NusaNTaRa.Com
byIrkaBPiranhA, M i n g g u, 2 9 S e p t e m b e r 2 0 2 4
Novel SITI NURBAYA di 1922 |
Siti Nurbaya dikisahkan sebagai wanita yang dijodohkan dengan seorang pejuang Minang bernama Datuk Maringgih, sang Datuk digambarkan sebagai pendobrak kesewenang - wenangan Belanda di tanah Minang pada akhir abad ke 19. Tapi meski ia nerjodoh dengan seprang Pejuang Siti Nurbaya lebih memilih Samsul Bahri, seorang minang yang tercatat sebagai seorang Kapten tentara Belanda. Samsul Bahri sejatinya seorang penghinat, sebab tingannya entah berapa ratus atau mungkan berapa ribuan Pejuang Minang yang nyawanya melayang karenannya.
Pada mulanya, sebelum Samsul Bahri berangkat ke Batavia (Jukarta) untuk menuntut ilmu rupanya ia telah menyatakan Cintanya kepada Siti Nurbaya, Siti Nurbaya hanya diam tak membalas kemudian selepas itu tepatnya selepas kepergian Samsul Bahri ke Batavia, Siti Nurbayah menikah dengan Datu Maringgih dengan alasannya adalah ingin karena ingin membebaskan orang tuanya dari lilitan hutang.
Orang Tua Siti Nurbaya dikisahkan tak mampu membayar hutang yang memlilitnya pada Satuk Maringgih, sehingga dengan terjadinya pernikahan antara pemberi hutang dan anak gadis yang diberi hutang, kemudian hilanglah hutang - piutang diantara keduanya. Tapi rupanya problem kemudian datang, selepas kematian orang tuanya, Siti Nurbaya melarikan diri ke Batavia dan di sana ia mencari Samsul Bahri yang pada waktu itu sedang menuntut ilmu disana, kemudian keduanya bercinta dalam perantauan.
Marah Rusli |
Ia kemudian melampiaskan amarahnya dengan cara masuk pada satuan tentara Belanda, ia ikut dalam tiap - tiap pertempuran yang digelar Belanda dengan para pejuan, misinya cuma satu mati dalam medan pertempuran. Samsul Bahri memudian berubah menjadi tentara yang tidak takut mati, bahkan menjelma mendadi seorang tentara yang kejam, sebab selepas kematian Siti Nurbaya baginya hidup sudah tak berharga. Tapi bukannya kematian yang didapat olehnya tapi malah diangkat menjadi Kapten karena jasa - jasanya yang selalu berhasil menumpas pejuang.
Sementara dilain pihak, atas tindakan kesewenang = wenangan Belanda dalam menerapkan pajak, Datuk Maringgih kemudian terjun kemedan pertempuran. Ia kemudian menjadi Panglia para pejuang dan dalam suatu pertempuran bertemulah Datuk Maringgih dan Samsul Bahri. Keduanya saling menghamburkan pelurunya, Saling tusuk - menusuk hingga kedua -duanya mati dalam pertempuran. Begitulah kisah Siti Nurbaya yang setelah kematiannya melahirkan Pejuang dan Penghianat.
Kisah di atas merupakan kisah Fiksi diambil dari kisah Novel Karya Marah Rusli yang terbit pada tahun 1922 Masehi. Nvel tersebut berjudul " SITI NURBAYA, KASIH TAK SAMPAI ".
Kisah "SITI NURBAYA" karya Marah Rusli |
Kisah Siti Nurbaya dilema Cinta dan Harta.
Kisah berakhir, mati ketiga pelakon utamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar