Minggu, 29 September 2024

POLRES NUNUKAN BERENCANA MEMBANGUN RUMAH BELAJAR, ANAK DIPERBATASAN BERJALANAN KAKI 15 Km KE SEKOLAH

NusaNTaRa.Com        

byRaisALembuduT,        J   u   m   a   t,    2   7     S   e   p   t   e   m   b   e   r     2   0   2   4

Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas saat memberikan buku
kepada anak-anak WNI yang tinggal di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Polres Nunukan blusukan mendatangi sejumlah sekolah SD dan SMP yang berada di daerah perbatasan dan punya murid, jika pergi sekolah, mereka harus menempuh perjalanan sejauh 15 kilometer (km) dari rumahnya.    Mereka adalah anak-anak WNI dan tinggal di wilayah perbatasan RI-Malaysia  karena pekerjaannya.    Di tempat tinggal mereka disebutkan memang minim akan penunjang pendidikan untuk anak-anak bisa belajar,  merekapun   tidak diperbolehkan sekolah di Malaysia karena minimnya dokumen syarat untuk bersekolah.

Alhasil, jika ingin tetap dapat  bersekolah,  mereka harus sekolah di wilayah Indonesia sendiri tepatnya di wilayah Sebatik Barat.     Orang tua mereka memang kerja di sana, susah untuk mendapatkan pendidikan, mereka tidak bisa menerima pendidikan bahkan pelayanan lainnya, termasuk administrasi banyak tidak terpenuhi, jadi susah bisa sekolah, padahal anak anak ini punya hak dapat pendidikan  ”,   Ujar  SiDin  Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas  dalam satu keterangannya pada awak media,  Rabu  (25/09/2024).

Lewat patroli dialogis kewilayahan, Polres Nunukan mendatangi anak-anak di sejumlah sekolah tempat mereka bersekolah,  tepatnya di Desa Sei Limau, Sebatik Barat.   Terungkap bahwa  anak-anak yang ditemui di sekolahnya tersebut,   antusiasnya sangat tinggi untuk  dapat   bersekolah  meski kondisinya yang agak sulit baik Gedung  sekolah  maupun  sarana  kehidupan  lainnya.

Untuk menuju ke sekolah, mereka setiap hari berjalan kaki sejauh kurang lebih 15 km dari barak mereka di perbatasan Malaysia, itu juga harus dilalui dengan kondisi jalan yang ekstrim, jalannya mereka becek jika sudah hujan mengguyur, bahkan mereka harus sampai tenteng sepatu, supaya sepatunya tidak rusak.      Melihat ini muncul ide kami (Polres Nunukan) untuk mempermudah dan memfasilitasi pendidikan anak-anak tersebut dengan berkoordinasi bersama kapolda melaporkannya kemungkinan nanti dalam upaya kita untuk memfasilitasi dan mempermudah mereka mengakses pendidikan,  rencananya kami akan membangun rumah baca untuk membantu pendidikan dan bimbingan belajar   ”,   Ujar  SiDin  AKBP Bonifasius Rumbewas  dengan Ahmadernya  (Manisnya).

Pihaknya sudah ke lokasi melihat – lihat  wilayah tersebut  dan  dengan rencana tersebut,  tentu akan  butuh lahan untuk membangun rumah belajar yang sifatnya tidak pinjam pakai,  namun sudah permanen untuk digunakan untuk berkelanjutan pembinaan anak-anak tersebut.    Saat mengunjungi langsung, Boni sendiri mengaku disambut antusias perangkat desa di wilayah tersebut. Bahkan pihaknya difasilitasi hingga ke lokasi melihat lokasi lahan yang memungkinkan bisa digunakan.

  Yang menguntungkan pihak kita, saat ada pengukuran wilayah patok,  Sebatik punya wilayah lahan baru yang lahan tersebut sudah merupakan tanah negara, lahan itulah yang rencananya dihibahkan ke kami dan akan kami manfaatkan  ”,   Cakap  SiDin  AKBP Bonifasius Rumbewas  Laji.

Rumah tersebut akan menjadi rumah belajar yang punya fasilitas untuk proses belajar mengajar, lengkap dengan buku beserta tenaga pengajar yang akan mendampingi mereka belajar.   Boni  juga  mengaku ada banyak anak sekolah yang sejatinya membutuhkan rumah belajar tersebut dan banyak faktor yang membuat mereka tidak mudah untuk bisa pergi ke sekolahnya masing-masing,     Sekolah mereka itu bahkan sudah tahu sekali, jika mereka terlambat datang ke sekolah itu karena apa, karena mereka harus berjalan kaki jauh dan berangkat dari waktu subuh hari  ”,   Cakap SiDin  Boni menambahkan.

Ditanya terkait kapan akan dibangunnya rumah belajar tersebut, pihaknya komitmen akan membangun secepat mungkin.      Karena program ini tidak didukung dengan anggaran maka tidak ada tenggang waktu untuk pengerjaannya, namun tentu dalam hal ini tentu kita usahakan secepat mungkin untuk diadakan,  karena ini akan kami laporkan lagi ke bapak kapolda, karena juga akan ada campur tangan beliau dalam hal ini   ”,    Pungkas Cakap  Boni  dengan Boneernya  (Tegasnya).

Daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di  Sobatik

Pulau Sebatik  berada  di daerah Perbatasan. 

Butuh bangun kemudahan akses pendidikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...