NusaNTaRa.Com
byLaCappotttA, M i n g g u, 0 8 S e p t e m b e r 2 0 2 4
Meganthropus palaeojavanicus Manusia purba tertua di Sangiran |
Meganthropus Palaeojavanicus adalah salah satu fosil hominid yang ditemukan di daerah Sangiran, Jawa Tengah, Indonesia. Adalah Gustav Heinrich Ralp von Koenigswald seorang Antropologi berkebangsaan Jorman yang pertama kalinya menemukan Fosil ini pada tahun 1936. Von Koeigswald merupakan seorang ahli dibisang Palaentologi dan Antropologi yang dikenal banyak sekali melakukan pebelitian di bidang keilmuannya di kawasan Asia tenggara terutama di kawasan Indonesia demikian dengan penemuan akan Meganthropus Palaeo Javanicus yang menjadi temuannya.
Tempat Penemuan
Daerah Sangiran adalah kawasan situs arkeologi yang terletak dalan daerah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Situs ini dikenal salah satu tempat penemuan fosil manusia Purba Indonesia yang terpenting di dunia. Fosil Megantropus Palaeo Javanicus diketemukan dalam lapisan tanah Pleistosen yang dipetkirakan telah berusia sekitar 1,5 hingga 1,0 juta tahun.
Karakteristik dan Ukuran
Meganthropus Palaeo Javanisu memiliki ciri - ciri pisik yang sangat unik dari biasanya, seperti mereka memiliki bentuk rahang yang sangat besar dan kuat, serta bentuk gigi yang lebih besar dibandingkan dengan Homo erectus. Memiliki Ukuran tengkorak yang juga lebih besar, sehingga banyak yang menganggap bahwa Meganthropus merupakan manusia raksasa. Berdasarkan ukuran fosil yang ditemukan maka tinggi badan Meganthropus diperkirakan bisa mencapai sekitar 1,8 hingga 2,0 meter dengan berat badan yang cukup besar dan berotot, menunjukkan adanya adaptasi terhadap lingkungan yang keras dan makanan yang koras.
Ciri - ciri Meganthropus Palaeojavanisu adalah :
- Bertubuh kekar dan Tegap.
- Makanan pokonya adalah Tumbuh - tumbuhan.
- Memiliki tulang rahang yang kuat.
- Tidak memiliki dagu.
- Menunjukkan ciri - ciri manusia tetapi mendekati kera.
- Berbadan besar dan tegap.
- Diperkirakan berasal dari 2 - 1 juta tahun yang lalu.
- Cara berjalannya mirip dengan orang utan yaitu agak membungkuk dengan tangan yang menygangga tubuh.
- Menggunakan peralatan memasak yang masih sangat kasar karena dibuat dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan membenturkan batu dengan yang lain. Pecahan dari benturan batu akan merupai kampak, alat inilah yang kemudian digunakan untuk mengumpulkan makanan dan memasak.
- Meganthropus Palaeojavanicus hidup hanya mengandalkan hasil alam jadi sanga tergantung pada alam.
Mitos manusia Raksasa.
Manusia raksasa dari Jawa ini yang diperkirakan dari lapisan Pleistosen bawah dengan bagian yang diketemukan pada saat itu berupa bagian Rahang bawah dan Rahang atas dan gigi lepas. Karena saat ditemukan fosil tersebut berukuran sangat besar dan menyerupai raksasa maka Von Koenigswald menyebutnya Meganthropus palaeojavanicus. Penemuan Meganthropus palaeojavanisu sering kali dikatkan dengan mitos manusia Raksasa yang ada diberbagai Budaya, termasuk di Indonesai. Dalam beberapa curita rakyat di Indoesia, terdapat legenda tentang manusia raksas yang hidup di masa lampau. Misalnya yang ditemukan dalam budaya masyarakat Jawa, sebuah kisah tentang manusia raksasa yang kuat dengan memiliki ukuran tubuh yang sangat besar.
Meganthropus palaeojavanicus berasal dari kata Mega yang berarti besar dan Anthropus berarti manusia dan Paleo berarti tertua, serta Javanicus berarti Jawa, dadi kalau digabungkan artinya Meganthropus palaeojavanisu adalah "fosil manusia bertubuh besar paling tua di Pulau Jawa". Meskipun hingga kini belum diketemukan bukti yang ilmiah yang dapat mendukung atau membuktikan yang adanya hominid yang memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar dari pada ukuran manusia modern. Hal ini mungkin menjadi dasar bagi terus berkembangnya mitos tentang manusai raksasa tersebut dalam budaya lokal sekarang.
Penemuan fosil Meganthropus Palaeojavanicus tidak hanya memberikan wawasan tentang evolusi manusia di Asia Tenggara teta[i juga menunjukan bagaimana temuan ilmiah dapat berinteraksi dengan curita rakyat dan mitos yang ada dalam kehidupan di masyarakat sekarang. Dengan semua itu maka Pulau Jawa menjadi salah satu pusat penemuan fosil manusia purba di Dunia karena penemuan fosil manusia purba terbanyak ditemukan para peneliti berada di tanah Jawa.
Fosil Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran |
Meganthropus palaeojavanicus manusi raksasa dari Jawa.
Ditemukan Antropologi Jorman 1936 di Sangiran manusia tertua di Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar