NusaNTaRa.Com
byBambanGBiunG, K a m i s, 2 5 J a n u a r i 2 0 2 4
Kereta Autonomous Rail Transit (ART) akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur. |
Budi
Karya Sumadi (BKS) Menteri Perhubungan memastikan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan
memiliki kereta canggih tanpa rel, Automated
Rail Transit (ART), buatan China guna
melancarkan komunikasi di sana dengan sedikit persoalan yang dapat
ditimbulkannya. Pembangunan ART ini,
menurut Budi Karya, akan dilakukan bersama China Railway Construction
Corporation Limited, perusahaan China yang juga mengerjakan proyek Whoosh atau
kereta cepat Jakarta-Bandung.
Usai menjajal langsung Kereta Otonom atau Autonomous
Rail Transit (ART) alias kereta tanpa rel di China, Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi memastikan transportasi modern itu bakal dibangun di Indonesia.
Lokasinya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
" Ada kabar gembira nih,
insyaallah Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) akan dibangun di
Ibu Kota Nusantara (IKN) pada kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur ",
Ungkap SiDin Budi Karya di akun
media sosial miliknya, Kamis (25/01/2024).
" Insyaallah Kereta Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur ", Ujar SiDin Budi Karya Sumadi dalam postingan Instagram @budikaryas, Kamis (25/01/2024). Dia menambahkan pembangunan rute ART akan dilakukan dalam 2 fase dan tentunya berkoordinasi bersama Badan Otoritas IKN dan Kementerian PUPR. Menurut Budi Karya, kereta tanpa rel ini beroperasi menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. ART berkapasitas total 324 penumpang dengan kecepatan operasional 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, melakukan
kunjungan kerja ke China untuk uji coba sebelum Kereta Otonom atau Autonomous
Rail Transit (ART) akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada kawasan Sumbu
Barat dan Sumbu Timur. (Instagram @budikaryas).
Budi Karya mengatakan, kereta otonom ini memiliki satu trainset dengan
tiga gerbong berkapasitas 300 penumpang. ART yang dibangun tanpa menggunakan rel
konvensional tapi rel virtual ini rencananya akan menjadi salah satu
transportasi andal dan kita upayakan dapat menjadi transportasi masa depan di
kota-kota besar di Indonesia.
MenHub Budi Karya Sumadi, kunjungan kerja ke China untuk uji coba Kereta Autonomous Rail Transit (ART) yang akan dibangun di IKN |
Dengan proyek ini, Budi Karya mengungkapkan Indonesia
akan menjadi negara pertama yang memiliki ART, di luar China. Menhub telah meninjau lokasi pembangunan
kereta canggih ini. Dia pun menegaskan proyek ini sangat bisa diduplikasi di
kota-kota besar lainnya, di Indonesia.
Sementara pemerintah Kota Bogor
tengah berupaya mempercepat proyek trem. Namun selain trem, ada opsi dibangun
menggunakan Autonomous Rail Transit (ART) atau Kereta Tanpa Rel.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengungkapkan sudah
melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Risal Wasal dalam membahas kelanjutan proyek ini pada Jumat (19/01/2024)
pekan lalu, pemerintah ingin memulai proyek
angkutan masal perkotaan tetapi yang efisien, ekonomis namun harganya tidak
terlalu mahal. " ART itu tanpa rel, dari pembicaraan Pak
Menteri ke Tiongkok mau dioperasikan di dua tempat yakni di IKN dan Bali. Kalau
bicara ketersediaan penumpang, keliatannya Bogor lebih realistis, contoh KRL
dari data kita per hari 80-100 ribu penumpang dengan 400 trip sehari, per 6 menit
ada, itu bisa jadi acuan " Ujar
SiDin Dedie R, Selasa (23/01/2024).
Salah satu alasan ART bisa menjadi opsi karena biaya
investasi yang lebih murah. Dibandingkan trem yang harus memiliki rel
konvensional, ART hanya menggunakan rel virtual, "
Begitu kemarin ada ART yang lebih murah, lebih ekonomis, reliable gak
perlu pakai rel, kemungkinan bisa jadi pengembangan trem tanpa rel makanya kita
bangkitkan lagi ", Ujar SiDin Dedie dengan Ahmadernya (Manisnya).
Lantas berapa harganya ? Menurut pengakuan Dedie harga ART untuk 3 trainset sebesar Rp 450 miliar atau Rp 150 miliar per trainset. " Rp 7 triliun itu 4 koridor, kalau 1 koridor Rp 1,5 triliun lah. Yang ART ini 3 trainset harganya Rp 450 miliar jadi dengan lain-lain (rel dan sebagainya) mungkin Rp 1/2 triliun totalnya. 3 trainset atau 3 rangkaian dulu untuk koridor 1, 3 trainset supaya headway ga terlalu lama, kan cuma 8 Km, kurang lebih 3 trainset headway mungkin 5 menit ", Cakap Besar KanG Dedie dengan Plabomoranya (Hebatnya).
Menhub Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke China |
Di
IKN dibangun kendaraan ART Kereta tanpa
REL.
Pembanguan
ART lebih ekonomis dan tanpa jalur Rel.
Keren ..... dapat menyaksikan IKN dengan Nyaman
BalasHapus