NusaNTaRa.Com
byPunGKadA, J u m a t, 2 0 S e p t e m b e r 2 0 2 4
Banjir di Myanmar menelan kornam 226 oram |
Ratusan warga drsa - desa di Myanmar berjuang melawan banjir besar yang terjadi disekitar ibu kota terpenccil Naypyidaw pada hari Jumat (13/09/2024). Banjir itu dapat mencapai ketinggian setinggi dagu orang Dewasa dan menjadi salah satu banjir besar di negara Myanmar. Banyaknya orang yang hilang akan menambah jumlah tersebut akan meningkat, lebih dari 50.000 orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka di Myanmar, hal ini menambah penderitaan di negara yang tengah dilanda konflik sejak Militer merebut kekuasaan pada 2021 dang.
Dikutip dari AFP pada Selasa (17/9/2024), televisi pemerintah di Myanmar yang diperintah junta militer mengonfirmasi ada 226 korban tewas pada Senin malam, sementara 77 orang masih hilang, jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah korban banjir sebelumnya yang hanya berjumlah 113 orang. Penyiar tersebut juga mengatakan bahwa hampir 260.000 hektar sawah dan tanaman - tanaman lainnya telah hancur akibat dilanda banjir besar itu.
Sementara badan tanggap bencana Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOCHA) mengatakan sekitar 631.000 orang terkena dampak banjir di Myanmar. UNOCHA mengatakan makanan, air minum, tempat berteduh, dan pakaian sangat dibutuhkan. Badan itu juga memperingatkan bahwa akibat jalur komunikasi yang terputus, jalan yang terblokir, dan jumbatan yang rusak sangat menghambat upaya bantuan yang akan disuplai ke area bencana.
Komunikasi yang buruk, terutama dengan daerah terpencil, juga mengakibatkan informasi tentang korban jiwa lambat diperoleh. Program Pangan Dunia PBB pada Senin mengatakan banjir tersebut adalah yang terburuk dalam sejarah Myanmar baru-baru ini, tanpa memberikan rincian yang tepat. Banjir parah pernah melanda negara tersebut pada tahun 2011 dan 2015, dengan menelan lebih dari 100 kematian dilaporkan pada kedua kejadian tersebut.
Sementara pada 2008 Siklon Nargis menyebabkan lebih dari 138.000 orang meninggal atau hilang. Lantaran dilanda bencana, Junta militer telah mengeluarkan permohonan bantuan asing, sesuatu yang jarang terjadi pada akhir pekan, dan dengan negara tetangga India sejauh ini menjadi satu-satunya negara yang menanggapi akan permohonan bantuan itu dengan mengirimkan bantuan.
Diketahui, India mengirimkan 10 ton bahan, termasuk ransum kering, pakaian, dan obat-obatan. Namun, sebelum banjir terakhir ini, orang-orang di Myanmar telah bergulat dengan dampak perang selama tiga tahun antara junta militer dan kelompok-kelompok bersenjata yang menentang kekuasaannya. Akibat perang dalam negeri itu, jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Banjir di Myanmar mengorbankan 226 oram |
Topan YAGI menerpa Vietnam, Laos, Thailand, Myanmar.
Di susul banjir besar di 14/09/2024 menerpa Myanmar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar