembangkan dan lestarikan. Demi menjaga adat budaya masyarakat Minangkabau   ”,  Ujar SiDin  Zuldafri Darma yang juga Wakil Bupati Tanah Datar, Jum’at (13/12/2019) lalu.

Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian mengharapkan masjid yang dibangun bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif untuk pembangunan nagari dan SDM generasi muda.    Ia meminta anggota DPRD ikut pula berperan untuk mengembangkan potensi generasi muda itu dengan mengalokasikan anggaran untuk berbagai kegiatan, termasuk untuk pembangunan masjid.

Namun  Wabup  mengingatkan dalam kondisi pandemi,  semua kegiatan  harus  tetap  menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penularan.       Nagari Simawang adalah salah satu nagari yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Solok.   Diharapkan  masyarakat  dapat menjaga  kondunsifitas  di tapal batas antara dua daerah itu   ”,  Ujar SiDin Richi Arpian.

Acara peresmian tersebut  turut dihadiri  Pejabat Pemprov dan anggota DPRD Tanah Datar diantaranya, Ali Muhar Sutan Tunaro, Adrijinil Dt. Rang Kayo Mulie  dan St. Abu Bakar LC.   Kemudian  Kepala Kementrian Agama Tanah datar Drs.H. Sahrul,  Camat Rambatan  Dra. Liza Martini,  Wali Nagari Simawang Ernof S.H   dan   Ketua  Pembangunan  Masjid  H. Masrul Tanjung, S.Ag, M.Pd   serta  masyarakat Tanah  Datar Sumbar.

Kuat iman dan pisik hidup akan tenang,

Silek dan Surau tumbuh bersama di masyarakat Minang.



Selasa, 29 Juni 2021

SPRINTER ASAL NTB LALU M ZOHRI AKAN TAMPIL DI OLIMPIADE TOKYO 2021

NusaNTaRa.Com

byFarhaMTukirmaN,    S  e  l  a  s  a,   2  2      J    u    n    i      2  0  2  1

Lalu Muhammad Zohri Sprinter muda Indonesia pertama yang sukses memastikan diri tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, 23 Juli- 8 Agustus mendatang.   Kepastian tersebut  berdasarkan hasil yang diukir Zohri dalam Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix 2019 di Nagai Stadium, Osaka, Jepang, 19 Mei 2019,  di kejuaraan yang masuk dalam rangkaian kualifikasi Olimpiade Tokyo, Lalu M Zohri mampu membuktikan diri bersaing dengan pelari-pelari elite dunia seperti  juara dunia sekaligus peraih medali emas nomor 100 meter Olimpiade 2004 Athena asal Amerika Serikat, Justin Gatlin.

Ia menjadi pelari termuda   saat itu yaitu  18 tahun,   tapi  Lalu M Zohri  mampu finis  urutan ketiga dengan  catatan waktu 10,03 dtk,    terpaut 0,03 dtk dari Justin Gatlin yang merebut podium utama  dan  urutan kedua ditempati  pelari asal Jepang,  Yoshidide Kiryu  dengan  waktu 10,01 dtk.    Sebelum tampil di Osaka,  pria kelahiran 1 Juli 2000  sudah dua kali mengukir rekor nasional nomor lari 100 meter putra di Kejuaraan Asia 2019 di Doha, Qatar, 22 April 2019,  pertama dipecahkan Lalu Zohri di babak semifinal  dengan  waktu 10,15 dtk yang  mempertajam  rekor  Suryo Agung Wibowo  (10,17 dtk)  yang sudah 10 tahun dipegangnya  pada SEA Games 2007 Laos  dan Suryo  A Wibowo  kembali mempertajam rekor nasional 100 meter itu di babak final dengan waktu 10,13 dtk.

Keberhasilan  pelari asal Lombok, Nusa Tenggara Barat setelah mencatat waktu  10.03 dtk  dan  dinyatakan lolos Olimpiade karena berhasil menembus limit kualifikasi nomor lari 100 meter putra Olimpiade Tokyo yang ditetapkan, yakni 10,05 dtk.   Selain menembus limit kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo, catatan yang diukir Lalu M Zohri di Jepang itu sekaligus mempertajam rekor nasional nomor lari 100 meter putra atas nama dirinya sendiri (10,13 dtk) yang dibukukan dalam Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar, 22 April 2019.

Lalu M Zohri,  bergabung ke pelatnas  akhir 2017, seakan mengangkat kembali derajat prestasi atletik Indonesia di ajang internasional  termasuk  Olimpiade dengan  membawa  atlet Indonesia mampu kompetitif pada nomor lari jarak pendek yang selalu didominasi oleh pelari AS dan Jamaika.   Pasalnya, belum ada lagi pelari Indonesia yang mampu menembus syarat kualifikasi Olimpiade—bukan karena jalur wildcard—sejak Mardi Lestari yang lolos semifinal nomor lari 100 meter pada Olimpiade 1988 Seoul.

Lalu M  Zohri sebelumnya sudah mencuri perhatian sejak tampil dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di Tampere, Finlandia, 11 Juli 2018,  mengukir untuk pertama kali sprinter  Indonesia  meraih medali emas  nomor lari 100 meter, yang merupakan nomor paling bergengsi di cabang atletik.   Bersaing dengan tujuh sprinter junior terbaik dunia, Zohri finis terdepan dengan catatan waktu 10,18 dtk, mengalahkan pelari AS Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 dtk,  kinipun Lalu M  Zohri  dinobatkan sebagai pelari tercepat Asia Tenggara yang memiliki catatan waktu terbaik 10,03 dtk.

Di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 di Khalifa International Stadium Doha, Qatar  27 September 2019  dia hanya mampu berada  urutan keenam nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 10,36 dtk   dan gagal memenuhi ambisinya  mempertajam rekornya  menembus 9 detik  dan membuat Lalu M Zohri tak bisa melaju ke babak berikutnya dan harus pulang ke Tanah Air lebih awal.   Hasil itu karena selama kurangnya pengalaman Zohri di ajang Kejuaraan Dunia yang diikuti pelari-pelari elite  seperti jagoan AS Christian Coleman dan Justin Gatlin, serta sprinter Jepang keturunan Ghana,  Abdul Hakim Sani Brown.

Selain hal itu  Lalu M  Zohri  mengakui bahwa  kerap kehilangan konsentrasi saat sedang berlomba di lintasan, bahkan sering menoleh ke arah pelari yang menjadi pesaingnya,     Saya memang sering sulit konsentrasi kalau sedang bertanding, bahkan mudah terganggu dengan suara-suara. Tapi saya mencoba untuk melatih diri agar bisa focus   ”,   Ujar SiDin Lalu M Zohri denga Plabomoranya (hebatnya).   Rasa percaya diri, mental dan kemampuan menjaga fokus menjadi salah satu pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan Lalu M Zohri sebelum berlaga di Olimpiade Tokyo nanti.

Sprinter Indonesia  2009an Suryo Agung Wibowo, 

Lalu M Zohri sprinter Indonesia lolos ke Olimpiade 2021 Tokyo.



Senin, 28 Juni 2021

FESTIVAL MAHAKAM 2018 DISEMARAKKAN DENGAN PARADE 1000 MANDAU

 NusaNTaRa.Com                                                               byMuhammaDNunukaN,           Selasa   06    N o v e m b e r     2018

Keseruan Festival Mahakam 2018, festival yang diisi dengan berbagai peragaan Adat Budaya masyarakat yang mendiami wilayah sepanjang Sungai Mahakam mulai dari muara hingga hulu mahakam di Mahakam hulu baik dari suku Dayak, Kutai, Banjar dan kaum pendatang yang di pusatkan di Samarinda, acara ini juga diramaikan dari daerah lain di Nusantara bahkan dari Luar Nogri.   Acara tersebut semakin lengkap karena diisi dengan parade 1.000 mandau, Minggu (04/November/2018) senjata khas suku Dayak dari berbagai suku Dayak.  

Parade 1.000 Mandau mengambil start di Taman Samarendah Kota kemudian meliwati sejumlah jalan Protokol mulai Jalan Awang Long, Jalan Gajah Mada dan berakhir di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur.   Menurut Agnes Gering Belawing Kabid Destinasi dan Usaha Pariwisata Kota Samarinda, parade diikuti 1.200 peserta  yand datang dari seluruh penjuru Kalimantan.

"  Kita menargetkan 1.000 peserta  tapi yang mendaftar 1.200 peserta, event ini juga dimeriahkan 23 Tim Marching Band dari sekolah-sekolah di Samarinda ditambah 20 perguruan Pencak Silat, Kesenian Reog, Tim Barongsai dan Paguyuban orang Maluku di Samarinda, jadi ada sekitar 5 sampai 6 ribu peserta yang mengikutu Parade ini  ",  Ujar SiGaluh Agnes G Belawing dengan Soppenger (Jumawa).

Ini untuk pertama kalinya parade 1.200 Mandau hadir di Festival Mahakam Samarinda yang berlangsung 02 -  04 November 2018 yang dihadiri suku Dayak dari seluruh penjuru Kalimantan.  Dalam parade tersebut diperagakan Mandau terbesar  dengan panjang 03 meter dengan berat sekitar 50 kg dan Mandau yang cukup berat ini dibawakan sekitar 06 - 08 orang secara bersama-sama.

Pawai budaya ini diawali dengan Perwakilan Spanyol kemudian penampilan Drumband, Barongsai dan Barisan Perguruan Pencak Silat.  Dibelakangnya tampil kostum kreasi etnik karnival dilanjutkan 1.000 orang Dayak yang berpakaian Adat dengan membawa berbagai mandau.  Parade ini terasa jadi lebih meriah ketika peserta menampilkan straksu yang menarik seperti Tarian khas Dayak, Barongsai dan Reog.   

Parade 1.000 mandau ini juga menampilkan prosesi ritual adat Mandau di panggung utama.  Prosesi di demonstrasikan dihadapan Walikota Samarinda dam para undangan.  Mulai dari Mandau kecil, terbesar dan terkecil diletakkan berbaris dan Prosesi ini pimpin ketua Adat Dayak.  "  Animo masyarakat Dayak dari berbagai Kabupaten  begitu tinggi.  Mereka senang dan bangga dengan kegiatan ini.  Mereka merasa mendapat wadah untuk mengangkat budaya Mandau.  Mereka datang dengan sukarela dengan biaya sendiri  ",  Ujar SiGaluh Agnes G Belawing.

Suasana semakin heboh manakala Mandau Terpanjang  dan Mandau Terbesar ditampilkan.  Mandau ini dibawakan oleh beberapa orang Dayak  diiringi dengan tarian Perang yang mempesona membuat para warga bersorak gemuruh dan berdecak Kagum serta memberikan tepuk tangan pada setiap atraksi.

"  Selain promosi budaya, kita juga ingin mengedukasi dan mengenalkan Mandau.  Sekaligus melestarikan Budaya.  Karena Mandau adalah pusaka Suku Dayak yang menjadi jati diri dan ciri khas Kalimantan.   Baik dari Sejarah, Ritual dan dari kaitan kehidupan orang Dayak itu sendiri.  Mandau juga sudah mendapatkam sertifikasi  Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan dan KeBudayaan  ",  Ujar SiGaluh Agnes G Belawing Laji.

Menteri Pariwisata  Arief Yahya memberikan apresiasi kepada Festival Mahakam  yang mampu menampilkan kebudayaan Dayak dengan Luar biasa.   "  Budaya itu semakin akan semakin tinggi valuenya.   Dan akan lebih menghasilkan.   Kita harus mendukung event-event budaya  seperti ini.   Karena inilah kekuatan Indonesia.  Kebudayaan inilah yang kita kenalkan kemancanegara  ",  Ujar SiDin Arief Yahya.

Budaya seni melakoni kehidupan, 

1.000 peserta mengikuti Parade Mandau di Festival Mahakam 2018.




NusaNTaRa.Com  Advestesment

Melayani pemasangan Iklan

Sila Dail Talian 0812 5856 599



APARAT MALAYSIA MEMUKUL HINGGA BONYOK WNI DI PERBATASAN, BAGI DEDDY SITORUS INI PENGANIAYAAN

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakkaranG,     R   a   b   u,  2  3      J    u    n    i      2  0  2  1

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI ),  Ir.  Deddy Yevry Hanteru Sitorus menyesalkan arogansi oknum aparat Kerajaan Malaysia yang diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Nunukan.   Bagi Deddy,  seberapa besarpun kesalahan seseorang,  penyiksaan tetap merupakan pelanggaran,   terlebih,  hal ini telah diatur dalam UU No 5 Tahun 1998 Tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam,

Efendi Putra alias Gohan bin Dudi,  warga Negara Indonesia (WNI)  asal  Nunukan  mengalami tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh aparat Malaysia di muara perairan Sungai Ular, Kabupaten Nunukan, pada Jumat (18/06/2021).     Tindakan pihak keamanan Malaysia ini termasuk biadab dan tidak ber-peri-kemanusiaan! Apakah tidak ada cara beradab untuk menyelesaikan masalah seperti ini, apakah tidak ada hukum yang manusiawi untuk persoalan seperti ini selayaknya negara beradab ?  ”,  Ujar  SiDin Deddy Sitorus,  Rabu (23/06/2021).

Dilansir dari kabar Nunukan, Hj. Refi ibunda Gohan menyatakan keberatannya terhadap dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya,  ‘’  Anakku dikasih bonyok, sampai kritis dia di hospital Tawau, saya tidak terima, saya akan tuntut masalah ini  ’’ Ujarnya, Selasa (22/6/2021).

Refi menceritakan pertama kali mendapatkan kabar tersebut dari rekannya yang bertugas sebagai perawat  di Hospital Tawau pada Sabtu, (19/06/2021).  Perawat tersebut menghubungi Refi melalui panggilan video dan memperlihatkan kondisi Gohan yang babak belur dan harus menjalani tindakan operasi,  ‘’  Panik sekali saya waktu itu.  Saya tanya dia siapa buat begitu ?  apakah polis Malaysia ?  dia mengangguk lemah.  Saya tanya lagi sama siapa di speedboat ?  dia jawab dengan bisikan kalau dia hanya berdua dengan Juma pemilik speedboat,  tanpa membawa penumpang  ’’,  Ujar SiGaluh Hj. Refi dengan Plabomoranya (hebatnya).

Setelah sampai ruang operasi, komunikasi terputus dan sampai hari ini Refi tidak bisa menghubungi anaknya ataupun perawat hospital Tawau yang pertama kali mengabarkan kondisi Gohan.   ‘’  Yang jelas saya mengutuk kekerasan yang terjadi pada anak saya.   Kalaupun dia melewati batas Negara harusnya cukup diusir, bukan dihajar sedemikian rupa.   Itu brutal, tidak manusiawi dan saya meminta keadilan  ’’,  Ujar SiGaluH Refi. 

Hj.  Refi sudah melakukan sejumlah komunikasi dengan pihak keluarganya yang bekerja di Kerajaan Malaysia  dan berharap bisa mengusut kekerasan yang menimpa anaknya.   Terlebih informasi yang dia dapat dari sejumlah instansi,  termasuk dari aparat Malaysia  ada enam kali tembakan yang keluar dalam aksi tersebut.

Deddy Sitorus menegaskan,  seharusnya tindak kekerasan tidak boleh terjadi terlebih terhadap seorang WNI yang dilakukan oleh Aparat Negara lain.   Untuk itu ia berharap,  pihak Kementerian Luar Negeri RI, Konsulat Jendral di Tawau dan aparat Indonesia yang bertugas di (perairan) perbatasan perlu dimampukan untuk melindungi warga Indonesia.      Lengkapi mereka dengan peralatan yang memadai, anggaran yang cukup dan keterampilan yang dibutuhkan.   Kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan dan jangan sampai terulang di masa depan   ”,   Ujar SiDin Deddy  Sitorus.

Old Tawau City

Petugas arogan melanggar aturan,

Bagi Deddy  Sitorus petugas RI diperbatasan perlu lebih dimampukan.



Kamis, 24 Juni 2021

KEHIDUPAN WONG JOWO YANG MEMBUMI DI NEGARA KALEDONIA BARU FASIPIK

NusaNTaRa.Com

byFarhaMTukirmaN,  S   e   n   i   n,   1  0      M    e    i     2  0  2  1

 

Masyarakat keturunan Jawa yang telah membumi di Kaledonia Baru, sebuah wilayah yang terletak di sub benua Melanesia di Samudera Pasifik sebelah barat daya merupakan populasi kedua terbanyak orang-orang Jawa di luar negeri, setelah Suriname.  Saat ini tercatat ada lebih dari 7.000 orang keturunan Jawa di negara yang beribukota Noumea itu yang merupakan  generasi keempat dan kelima.

Jika orang-orang dari generasi yang lebih tua masih bisa berbahasa Jawa, namun generasi milenial nya sudah tidak bisa karena  mereka hanya bisa berbahasa Perancis.   Status negara ini memang masih kolonial Perancis,  hal ini  berdasarkan hasil referendum yang digelar pada 4 Nopember 2018 dimana  57,4 persen penduduk Kaledonia Baru masih ingin tetap bersama Perancis  sedangkan sisanya yang 43,6 persen ingin berdiri sendiri.

Warga Kaledonia Baru  yang beragama ISLAM  sekarang  sekitar  5 persen atau sekitar 25.000 orang dari keseluruhan penduduk Kaledonia Baru yang berpopulasi 241.000 jiwa dengan mayoritas adalah beragama Katolik (75 persen), Protestan (16 persen), dan animisme 5 persen.   Islam masuk ke Kaledonia baru seabad lalu oleh orang-orang Arab, Maroko, Aljazair menyusul Indonesia, saat ini umat Islam banyak bermukim di bagian utara negara itu. Orang-orang keturunan Jawa ini memang memegang peranan penting bagi berkembangnya agama Islam di sana, selain juga oleh mereka yang keturunan Aljazair.

Saat ini ada sebuah pusat Islam yang dibangun di Noumea dan direncanakan  akan dibangun lagi di Bourail.   Menjadi tempat diselenggarakannya ibadah-ibadah keislaman, Noumea Islamic Center juga menjadi tempat penyelenggaraan hari-hari raya seperti IdulFitri, Idul Adha, Isra Miraj, Maulid Nabi Muhammad SAW  dan lainnya.

Kendati jauh dari kampung halaman di tanah leluhur, namun nuansa Jawa tidaklah pudar banget,  termasuk dalam kegiatan atau tradisi dalam menyambut tibanya bulan Ramadhan atau Lebaran.   Jika di Jawa, Sunda, atau wilayah lainnya di Indonesia mengenal tradisi Nyadran, yaitu mengunjungi dan membersihkan makam, masyarakat etnis Jawa di Kaledonia Baru pun masih melakukan yang sama.

Namun ada yang berbeda. Karena etnis Jawa di sana sudah beranak pinak dan kawin campur dengan etnis lainnya yang ada di Kaledonia Baru.   Seperti yang terlihat dalam acara Nyadran itu,   usai membersihkan makam bersama-sama, maka Pak Kyai berdoa secara Islam,     "  Dilanjutkan dengan doa secara Katolik  ",   Ujar SiDin Widyarka Ryananta Konsul Jenderal RI.  Hal itu karena suami atau isteri mereka beragama Kristen.

Tahlilan adalah  tradisi untuk memperingati seseorang keluarga yang telah meninggal juga masih  digelar di sana oleh biospora Jawa di Kaledonia Baru.  Masyarakat Jawa di Kaledonia Baru bekerjasama dengan Islamic Center dan Konsulat Jenderal RI di sana menggelar aktivitas Ramadhan  diantaranya Tausiyah agama dan sholat Tarawih, selain aktivitas adat dan keagamaan lainnya.  Tidak sulit menemukan kebutuhan Ramadhan pada bulan suci bagi etnis Jawa di sana,  karena Islamic Center Noumea menyediakan berbagai informasi sekitar tempat Islam termasuk restoran dan barang halal apalagi wong Jawa dan Arab banyak yang membuka Restoran halal.

Ketika ditemukan pertamakali tambang nikel di Sungai Diahot pada tahun 1864, Perancis membutuhkan para pekerja untuk mengerjakan tambang yang kemudian mendatangkan sejumlah pekerja dari wilayah Indo-Cina, Jepang  dan Hindia-Belanda.  Menyusul warga Jawa sebanyak  170 orang dikirimkan ke Kaledonia Baru pada tahun 1896 berdasarkan perjanjian Koeli Ordonantie yang juga dipekerjakan di perkebunan Kopi.

Setelah masa kontraknya yang berdurasi lima tahun habis mereka tidak ingin kembali ke Jawa  namun ingin menetap di sana.   Orang-orang Jawa kini sudah sangat berbeda dibandingkan ketika mereka tiba di sana,  karena sudah banyak yang berhasil dan menjadi pejabat seperti berpangkat militer, pengusaha  atau menjadi petinggi romorentah.

Pada masa pemerintahan Napoleon III Kaledonia Baru menjadi tempat pembuangan sekitar 22.000 penjahat politik antara tahun 1860-1897,  mayoritas dari mereka kembali lagi ke Perancis, hanya sedikit yang tetap tinggal di Kaledonia Baru.   Kaledonia Baru ini ditetapkan pada tahun 1946 menjadi bagian dari wilayah luar negeri Perancis, baru  tahun 1953 status kewarganegaraan Perancis diberikan kepada semua penduduk di Kaledonia Baru tanpa memandang etnis dan status.

Nusantara juga di apit laut Fasipik,

Wong Jawa hidup membumi di Kalenodia Baru Fasipik.



Selasa, 22 Juni 2021

GoWeiS, MENUJU BUKIT PELANGI LAPAS NUNUKAN DAN MENGENAL PETERNAKAN SARANG BURUNG WALLET

NusaNTaRa.Com

byKariTaLa  L  A,    M  i  n  g  g  u,  2 0      J    u    n    i      2  0  2  1

Salam GoWeiS PerBataSan, Minggu   13juni2021 tepat jam 07.30 Wite saya telah berada di Arena Alun-alun kota Nunukan lengkap dengan Sepeda BOXERku,  dengan Rencana akan menuju Bukit Pelangi Lapas Nunukan sembari menikmati kehidupan Petani Sawah,  Nelayan Rumput Laut dan Peternak Sarang Burung Wallet yang ada disepanjang jalan yang akan saya lewati nanti.   Pengalaman ini tentunya akan memberikan pengetahuan baru serta sukur-sukur  jika dapat share dengan warga Indonesia  dan menjadi pegangan hidup mereka, karena manusia yang  baik adalah mereka yang banyak memberi manfaat kepada sesama  manusia.

Burung walet (Collocalia vestita) merupakan burung dengan sayap meruncing, berekor panjang, berwarna hitam dengan bagian bawah tubuhnya berwarna coklat,  banyak hidup di daerah pantai,  daerah permukiman,   penghuni gua atau ruang besar seperti bubungan kosong.  Burung Wallet memiliki kaki pendek  tidak dapat berdiri sehingga banyak ditemui  menempel pada dinding tembok atau atap serta dengan bantuan Ekolokasi  ampu terbang ditempat gelap.    Burung ini memiliki sarang yang sangat mahal karna dapat dibuat Sup dan bahan obat-obatan,  yang terbuat  dari air liurnya  dan  secara berkelompok.

Star GoWeiS pagi inipun saya mulai dengan melalui rute jalan Pattimura, TVRI dan Pelabuhan yang banyak dihiasi Ruko dan Café tertutup di sepanjang jalan,  suasana terkesan masih tenang  serta warga yang sibuk berolah raga pagi Boxer kukayuh terus sehingga meluncur santai.  Ketika melewati beberapa titik dijalan tadi suasan tenang kadang dihiasi dengan Gemuruh  suara  Citcit -  Cicit burung wallet disekitar bubungan masuk bangunan batu tiga lantai sebagai sarangnya yang berlobang dan tak kurang saya menemukan dibawahnya merupakan tempat  usaha dan kediaman sipemilik.

Diujung jalan Pelabuhan membelok kekiri terlihat area Pelabuhan Nunukan dengan Terminal Passengger yang mewah  dua lantai dan digapura masuk bertulis  “PORT OF TUNON TAKA NUNUKAN” dan ini termasuk salah satu Program  “GERBANG TOL LAUT NUSANTARA”  yang peresmiannya secara nasional dilakukan Presiden Jokowi.    Pedal sepeda ku kayuh lagi menyusuri Ring Road Pantai Timur Nunukan sejauh 5 km, sepanjang dihiasi bakau,  perumahan Warga dan petani Rumput laut, disinipun saya menemukan beberapa bangunan Sarang Burung Wallet.   Kayuan GoWeiSkupun kuhentikan ketika bertemu dengan seorang nelatan yang sibuk menjemur Rumput Laut sembari mendengar kisahnya,      Rumput Laut ini oleh para pemborong akan di pasarkan ke Balikpapan, Surabaya dan Makassar,  kemudian di eksport ke luar negeri  “,  Ujar SiDin Jaludding dengan Plabomoranya (hebatnya).

Pak Jamure dengan Sarang Burung Waletnya

Tak terasa sayapun telah meluncur di Jalan Ujang Dewa kawasan yang banyak terdapat Perkantoran Daerah Kabupaten Nunukan seperti Kantor DPRD Kab. Nunukan,  Kantor Gadis II,  Dinas Lingkungan Hidup, Kapolres, Imigrasi  serta perumahan warga.  Dikawasan inipun saya menemukan Peternak Sarang Burung Wallet seperti  Laudin Lamara di kampung Butun, karena agak cape setelah melintasi jalan tadi dengan 4 jalan berbukit tajam saya pun singgah dan mengobrol dengan pak LaUdin.    Harga jual dalam tiga bulan terakhir sudah jauh lebih stabil Pak,  harga jual sempat menurun hingga 25 persen di awal tahun 2020. Seperti jenis mangkok hanya seharga Rp 9 juta menjadi  jenis mangkok seharga Rp7 juta dan jenis patahan seharga Rp5 juta  “,  Ujar SiDin LaUdin LaMara.

Kepala Bapenda Kabupaten Nunukan, Sabri SSos MAgb mengatakan,    Dengan rinciannya di Pulau Nunukan sebanyak 306 unit, kemudian di Pulau Sebatik sebanyak 357 unit, lalu di Kecamatan Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung dan Lumbis sebanyak 434 unit, sedangkan di Krayan hanya ada empat rumah burung wallet.  Untuk rumah burung walet yang sudah produktif ,  yang ada datanya baru di Pulau Nunukan sebanyak 66 dari 306 rumah burung wallet  “,  Ujar SiDin Sabri MAgb,    Meskipun jumlah rumah burung wallet sangat banyak, namun untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sangat minim dari target tahun ini sebesar Rp 100 juta  “,  Ujar SiDin menambahkan, dikutip dari Koran Kaltara.

Kayuan sepeda harus ku kayuh teratur karena kaki terasa mulai pegal dan didepan ada dua tanjakan lumayan sebelum sampai di Kantor Bupati, tapi sebelumnya saya telah melewati sungai Sedadap dan melintasi  tiga Sarang Burung Wallet diantaranya milik Pak Rusdiansyah sekaligus pemilik warung Banjar Indah.      Pertama  adalah membuat sarang dari wallet itu sendiri  dengan  sebuah ruangan kosong dengan pencahayaan yang minim agar wallet mudah beradaptasi.    Buatlah di daerah yang minim akan kebisingan dan terpencil dengan suhu sekitar 24-26 derajat celcius dengan kelembapan udara 80-95 persen.   Buatlah bangunan  berwarna cerah akan mudah mengundang wallet untuk masuk kedalam sarang tersebut.   Setelah itu memberi makan alami seperti Rayap, Kumbang,  Semut dan serangga lainnya  “,   Ujar SiDin Rusdiansyah menjelaskan.

Setiba di Kampung Sei Jepun   yang berhiaskan sawah dengan padinya yang mulai mengeluarkan bulir padi sayapun berhenti pas dekat Sarang Burung wallet berwarna putih ditutupi jaring kasa, beristirahat karena telah melewati tanjakan didepan Kantor Bupati.   Sambil beristirahat kuperhatikan kawasan persawahan yang ternyata masih banyak yang tidak di garap katanya pemiliknya lagi mengerjakan rumput laut yang tak jauh dari situ (2 km).   Setelah melewati Perumahan Dinas Angkatan laut yang tenang Boxerkupun telah berada di turunan tajam sehingga kubiarkan saja meluncur bebas hingga memasuki Kampung Pertanian Mensapa dengan area sawah yang lebih luas.

Melewati Kampung Mensapa terlihat sawah-sawah yang baru ditanami (3 minggu) dan area yang baru digarap dengan irigasi yang memadai,  disinipun saya menemukan Rumah batu 3 lantai berwana putih 3 buah sebagai Sarang burung wallet di tengah persawahan.   Pak H Lanning dan Jamure adalah warga disini serta pemilik salah satu Sarang Burung Wallet,    Sebenarnya kawasan ini Pak, masuk kawasan  pengembangan perikanan yang ditetapkan pemerintah tapi karena waktu pembangunan Pelabuhan perikanan Nusantara terjadi kegagalan bangunan sehingga terbengkalai  dan hingga kini tak dilanjutkan  “,  Ujar SiDin Haji Lanning.

Warga disini memiliki mata pencaharian sebagai Petani Sawah, Perkebunan, Nelayan Rumput laut, Nelayan ikan dan Peternak Sarang Burung Wallet,  bahkan diantaranya ada yang menekuni sampai tiga aktipitas tersebut.   Pak Jamure yang juga memiliki Sarang Burung Wallet beranggapan dengan alternatip usaha ia yakin akan lebih memudahka kehidupan keluarganya.     Biasanya burung ini akan berkembang biak ketika menginjak usia 4 tahun dengan  bertelur dua atau tiga butir dalam interval tiga hari. Inkubasi dimulai dari telur pertama, dan berlangsung hingga 19-20 hari.   Setelah itu akan memasuki tahapan yang terakhir, yaitu panen sarang burung wallet.   Sarang burung walet terbentuk tiga kali setahun.  Sarang wallet terbuat dari air liur atau saliva burung wallet yang lengket   “,  Ujar SiDin Jamure.

Sambil StandUp di sepeda kukuatkan mengayuh  melewati jalan mendaki tajam dan sempit di belakang Lapas Nunukan alias Bukit Pelangi Lapas Nunukan dengan empat pondok istirahat,  jam 11.45 sayapun telah beristirahat di pondok ke tiga sambil minum menghapus dahaga dan menikmati roti yang saya bawa.   Dari sini saya lebih mengenal kebesaran Allah dengan menikmati View dari puncak  Bukit Pelangi Lapas seperti   pelabuhan Very Sei Jepun, Kantor Camat, Pasar Rakyat Mamolo, Selat Sebatik dan Puncak gunung menangis yang tertinggi di Pulau Sebatik, moment ini tentunya tak saya lupakan dengan berselfi ria alone.

Setelah menikmati keindahan puncak bukit dan istirahat cukup,   sayapun  lanjut  meninggalkan Area Lapas untuk kembali dengan melewati Kantor Camat Nunukan Solata yang dikomandani Burhanuddin Sutte dan tak lupa mampir di Warung Sriwedari menikmati  “ Mie Goreng Aceh “.   Dua jam kemudian saya sudah berada di kampong Baru Selissong di Rumah Pak Hadu Manda seorang Petani buah Salak dan Pemilik Sarang Burung Wallet, menurutnya peternakan sarang burung tambahan baru usahanya,   Biasanya Pak burung wallet membuat sarangnya untuk tempat berteluar sekitar 3-4 bulan dan saya biasa memanen 1-2 kali setahun sebanyak   2 – 3 kg sekali panen,  lumayan pak buat ongkos kehidupan dan anak  “,   Ujar SiDin Hadu Manda dengan Plabomoranya (hebatnya).   Setelah puas ngobrol dengan Pak Hadu Manda Sepeda kukayuh kembali untuk mengakhiri Touring Goweis ini,   Jam 12.30 sayapun telah berada di Alun-alun kota Nunukan.

Sarang Burung Wallet berkhasiat tinggi,

GoWeiS menikmati  Sarang Burung Wallet menambah energi.



PRESIDEN MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL (MADN) PERIODA 2021 – 2026, MARTHIN BILLA.

NusaNTaRa.Com

byMcDonalDBiunG,  S  e  n  i  n,   2  1     J    u    n    i     2  0  2  1

Mantan Bupati Malinau Kalimantan Utara, Marthin Billa terpilih sebagai Presiden MADN Periode 2021-2026, penetapan tersebut berdasarkan hasil   Musyawarah Nasional (Munas) ke-V  Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) ] di Menara Peninsula Hotel, Slipi, Jakarta Barat, mulai 18-20 Juni 2021.  Selain menetapkan program kerja  dalam Munas tersebut, MADN juga memilih Presiden (Ketua Umum) yang akan menahkodai rganisasi Adat Dayak se Indonesia.

Setelah melalui tahapan dan pertimbangan,  Anggota DPD RI periode 2019-2024 dari Dapil Kalimantan Utara (Kaltara), Marthin Billa yang sebelumya juga menjabat Ketua Dewan Adat Dayak Kaltara ahirnya terpilih menjadi Presiden Majelis Adat Dayak Nasional periode 2021-2026.   Marthin Billa melanjutkan kepemimpian dari periode sebelumnya yang dijabat oleh Teras Narang yang saat itu menjabat Gubernur Kalteng dan Cornelis yang saat itu aktif menjadi Gubernur Kalbar.

Terpilihnya mantan Bupati Kabupaten Malinau dua periode tersebut dibenarkan oleh salah satu tim Formatur Munas MADN, yang sebelumnya menjabat Deputi Presiden MADN, Ir Sipet Hermanto. Ia mengatakan hasil tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama 9 pemilih suara sah di Munas.   "  Seluruh tim yang terdiri dari seluruh DAD, Unsur Pimpinan MADN dan pemilik suara lainnya telah memutuskan bahwa Presiden MADN periode 2021 - 2026 adalah Dr Drs Marthin Billa MM   ",    Ujar SiDin Sipet Hermanto kepada Kalteng Pos, Minggu (20/06/2021).  

Gambaran  umum pemilihan bahwa pada tanggal 18 Juni 2021 kemarin, panitia mengusulkan Martin Buli sebagai Presiden MAND periode 2021-2026,  bersama  pengusulan yang mengajukan nama Gubernur Kaltim Isran Noor.    "  Namun Martin Bila terpilih sebagai Presiden MADN, dari 9 pemilik suara sah dan telah dibentuk formatur yang tentu aja menyusul kepengurusan. Kalau soal usul program sudah dibahas dalam komisi-komisi   ",   Ujar SiDin Sipet Hermanto dengan Plabomoranya (hebatnya). 

Nama Martin Billa bukan nama yang asing di Kancah Nasional terutama bagi masyarakat yang tinggal di Kalimantan. Pria yang akrab dipanggil Bang MB tersebut merupakan Ketua Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).    Dalam ajang Birokrasi, Marthin Blla adalah sosok yang yang dikenal sangat mumpuni. Keberhasilanya dalam memimpin Kabupaten Malinau selama 2 Periode dan berhasil menajadikan daerah yang dipimpinya sebagai Kabupaten yang mengalami kemajuan pesat menjadikan nama Marhin Billa sejajar dengan nama-nama para tokoh yang berpengaruh ditingkat Nasional.

Selama memimpin MADN Kalimantan Utara, Marthin Billa sangat aktif mendororng generasi muda Dayak agar meningkatkan sumber daya manusianya sebagai generasi yang berdaya saing  serta kegigihanya dalam mensosialisasikan Pancasila kepada masyarakat di Pedalaman membuat berbagai pihak mengapresiasi perjuanganya.   Dari bukti pengabdian dan prestasi yang ditorehkanya tersebut, Marthin Billa merupakan sosok yang oleh banyak pihak dianggap sangat layak memimpin MADN.

Bagi  Marthin Billa bahwa kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Presiden MADN merupakan amanah dari masyarakat Dayak se Indonesia  sehingga   tidak ada alasan baginya kecuali menjalankan tugas yang akan diembanya tersebut dengan sebaik-baiknya.     Ini merupakan amanah dari masyarakat. Sehingga tak ada alasan bagi saya kecuali mengemban amanah tersebut dengan semangat pengabdian   ”,   Ujar SiDin Marthin Billa, Sabtu (19/06/2021).

Marthin Billa mengungkapkan bahwa menyukseskan program MADN pasca ia dilatik  dengan menyusun kepengurusan dan Ia mentargetkan dalam waktu 30 hari kepengurusan MADN  tersebut akan terbentuk.      Pertama kita akan menyusun kepengurusan dalam waktu satu bulan.  Yang kedua, baru kita akan rapat kerja merumuskan dan menjabarkan program kerja dengan lebih detik   ”,  Ujar SiDin Martin Billa Laji,  Selanjutnya,  memajukan sumber daya warga Dayak akan menjadi prioritas paling utama,  sehingga nantinya masyarakat Dayak akan semakin mampu menempatkan diri menjadi salah satu garda pembangunan nasional.

Marthin Billa juga akan akan mendorong masyarakat Dayak untuk terus bersinergi dengan semua pihak dalam mewujudkan tatanan sosial yang harmonis, adil dan beradab dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.      Program prioritas yang utama adalah pembangunan sumber daya manusia, ekonomi   dan  sosial. Warga Dayak agar kita semua menjadi maju   ,  Ujar SiDin Martin Billa.

Gagang Mandau berhias Ukiran,  

Martin Billa Putra Dayak Kaltara jadi Presiden MADN.

RUMAH SAKIT APUNG PERTAMA dr. Lie Dharmawan TENGGELAM DIPERAIRAN BIMA

NusaNTaRa.Com

byPakeLEE,   J   u   m ‘ a   t,   1  8      J    u    n    i      2  0  2  1

 

Rumah Sakit Apung (RSA) swasta pertama di Indonesia yang dimilik dr. Lie Dharmawan karam,  saat itu kapal  Rumah Sakit Apung  dalam pelayaran dari Kupang menuju Torano dan berada diperairan Bima NTB, Rabu (16/06/2021) sekitar pukul 14.00 WIT. Lie mengatakan saat ini masih menelusuri penyebab terjadinya musibah.   "  Dalam pelayaran dari Kupang, NTT - menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB di Perairan Bima, kapal mengalami musibah hingga karam  ",   Ujar SiDin LieDharmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).

Kala itu Rumah Sakit Apung baru saja menyelesaikan  tugas pelayanan medisnya  di Pulau Semau, Kupang, NTT  yang diselenggarakan dari tanggal 7 hingga 14 Juni 2021.  Selama empat hari di Semau, RSA telah melayani pasien  sebanyak total 311 orang pasien dalam bentuk pengobatan umum, bedah minor, KB, KB Implan, suntik 3 bulan, cabut gigi, dan Antenatal Care (ANC).    Saat tenggelamnya kapal  RSA dr Lie Dharmawan  terdapat  6 orang yang berada di atas kapal,  namun dr. Lie memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

"  Di atas kapal ada 6 orang, semuanya ABK termasuk kapten kapal. Puji Tuhan mereka semua selamat sehingga tidak ada korban jiwa  ",  Ujar SiDin dr. Lie dan beliau menambahkan bahwa,    "  Mereka berhasil menyelamatkan diri menggunakan skoci sebelum akhirnya mendapat pertolongan dari kapal penumpang KM Niki Sejahtera arah Surabaya  ".

Dia mengaku sedih dengan karamnya Rumah Sakit Apung ini,  tapi dia memastikan semangat menjangkau  wilayah - wilayah pelosok tanah air tidak akan pernah padam dan akan terus dilakukan.   "  Secara manusiawi kita tentunya sangat sedih.  Tetapi, saya pastikan semangat doctorSHARE untuk membantu orang-orang kecil tetap menggebu-gebu. Kami akan bangkit dan kembali berlayar dengan 'bahenol' baru, dengan RSA dr. Lie Dharmawan kedua dalam waktu dekat  ",   Ujar SiDin Dr. Lie Dharmawan.

dr Lie Dharmawan mengkisahkan ketika  mengikuti program Pemerintah untuk mengabdi di daerah terpencil  dan mulai tergerak  untuk  membantu lebih banyak orang.  Suatu ketika kejadian di Maluku Tenggara benar-benar mengubah hidupnya, di mana ada orangtua dan anak berumur 8 tahun yang mengarungi lautan 3 hari 2 malam untuk bertemu dengannya, meminta bantuan untuk mengoperasi anaknya.

"  Anak ini dalam keadaan sakit berat karena ususnya terjepit. Sedangkan secara medis usus yang terjepit sudah harus dioperasi 8 jam sejak kejadian atau ususnya pecah, maut di tangannya. Operasi berhasil, anaknya pulang dengan selamat. Pulang ke Jakarta, terbayang-bayang oleh saya akan anak yang menderita itu, khususnya pada malam hari sebelum tidur, saya berdoa dulu dan bayangan anak itu terbayang senantiasa dan saya terpikir bagaimana bisa membantu mereka yang jauh  ",   Ujar SiDin dr. Lie Dharmawan.

dr. Lie  Dharmawan

Ia terpikir bahwa banyak orang yang tidak berkesempatan mendapatkan akses kesehatan karena infrastruktur yang kurang memadai baik tenaga kesehatan, peralatan medis yang kurang mumpuni  dan tempat berobat yang tak memadai.   Dari sana muncul ide untuk menciptakan kapal apung yang kemudian membuat ia justru dicemooh  “gila”.

Meski merasa terpukul dan sedih atas peristiwa yang menimpa kapalnya, dokter ahli bedah tersebut  yang pertama kali mendirikan Rumah Sakit Apung  ini  tetap bertekad untuk terus menjangkau daerah-daerah pelosok di Tanah Air guna memberikan pelayanan kesehatan.   "  Secara manusiawi kami tentunya sangat sedih. Tetapi, saya pastikan semangat  doctorSHARE untuk membantu orang-orang kecil tetap menggebu-gebu  ".  Ujar  SiDin dr. Lie.

"  Kami akan bangkit dan kembali berlayar dengan 'bahenol' baru, dengan RSA  dr. Lie Dharmawan kedua dalam waktu dekat  ",  Ujar SIDin dr. Lie.   Seperti yang telah diketahui, sejak 2013, RSA dr. Lie Dharmawan atau yang biasa disebut  “bahenol”  telah menjadi ikon doctorSHARE  dan berlayar ke berbagai pelosok Nusantara  menjalankan misi kemanusiaan, sudah ada ribuan warga yang mendapatkan pelayanan medis di Kapal Rumah Sakit Apung tersebut.

Berlayar kepelosok hingga pulau terpencil disana,

Rumah Sakit Apung Pertama dr, Lie tenggelam diperairan Bima.



PELAJAR PAPUA DI KOMPETISI INTERNASIONAL SAINS BALI MERAIH MEDALI EMAS

NusaNTaRa.Com          byDannYAsmorO,      M   i   n   g   g   u,    2   4     N  o  v  e  m  b  e  r     2   0   2   4       Tim Papua yang...