Minggu, 01 September 2024

TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PESISIR, PADI BIOSALIN DIGALAKKAN PETANI SEMARANG

NusaNTaRa.Com     

byKariTaLa  L A,     K  a  m  i  s ,   0   8      A   g   u   s   t   u   s      2   0   2   4         

 

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita berharap proyek penanaman
padi Biosalin bisa menghasilkan beras berkualitas

Hevearita Gunaryati Rahayu,  Wali Kota Semarang  yang akrab disapa dengen  Mbak Ita,  meninjau perkembangan pilot project penanaman padi varietas Biosalin 1 dan 2 di Sawah Payau, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang,  Sabtu   (03/08/2024) lalu.    Diketahui bahwa Kementerian Pertanian  telah melepaskan  varietas unggul baru (VUB)  atau Biosalin  yang terdiri dari  padi Biosalin 1 Agritan dan Biosalin 2 Agritan.   Kedua VUB ini memiliki kelebihan toleran terhadap cekaman salinitas yang menjadi masalah serius di daerah sentra produksi padi di pinggir laut seperti pantai Utara Jawa, Sulawesi Selatan dan pantai Sumatera.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkolaborasi dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penanaman padi varietas Biosalin di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan menggandeng Kelompok Tani Sumber Rejeki Kelurahan Mangunharjo.   Varietas Biosalin ini merupakan hasil inovasi dari BRIN yang dirancang khusus untuk lahan salin,   "  Ada dua sawah yang ditanam. Yang pertama ini adalah Biosalin 1 padi yang memang khusus ditanam di sawah dengan air payau. Kedua adalah Biosalin 2 yang merupakan regenerasi dari Biosalin 1  ",   Ujar SiGaluH Mbak Ita,  Sabtu   (03/08/2024)  lalu.

Dalam kesempatan tersebut, BRIN juga memamerkan hasil panen padi dan beras dari kedua varietas tersebut  dan  Mbak Ita berharap nantinya varietas padi ini bisa tumbuh subur dan bisa menghasilkan beras berkualitas yang akan lebih mensejahterakan petani dan menjamin ketersedian pangan daerah,   "  Tadi temen-temen bisa lihat sudah ada (contoh-Red) bentuk bulir padi, kemudian berasnya dan yang sudah ditanam  ",   Ujar SiGaluH dengan Soppengernya (Jumawanya).

Mbak Ita menyebut, meski baru dua hari padi Biosalin ditanam, hujan telah mengguyur Kota Semarang yang menyebabkan tanaman alga hijau menyebar di lahan tersebut,   "  Malamnya hujan, sehingga keluar alga hijau yang merupakan carbon capture-nya yang bisa menghisap CO2 (Karbon dioksida).  Inilah yang membuat suasana di wilayah ini semakin sejuk meski wilayah pesisir   ",  Ujar  Hevearita Gunaryati Rahayu  mencakapkan.   Karena itu, Mbak Ita berharap bahwa dengan penanaman padi Biosalin, wilayah pesisir Kecamatan Tugu yang biasanya panas dan sulit untuk pertanian dapat dioptimalkan pemanfaatannya dan dirasakan manfaatnya lebih bagi potani,   "  Petani bisa menanam sehingga memberikan hasil dan manfaat yang sangat luar biasa bagi masyarakat khususnya Tugu  ",  Cakapnnya.

Lebih jauh dia juga berharap bahwa pilot project penanaman padi Biosalin untuk menghasilkan benih ini bisa berhasil,  dengan begitu diharapkan dapat juga diimplementasikan ke kabupaten/kota lainnya,   "  Harapannya tidak hanya kota Semarang tapi nantinya implementasi ini bisa dilakukan di kabupaten/kota yang ada pesisirnya  ",   Ujar SiGaluH Mba Ita dengan Boneernya (Semangatnya).   Selain itu, Mbak Ita pun berharap proyek ini juga bisa menambah ketahanan pangan yang merupakan salah satu kebijakan Presiden Joko Widodo,   "  Jadi agar daerah ini bisa daulat pangan dan tentunya bisa memberikan kesejahteraan di wilayah masing-masing  ",  Ujar Mbak Ita  Laji.

Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Vina Eka Aristya menambahkan bahwa jenis padi yang ditanam merupakan varietas Biosalin 1 dan Biosalin 2 terdaftar sebagai varietas unggul,   "  Upaya kolaboratif ini meliputi pemanfaatan pupuk spesifik yang sesuai di wilayah salinitas dan penggunaan varietas padi Biosalin 1 dan 2 yang telah dilepas serta mendapat ijin edar sejak 2020  ",  Ujar SiGaluH Vina Eka dengan Cakap besarnya.   Mohammad Tahrun,  seorang Petani  berharap ke depannya kelompok tani bisa ikut berkontribusi dalam pembenihan jenis padi bio salin,   "  Mudah-mudahan ke depan kita sebagai kelompok tani juga bisa menjadi kontributor untuk pembenihan  ",   Ujar  SiDin  M Tahrun.

Menurut Peneliti Balitbangtan, Dr Rossa Yunita, luas lahan sub optimal yang berpengaruh salin di Indonesia diprediksi sekitar 13,2 juta hektar dan akan terus meningkat akibat fenomena pemanasan global,   sehingga  Balitbangtan melalui Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) merakit varietas padi sawah toleran salinitas yaitu Biosalin 1 Agritan dan Biosalin 2 Agritan yang baru dilepas pada Februari 2020,  mengatasi problem alam itu.   Kini benih padi Biosalin tengah diperbanyak di Provinsi Riau dan Kabupaten Jepara,     Selanjutnya diseminasi akan difokuskan di daerah pesisir seperti Kabupaten Jepara, Subang, Indramayu dan beberapa daerah pesisir lain di Indonesia  ”,   Ujar Rossa di Kantor BB Biogen, Bogor,   Rabu (06/05/2020)  dahulu.

Wali Kota Semarang menganjurkan padi Varietas Biosalin 
di kawasan terimbas Payau


Biosalin Padi varietas unggul tahan akan  air payau tinggi.

Ibu Hevearita Gunaryati meninjau  Biosalin varietas Padi.

 


     NusaNTaRa.Com  Adverstesment 

                                  Melayani pemasangan Iklan 

                                                         Sila Dail Talian  0821 5385 8932 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LIMA PEMBUANGAN SAMPAH TERBESAR DI DUNIA, ADA BANTAR GEBANG !!

NusaNTaRa.Com       byBatiSKambinG,        R   a   b   u,    2   0      N   o   p   e   m   b   e   r      2   0   2  4     Tempat Pengelola...