Kamis, 05 September 2024

BUMBU TERASI PENYEDAP RASA PERTAMA DIBUAT DI INDONESIA

NusaNTaRa.Com      

byRaisALembuduT,     S e l a s a,  0  3    S e p t e m b e r    2  0  2  4    

 Terasi buatan Indonesia  

Terasi atau Belacan dikenal sebagai bumbu masak yang dibuat dari fermentasi ikan dan udang rebon  yang berbentuk seperti adonan atau pasta dan berwarna hitam-coklat. Bentuk terasi pun berbagai macam dari bulat hingga persegi panjang,  bumbu ini bisa digunakan dalam berbagai jenis masakan.  Sebelum marak digunakan seperti saat ini, terasi sudah hadir di Indonesia sejak zaman kerajaan Cirebon.

Pada abad ke 14-15 makanan di tanah Sunda itu tidak ada enak-enaknya sama sekali, sebelum ditemukan bumbu memadai sebagai penyedap makanan yang menyerupai Pasta erbuat dari udang dan ikan.     Travelling Chef Wira Hadiansyah mengatakan, terasi mulai hadir saat pemerintahan Sultan Cirebon I Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana. 

Chef Wira Hadiansyah mencakapkan dahulu, Pangeran Cakrabuana sering meluangkan waktu untuk mencari udang atau rebon,     Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon sering meluangkan waktu mencari udang atau rebon. Hasil tangkapan udang itu kemudian diolah menjadi terasi oleh Pangeran Cakrabuana  ”,  Cakap Besar SiDin Wira Hadiansyah dengan Plabomoranya (Hebatnya), Selasa (01/12/2020).

Sementara menurut Carita Purwaka Caruban Nagari, bahwa orang yang mula-mula membuat terasi (bumbu Masakan kala itu) adalah Ki Danusela dan Istrinya Nyi Arumsari. Terasi terbuat dari olehan rebon (udang kecil), Tumbukan Nasi, garam dan bahan-bahan lain yang dirahasiakan.  Selain membuat terasi, dibuat juga Petis oleh keduanya, selain itu Cirebon juga sebagai Penghasil Garam Unggulan di Tanah Sunda waktu itu. Keterampilan pembuatan Trasi dan Petis itu kemudian diwariskan kepada menantu dan anaknya (Pangeran Walangsungsang & Kencana Larang).

  Terasi yang berkemasan  

Dalam tiap tahunnya, Cirebon mengirimkan Upeti berupa Terasi, Petis dan Garam kepada kerajaan atasannya, termasuk kepada Rajagaluh yang kala itu menjadi Pusat Administrasi Kerajaan Pajajaran diwilayah Pantai Utara bagian Timur Pulau Jawa.  Konon Terasi berasil dari kata "Asih" yang artinya disukai Raja, dahulu perbedaan antara masakan para Bangsawan / Raja dengan rakyat jelata itu terletak pada ada atau tidak adanya Terasi dalam campuran makanannya. Harga trasi masa itu sangat mahal, sebab makananya kaum bangsawan.

Setelah sudah banyak dipasarkan di Nusantara,  pemimpin armada dagang dari China Laksamana Cheng Ho bahkan sangat tertarik dengan terasi ketika berada di kawasan Nusantara yang ia temukan.     Naskah Purwaka Caruban Nagari menulis laksamana terkenal Cheng Ho sekitar 1415 selalu membawa pulang terasi ke negerinya di China  ”,   Cakap SiDin Wira Hadiansyah menjelaskan.

Dalam cerita yang lain, Ketika Cakra Ningrat (raja dari Kerajaan Rajagaluh) menyantap makanan di Meja Makannya, tiba-tiba ia merasa makanan yang dihidangkan sangat gak enak sekali, kemudian ia memuntahkannya keluar, sembari mukane mengernyit sebagai tanda bahwa ada sesuatu yang lain-lain (gak enak) ia rasakan.

Setelah bertanya pada Pelayan dan Patihnya, rupanya makanan yang dihidangkan itu tidak diberikan terasi. Ketika Sang Raja menanyakan alasannya, patihnya menjawab, jika Cirebon sudah menghentikan pengiriman Upeti Trasi. Cirebon telah menyatakaan kemerdekaannya. Hal inilah yang dikemudian hari menjadi tanda bahwa Kemerdekaan Cirebon dimulai dari peristiwa dihentikannya pengiriman upeti Trasi, Petis dan Garam. Peristiwa ini terjadi pada 1482.   

 Terasi 


Terasi penyedap makanan khas Indonesia.  

Terasi terbuat dari udang ikan di daerah sunda.   

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...